Mengukur Arah Kiblat saat Roshdul Qiblat di Indonesia, Wilayah Mana Saja?

ADVERTISEMENT

Mengukur Arah Kiblat saat Roshdul Qiblat di Indonesia, Wilayah Mana Saja?

Devi Setya - detikEdu
Jumat, 15 Jul 2022 14:30 WIB
Meluruskan Arah Kiblat dengan Matahari
Ilustrasi matahari tepat di atas Kakbah Foto: CNN
Jakarta -

Matahari akan melintas tepat di atas kakbah pada 15 dan 16 Juli 2022. Peristiwa yang dikenal sebagai Roshdul Qiblat ini bisa dimanfaatkan untuk mengukur dan menentukan arah kiblat yang akurat di Indonesia.

Roshdul Qiblat atau kerap juga disebut kulminasi utama terjadi pada jam yang telah diperhitungkan melalui aneka metode ilmu falak. Pada Roshdul Qiblat kali ini disebutkan akan terjadi pada jam 12:27:38 waktu Saudi Arabia.

Dikutip dari Siaran Pers Lembaga Falakiyah PBNU (15/7) Roshdul Qiblat ini tercantum dalam Almanak Hijriyyah Nahdlatul Ulama 1443-1444 H (2022) yang diterbitkan Lembaga Falakiyah PBNU. Ketika Roshdul Qiblat terjadi, bayang-bayang benda yang terpasang tegak lurus paras air dan tersinari cahaya matahari akan tepat sejajar dengan arah kiblat setempat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Roshdul Qiblat kali ini merupakan peristiwa yang kedua atau yang terakhir di tahun 2022. Roshdul Qiblat menjadi salah satu metode terakurat dalam mengukur arah kiblat, termasuk untuk wilayah Indonesia.

Pada 15 Juli 2022 Roshdul Qiblat terjadi pada pukul 12:27:38 waktu Saudi Arabia. Atau bertepatan dengan pukul 16:28 WIB dan 17:28 WITA di Indonesia

ADVERTISEMENT

Di Indonesia, Roshdul Qiblat dapat diamati dan dimanfaatkan untuk melaksanakan pengukuran arah kiblat yang akurat pada sebagian besar wilayah negeri ini. Kecuali di propinsi Maluku, Maluku Utara, Papua Barat dan Papua.

Alasan Roshdul Qiblat tidak tampak di beberapa wilayah dikarenakan di tempat-tempat tersebut matahari telah terbenam sebelum Roshdul Qiblat terjadi. Sementara pada provinsi-provinsi di pulau Sulawesi dan kepulauan Nusa Tenggara, kedudukan matahari sudah cukup rendah sehingga terbuka peluang matahari sudah tak terlihat atau tersembunyi di balik awan-awan di ufuk barat).

Cara memantau Roshdul Qiblat

Untuk menentukan arah kiblat ketika terjadi Roshdul Qiblat bisa dilakukan dengan beberapa cara sederhana.

Pertama adalah siapkan benda yang terpasang tegak lurus paras air setempat sebagai acuan. Misalnya sudut bangunan. Atau yang paling sempurna adalah beban pendulum yang digantung pada tali.

Kemudian siapkan juga jam yang sudah terkalibrasi, misalnya jam digital dalam gawai pintar kita. Tepat pada jam terjadinya Rashdul Qiblat, maka tandai bayang-bayang benda tersebut di tanah. Bayang-bayang inilah yang akan sama dengan arah kiblat setempat.

Dengan demikian kamu bisa langsung mendapatkan arah kiblat akurat yang ditentukan sesuai dengan arah bayang-bayang benda yang digunakan. Jika arah kiblat di wilayah kami saat ini belum sesuai maka bisa diperbaiki.

Roshdul Qiblat adalah peristiwa tahunan

Roshdul Qiblat merupakan posisi yang diraih Matahari dalam siklus gerak semu tahunannya yang merupakan perwujudan kombinasi perputaran bumi mengelilingi matahari dan miringnya sumbu rotasi bumi. Dalam siklus gerak semu tahunan tersebut, maka kedudukan matahari seakan-akan berpindah-pindah secara teratur dari utara ke selatan dan sebaliknya.

Dalam terminologi ilmu falak, siklus gerak semu tahunan matahari berlangsung di antara Garis Balik Utara (lintang 23,5ΒΊ LU) dan Garis Balik Selatan (lintang 23,5ΒΊ LS). Matahari akan berkedudukan tepat di atas Garis Balik Utara pada 20 atau 21 Juni setiap tahun.

Sebaliknya akan menempati titik zenith Garis Balik Selatan tiap 21 atau 22 Desember. Sementara setiap 20 atau 21 Maret dan 22 atau 23 September, matahari akan tepat berada di atas garis khatulistiwa.

Setiap titik di antara Garis Balik Utara dan Garis Balik Selatan pada hakikatnya akan ditempati matahari dua kali dalam setiap tahun. Maka kota suci Makkah dengan Ka'bah di pusat kotanya pun akan mendapatkan kesempatan yang sama karena berkedudukan pada garis lintang 21ΒΊ25' LU.

Pada saat Roshdul Qiblat terjadi maka nilai deklinasi matahari akan sangat berdekatan dengan garis lintang kota Makkah. Sehingga manakala terjadi kulminasi atas di kota Makkah, maka matahari akan berkedudukan pada titik zenith Makkah.

Roshdul Qiblat jadi hari tanpa bayangan di Makkah

Dalam kondisi Roshdul Qiblat, setiap benda yang terpasang tegak lurus paras air di kota Makkah akan kehilangan bayang-bayangnya. Hal ini dikenal juga sebagai fenomena hari tanpa bayangan di Makkah.

Sebaliknya, bayang-bayang dari benda yang sama namun berada di luar kota Makkah dan sedang tersinari matahari akan tepat sama dengan arah kiblat setempat.




(dvs/lus)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads