Simak Yuk! Contoh Teks Pidato Tahun Baru Islam 2022, 1 Muharram 1444 H

ADVERTISEMENT

Simak Yuk! Contoh Teks Pidato Tahun Baru Islam 2022, 1 Muharram 1444 H

Nikita Rosa Damayanti - detikEdu
Rabu, 27 Jul 2022 06:00 WIB
Tahun Baru Islam ke Berapa Sekarang? Simak Jawabannya
Foto: Getty Images/iStockphoto/Choreograph
Jakarta -

Tahun baru Islam 2022 atau 1444 Hijriah akan tiba sebentar lagi. Bersamaan dengan itu, tidak jarang ceramah ataupun khutbah akan ramai dengan topik terkait pergantian tahun ini.

Berdasarkan Surat Keputusan Bersama 3 Menteri, Tahun Baru Islam 2022 jatuh pada tanggal 30 Juli 2022. Artinya, 1 Muharram 1444 Hijriah akan jatuh pada hari Sabtu, 30 Juli 2022.

Baik ceramah sehabis salat jamaah ataupun lomba di sekolah, biasanya akan diwarnai dengan topik terkait tahun baru Islam. Bagi detikers yang ingin membawakan pidato atau ceramah tentang tahun baru Hijriah, bisa menyimak contohnya di bawah ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Contoh Teks Pidato Tahun Baru Islam 2022

Contoh 1

Dilansir dari Buku Kumpulan Ceramah Naskah Tahun Baru Hijriyah oleh Kemenag RI

ADVERTISEMENT

Dengan Semangat Tahun Baru Hijriah Kita Tingkatkan Kesadaran Berbangsa dan Bernegara

Segala puji bagi Allah yang telah menghamparkan bumi ini tempat berkampung halaman dan tempat kita berpijak, segala puji bagi Allah yang telah membentangkan langit berhiaskan bulan, bintang dan matahari yang kesemuanya itu sangat berguna bagi kehidupan makhluk. Dengan rahmat dan kasih sayang Allah SWT. Kita telah berada kembali dalam tahun baru Islam yaitu tahun baru 1444 Hijrah, semoga Allah SWT. Menghapus segala dosa kita dan memberikan kesehatan lahir batin untuk menyosong masa depan.

Dalam memperingati tahun baru ada baiknya kita merenung sejenak, bahwa pada tahun 1930 seorang ulama Islam dari Kalimantan Barat yang bernama Syeikh Muhammad Basyuni Imran, beliau adalah mufti dari Kerajaan Sambas, pada tahun itu beliau berkirim surat kepada pemimpin Majalah AI Manar yang terbit di Mesir. Isi suratnya panjang namun kalau disimpulkan isinya sebagai berikut "Mengapa orang Islam itu mundur sedangkan orang diluar Islam maju?".
Surat itu dijawab oleh salah seorang staf redaksi Majalah Al-Manar yang bernama Muhammad Syakib Arsalan, kata beliau Orang Islam itu mundur karena telah meninggalkan pedomannya sendiri yaitu Al-Qur'an sedangkan orang diluar Islam maju, karena mereka telah meninggalkan kitabnya yang sudah usang.

Al-Quran adalah Kitab Suci terakhir yang diturunkan oleh Allah kepada umat manusia, melalui Nabi Muhammad SAW untuk dijadikan sebagai pedoman hidup. Petunjuk-petunjuk yang dibawanya pun dapat menyinari seluruh isi alam ini, baik bagi manusia, hewan maupun tumbuh-tumbuhan. Karena itu, keistimewaan yang, dimilki Al-Quran tidak dapat diukur dengan perhitungan manusia, termasuk di dalamnya Al-Quran memuat intisari kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya seperti Zabur, Taurot, dan injil. Lebih-lebih keistimewaan AI-Quran berkenaan dengan terpeliharanya 11 kitab suci ini dari perubahan tangan-tangan kotor manusia, baik dari umat Islam itu sendiri maupun umat-umat agama lain.

Allah bersumpah bahwa karena Dia sendiri yang telah menurunkan AI-Quran ke muka bumi ini maka, Dia pula yang memeliharanya sepanjang zaman. Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam surat Al-Hijr ayat 9 yang berbunyi:

اِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَاِنَّا لَهٗ لَحٰفِظُوْنَ

Sesungguhnya kamilah yang nenurunkan Al-Quran dan kami pula yang benar-benar memeliharanya (Al-Hijr: 100)

Sebagai kitab hidayah sepanjang zaman, AI-Quran memuat informasi-informasi dasar tentang berbagai masalah, baik informasi berupa teknologi, etika, hukum, ekonomi, biologi, kedokteran dan sebagainya. Hal ini merupakan salah satu bukti tentang keluasan dan keluwesan isi kandungan Al-Quran tersebut informasi yang diberikan itu berupa dasar-dasarnya saja, dan manusialah yang akan menganalisa dan merincinya, membuat keautentikan teks Al-Quran menjadi lebih tampak bila berhadapan dengan konteks persoalan-persoalan kemanusiaan dan kehidupan modern.

Umat Islam sebagai mayoritas di Nusantara semestinya tidak lagi mempersoalkan hubungan Islam dengan kebangsaan, ke-Indonesiaan, dan kemanusiaan. Islam dan kebangsaan harus ditempatkan dalam satu napas, sehingga Islam yang mau dikembangkan di Indonesia adalah sebuah Islam yang ramah, terbuka, inklusif, dan memberi solusi terhadap masalah-masalah besar bangsa dan negara.

Jika Islam ditampilkan dengan wajah garang, oleh segelintir orang egoistik, penuh retorika murahan-ibarat monster, pasti akan menakutkan dan dibenci oleh banyak pihak yang berpikir jernih, siapa pun mereka, apa pun agamanya. Sebuah monster yang sering berbicara atas nama Tuhan, jelas terlepas dari kawalan syariah dalam maknanya yang benar.

Berdasarkan data yang tersedia, harus selalu ditegaskan sejak dini bahwa Islam lahir dan berkembang sepenuhnya dalam darah dan daging segar, tidak dalam kevakuman budaya dan tidak pula dalam ruang sunyi yang jauh dari keramaian suasana kota. Islam lahir dan berkembang dalam iklim komersial Quraisy yang ganas, panas, dan urban sifatnya. Islam lahir bukan dalam suasana pedesaan yang sunyi yang serba statis di lingkungan suku Badwi.

Setelah Nabi Muhammad SAW menerima wahyu pertama di Gua Hira pada tahun 610 M, beliau tidak lagi berkunjung ke sana untuk selamanya, tetapi langsung terjun ke tengah masyarakat yang sudah sekian lama didera dan diimpit oleh ketidakadilan dan diskrirninasi. Akhirnya kepada Allah kita bermohon semoga bangsa dan negara kita juga para pemimpin bangsa ini selalu dalam rahmat dan lindungan Allah SWT. Atas segala kekurangan kami mohon maaf dan atas perhatiannya kami ucapkan Sekian dan terima Kasih.

Contoh teks pidato Tahun Baru Islam 1444 H >>

Teks Pidato Tahun Baru Islam 1444 H

Contoh 2

Dilansir dari situs MUI Lampung

Puja dan puji syukur kahadlirat Allah SWT. berkat, taufiq, hidayah dan rahmatNYA pada kesempatan yang mulya dan bahagia ini kita semua bisa melaksanakan ibadah salat secara berjama'ah tanpa halangan satu apapun, shalatullah wa salamuhu semoga tetap tercurahkan keharibaannya yang suci nan ma'shum junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW berikut para keluarga, sahabat, tabi'in, tabi' tabi'in, ulama waratsatul ambiya' hingga ke kita semua, mudah mudahan kita semua senantiasa diakui umat baginda kita Rasulillah Muhammad SAW dan mendapatkan syafa'atnya di yaumil akhir kelak. Allahumma Aamiin.

Hari ini, perkenankan kami mengajak seluruh jamaah agar senantiasa meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT. Yaitu dengan melaksanakan apa yang diperintahkanNya dan menjauhi apa yang dilarangNya, dengan keikhlasan dan kesabaran.

Adalah Abu Musa Al Asy'ari, salah satu gubernur pada zaman Khalifah Umar Bin Khattab, menulis surat yang isinya menanyakan kepada khalifah, kenapa dalam surat-surat khalifah tidak ada tahunnya, hanya ada tanggal dan bulan, hal ini akan membingungkan administrasi pemerintahan dan akan berdampak pada kebijakan pemerintah dikemudian hari, Amirul Mukminin kemudian mengumpulkan sahabat utamanya, Utsman Bin Affan, Ali Bin Abi Thalib, Abdurrahman Bin Auf, Sa'ad Bin Abi Waqas, Zubair Bin Awwam, dan Tholhah Bin Ubaidillah.

Al Hafidz Ibn Hajar Al Asqalani dalam karyanya Fathul Bari menjelaskan, ada empat pendapat yang berkembang agar dapat dijadikan sebagai awal penanggalan Islam.

1. Berdasarkan waktu kelahiran Nabi Muhammad SAW
2. Bberdasarkan waktu diutusnya Nabi Muhammad SAW
3.Berdasarkan waktu hijrahnya Nabi, Keempat, berdasarkan waktu wafatnya Nabi Muhammad SAW.

Akhirnya disepakatilah usulan brilian Ali Bin Abi Thalib, kalender Islam dimulai pada 1 Hijriyah, dengan mengambil momentum hijrahnya Nabi Muhammad SAW beserta para sahabatnya dari Mekah ke Yatsrib/Madinah.

Penetapan kalender hijriyah ini enam tahun setelah Rasulullah Muhammad SAW. Wafat, tepatnya pada tahun 638 M atau 17 H adapun muharram dipilih sebagai awal bulan hijriyah disamping karena satu diantara bulan - bulan yang mulia (Asyhurul Hurum), juga merupakan masa selesainya umat Islam dari menunaikan hajinya.

Banyak ibroh yang bisa diambil dari penetapan kalender hijriyah ini, memperingati datangnya tahun baru hijriyah adalah dalam rangka mengambil pelajaran yang berharga dari peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya:

1. Hijrah itu adalah perpindahan dari tempat dan keadaan yang kurang mendukung syi'ar Islam menuju ketempat dan keadaan yang lebih mendukung syi'ar Islam
2. Hijrah itu adalah perjuangan untuk menegakkan agama Allah SWT karenanya memerlukan kesabaran dan pengorbanan
3. Hijrah itu untuk menyatukan ummat Islam dalam persaudaraan seiman dan seakidah, membangun bangsa dan negara yang beradab serta menjadi rahmat bagi semuanya
4. Hijrah itu mendatangkan rahmat dan keberkahan dari Allah SWT
5. Hijrah itu adalah suri tauladan (role model) dari Nabi Muhammad SAW dan para sahabat - sahabatnya yang mulia untuk kita semua sebagai umatnya, dalam beragama, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

وَمَنْ يُّهَاجِرْ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ يَجِدْ فِى الْاَرْضِ مُرَاغَمًا كَثِيْرًا وَّسَعَةً ۗوَمَنْ يَّخْرُجْ مِنْۢ بَيْتِهٖ مُهَاجِرًا اِلَى اللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖ ثُمَّ يُدْرِكْهُ الْمَوْتُ فَقَدْ وَقَعَ اَجْرُهٗ عَلَى اللّٰهِ ۗوَكَانَ اللّٰهُ غَفُوْرًا رَّحِيْمًا

Barangsiapa berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka mendapati di muka bumi ini tempat hijrah yang luas dan rezeki yang banyak. Barangsiapa keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian kematian menimpanya (sebelum sampai ke tempat yang dituju), maka sungguh telah tetap pahalanya di sisi Allah. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (An Nisa: 100)

Terima kasih atas perhatiannya. Sekian dan terima kasih.

Demikian contoh-contoh pidato bertemakan tahun baru Islam 2022. Semoga membantu, detikers!


Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads