- Kumpulan Contoh Teks Pidato Upacara Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2025 Contoh Teks Pidato Upacara Hari Lahir Pancasila #1 Contoh Teks Pidato Upacara Hari Lahir Pancasila #2 Contoh Teks Pidato Upacara Hari Lahir Pancasila #3 Contoh Teks Pidato Upacara Hari Lahir Pancasila #4 Contoh Teks Pidato Upacara Hari Lahir Pancasila #5 Contoh Teks Pidato Upacara Hari Lahir Pancasila #6 Contoh Teks Pidato Upacara Hari Lahir Pancasila #7 Contoh Teks Pidato Upacara Hari Lahir Pancasila #8
Hari Lahir Pancasila diperingati setiap tanggal 1 Juni. Peringatannya selalu melibatkan upacara bendera dengan pidato bertema Pancasila. Bagi yang membutuhkan, berikut ini beberapa contoh teks pidato upacara Hari Lahir Pancasila!
Dirujuk dari Surat Edaran Kepala BPIP (Badan Pembinaan Ideologi Pancasila) Nomor 3 Tahun 2025, tahun ini, tema yang diusung untuk Hari Lahir Pancasila adalah "Memperkokoh Ideologi Pancasila Menuju Indonesia Raya". Tema ini menunjukkan urgensi Pancasila sebagai tonggak bangsa Indonesia untuk bersama-sama membangun masa depan yang jaya.
Oleh karena itu, jiwa Pancasila perlu dipupuk sejak dini. Jangan sampai, generasi muda Indonesia justru tidak paham esensi dari Pancasila itu sendiri dan lebih menyukai ideologi-ideologi bangsa lain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nah, salah satu kegiatan untuk membangun jiwa Pancasilais anak-anak bangsa adalah membawakan pidato yang relevan. Di bawah ini detikJogja himpunkan sejumlah contoh teksnya sebagai referensi bagi detikers!
Kumpulan Contoh Teks Pidato Upacara Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2025
Contoh Teks Pidato Upacara Hari Lahir Pancasila #1
(sumber: pidato kepala BPIP upacara Hari Lahir Pancasila 2025)
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Salam sejahtera bagi kita semua,
Om swastiastu,
Namo buddhaya,
Salam kebajikan,
Salam Pancasila!
Saudara-saudari sebangsa dan setanah air,
Hari ini, tanggal 1 Juni 2025, kita kembali memperingati momentum yang sangat penting dalam sejarah bangsa Indonesia: Hari Lahir Pancasila. Hari ketika kita tidak hanya mengenang rumusan dasar negara, tetapi juga meneguhkan kembali komitmen kita terhadap nilai-nilai luhur yang menjadi pondasi berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Pancasila bukan sekadar dokumen historis atau teks normatif yang tertulis dalam pembukaan UUD 1945. Ia adalah jiwa bangsa, pedoman hidup bersama, serta bintang penuntun dalam mewujudkan cita-cita Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
Dalam semangat memperkokoh ideologi Pancasila, izinkan saya mengajak kita semua merenungkan kembali bahwa Pancasila adalah rumah besar bagi keberagaman Indonesia. la mempersatukan lebih dari 270 (dua ratus tujuh puluh) juta jiwa dengan latar belakang suku, agama, ras, budaya dan bahasa yang berbeda. Dalam Pancasila, kita belajar bahwa kebinekaan bukanlah alasan untuk terpecah, melainkan kekuatan untuk bersatu. Dari sila pertama hingga sila kelima, terkandung prinsip-prinsip yang menuntun kita membangun bangsa dengan semangat gotong royong, keadilan sosial, dan penghormatan terhadap martabat manusia.
Hadirin yang saya hormati,
Dalam konteks pembangunan nasional saat ini, pemerintah telah menetapkan Asta Cita sebagai delapan agenda prioritas menuju Indonesia Emas 2045. Salah satu yang paling fundamental dalam Asta Cita tersebut adalah memperkokoh ideologi Pancasila, demokrasi dan hak asasi manusia.
Mengapa ini menjadi prioritas? Karena kita menyadari bahwa kemajuan tanpa arah ideologis akan mudah goyah. Kemajuan ekonomi tanpa pondasi nilai-nilai Pancasila bisa melahirkan ketimpangan kemajuan teknologi tanpa bimbingan moral Pancasila bisa menjerumuskan bangsa pada dehumanisasi.
Memperkokoh ideologi Pancasila berarti menegaskan kembali bahwa pembangunan bangsa harus selalu berakar pada nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan sosial. Dalam era globalisasi dan digitalisasi yang semakin kompleks, tantangan terhadap Pancasila pun semakin nyata. Kita menyaksikan penyebaran paham-paham ekstremisme, radikalisme, intoleransi, hingga disinformasi yang mengancam kohesi sosial kita.
Oleh karena itu, melalui Asta Cita, kita dipanggil untuk melakukan revitalisasi nilai-nilai Pancasila dalam segala dimensi kehidupan dari pendidikan, birokrasi, ekonomi, hingga ruang-ruang digital.
Pertama, dalam dunia pendidikan, kita perlu menanamkan Pancasila sejak dini, bukan sekadar dalam pelajaran formal, tetapi dalam praktik keseharian. Sekolah dan universitas harus menjadi tempat lahirnya generasi yang cerdas secara intelektual, tangguh secara karakter dan kuat dalam integritas moral
Kedua, di lingkungan pemerintahan dan birokrasi, nilai-nilai Pancasila harus hadir dalam bentuk pelayanan publik yang berkeadilan, transparan dan berpihak pada rakyat. Setiap kebijakan dan program harus mencerminkan semangat kemanusiaan dan keadilan sosial, bukan kepentingan kelompok atau golongan.
Ketiga, dalam bidang ekonomi, kita perlu memastikan bahwa pembangunan tidak hanya dinikmati oleh segelintir orang, tetapi menjadi berkah bagi seluruh rakyat Indonesia. Keadilan sosial, sebagaimana termaktub dalam sila kelima, harus menjadi orientasi utama. Usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), ekonomi kerakyatan dan koperasi harus terus diberdayakan agar tidak ada warga yang tertinggal dalam kemajuan bangsa.
Keempat, dalam ruang digital, kita harus membangun kesadaran kolektif bahwa dunia maya bukan ruang bebas nilai. Etika, toleransi dan saling menghargai tetap harus ditegakkan. Pancasila harus menjadi panduan dalam berinteraksi di media sosial maupun platform digital lainnya. Mari kita perangi hoaks, ujaran kebencian dan provokasi, dengan literasi digital dan semangat gotong royong
Hadirin yang saya banggakan,
BPIP sebagai lembaga yang bertugas membina dan memperkuat ideologi Pancasila terus berkomitmen menghadirkan berbagai program strategis: dari pembinaan ideologi di lingkungan pendidikan, pelatihan bagi aparatur sipil negara (ASN) dan aparat negara, penguatan kurikulum Pancasila, hingga kolaborasi lintas sektor untuk mengarusutamakan Pancasila di berbagai lapisan masyarakat. Semua ini bertujuan agar Pancasila tidak hanya dihafalkan, tetapi dihidupi dan dijalankan dalam tindakan nyata.
Namun, tugas ini tidak bisa dijalankan sendiri. Kita semua, seluruh elemen bangsa dari pusat hingga daerah, dari pejabat hingga masyarakat, dari tokoh agama hingga pemuda, memiliki peran untuk menjadi pelaku utama pembumian Pancasila.
Mari kita jadikan Hari Lahir Pancasila ini bukan sekadar seremonial, tetapi momen untuk memperkuat komitmen kita terhadap nilai-nilai luhur bangsa Jadikan setiap langkah, setiap kebijakan, setiap ucapan dan tindakan kita sebagai cerminan dari semangat Pancasila.
Kita ingin Indonesia yang maju bukan hanya secara teknologi, tetapi juga secara moral. Kita ingin Indonesia yang sejahtera bukan hanya dalam angka statistik, tetapi juga dalam rasa keadilan dan persaudaraan. Kita ingin Indonesia yang dihormati dunia bukan hanya karena kekuatan ekonominya, tetapi karena keluhuran budinya dan kebijaksanaan rakyatnya.
Saudara-saudari sekalian,
Peringatan Hari Lahir Pancasila ini harus menjadi pengingat bahwa masa depan bangsa berada di tangan kita. Jika kita ingin mewujudkan Indonesia Raya, maka tidak ada jalan lain selain memastikan bahwa Pancasila tetap menjadi jiwa dalam setiap denyut nadi pembangunan.
Akhirnya, marilah kita terus bergotong-royong, menjaga persatuan, menghargai perbedaan dan menanamkan nilai-nilai Pancasila dalam setiap aspek kehidupan. Jadikan Pancasila sebagai sumber inspirasi dalam berkarya, berbangsa dan bernegara.
Dirgahayu Pancasila!
Jayalah Indonesiaku!
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Om santi santi santi om,
Namo buddhaya,
Salam kebajikan.
Salam Pancasila!
Untuk mendapatkan pidato upacara Hari Lahir Pancasila 2025 yang resmi dari BPIP dalam format PDF, detikers dapat mengakses tautan ini.
Contoh Teks Pidato Upacara Hari Lahir Pancasila #2
(sumber: sambutan presiden RI Hari Lahir Pancasila 2017)
Bismillahirrahmanirrahim,
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Salam sejahtera bagi kita semua,
Om Swastiastu,
Namo buddhaya.
Hadirin yang saya hormati,
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa pada pagi hari ini kita dapat berkumpul menyelenggarakan Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila untuk yang pertama kalinya. Upacara ini meneguhkan komitmen kita agar lebih mendalami, menghayati dan mengamalkan nilai-nilai luhur Pancasila sebagai dasar bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Pancasila merupakan hasil dari satu kesatuan proses yang dimulai dengan rumusan Pancasila tanggal 1 Juni 1945 yang dipidatokan Ir. Sukarno, Piagam Jakarta tanggal 22 Juni 1945, dan rumusan final Pancasila tanggal 18 Agustus 1945. Adalah jiwa besar para founding fathers, para ulama dan pejuang kemerdekaan dari seluruh pelosok Nusantara sehingga kita bisa membangun kesepakatan bangsa yang mempersatukan kita.
Harus diingat bahwa kodrat bangsa Indonesia adalah keberagaman. Takdir Tuhan untuk kita adalah keberagaman. Dari Sabang sampai Merauke adalah keberagaman. Dari Miangas sampai Rote adalah juga keberagaman. Berbagai etnis, bahasa, adat istiadat, agama, kepercayaan dan golongan bersatu padu membentuk Indonesia. Itulah kebhinneka tunggal ika-an kita.
Namun, kehidupan berbangsa dan bernegara kita sedang mengalami tantangan. Kebinekaan kita sedang diuji. Saat ini ada pandangan dan tindakan yang mengancam kebinekaan dan keikaan kita. Saat ini ada sikap tidak toleran yang mengusung ideologi selain Pancasila. Masalah ini semakin mencemaskan tatkala diperparah oleh penyalahgunaan media sosial yang banyak menggaungkan hoax alias kabar bohong.
Hadirin yang saya hormati,
Kita perlu belajar dari pengalaman buruk negara lain yang dihantui oleh radikalisme, konflik sosial, terorisme dan perang saudara. Dengan Pancasila dan UUD 1945 dalam bingkai NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika, kita bisa terhindar dari masalah tersebut. Kita bisa hidup rukun dan bergotong royong untuk memajukan negeri. Dengan Pancasila, Indonesia adalah harapan dan rujukan masyarakat internasional untuk membangun dunia yang damai, adil dan makmur di tengah kemajemukan.
Oleh karena itu, saya mengajak peran aktif para ulama, ustadz, pendeta, pastor, bhiksu, pedanda, tokoh masyarakat, pendidik, pelaku seni dan budaya, pelaku media, jajaran birokrasi, TNI dan Polri serta seluruh komponen masyarakat untuk menjaga Pancasila. Pemahaman dan pengamalan Pancasila dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara harus terus ditingkatkan. Ceramah keagamaan, materi pendidikan, fokus pemberitaan dan perdebatan di media sosial harus menjadi bagian dalam pendalaman dan pengamalan nilai-nilai Pancasila.
Komitmen pemerintah untuk penguatan Pancasila sudah jelas dan sangat kuat. Berbagai upaya terus kita lakukan. Telah diundangkan Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2017 tentang Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila. Bersama seluruh komponen bangsa, lembaga baru ini ditugaskan untuk memperkuat pengamalan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, yang terintegrasi dengan program-program pembangunan. Pengentasan kemiskinan, pemerataan kesejahteraan dan berbagai program lainnya, menjadi bagian integral dari pengamalan nilai-nilai Pancasila.
Hadirin yang saya hormati,
Tidak ada pilihan lain kecuali kita harus bahu membahu menggapai cita-cita bangsa sesuai dengan Pancasila. Tidak ada pilihan lain kecuali seluruh anak bangsa harus menyatukan hati, pikiran dan tenaga untuk persatuan dan persaudaraan. Tidak ada pilihan lain kecuali kita harus kembali ke jati diri sebagai bangsa yang santun, berjiwa gotong royong dan toleran. Tidak ada pilihan lain kecuali kita harus menjadikan Indonesia bangsa yang adil, makmur dan bermartabat di mata internasional.
Namun demikian, kita juga harus waspada terhadap segala bentuk pemahaman dan gerakan yang tidak sejalan dengan Pancasila. Pemerintah pasti bertindak tegas terhadap organisasi-organisasi dan gerakan-gerakan yang AntiPancasila, Anti-UUD 1945, Anti-NKRI, Anti-Bhinneka Tunggal Ika. Pemerintah pasti bertindak tegas jika masih terdapat paham dan gerakan komunisme yang jelas-jelas sudah dilarang di bumi Indonesia.
Sekali lagi, jaga perdamaian, jaga persatuan, dan jaga persaudaraan di antara kita. Mari kita saling bersikap santun, saling menghormati, saling toleran, dan saling membantu untuk kepentingan bangsa. Mari kita saling bahu-membahu, bergotong royong demi kemajuan Indonesia.
Selamat Hari Lahir Pancasila. Kita Indonesia, Kita Pancasila. Semua Anda Indonesia, semua Anda Pancasila. Saya Indonesia, saya Pancasila.
Terima kasih,
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Om shanti shanti shanti om,
Namo buddhaya.
Contoh Teks Pidato Upacara Hari Lahir Pancasila #3
(sumber: pidato kepala BPIP Hari Lahir Pancasila 2024)
Bismillahirrahmanirrahim,
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Salam sejahtera untuk kita semua,
SALAM PANCASILA!
Saudara dan saudariku sebangsa dan setanah air,
Pada hari ini, (tanggal) 1 Juni 2024, kita memperingati Hari Lahir Pancasila. Hari ketika Bung Karno, sebagai Proklamator Kemerdekaan, Bapak Pendiri Bangsa, pertama kali memperkenalkan Pancasila melalui pidatonya pada tahun 1945 di depan sidang Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan (BPUPKI). Peringatan Hari Lahir Pancasila Tahun 2024 ini mengambil tema "Pancasila Jiwa Pemersatu Bangsa Menuju Indonesia Emas 2045". Tema ini mengandung maksud bahwa Pancasila menyatukan kita dengan segala perbedaan suku, agama, budaya, dan bahasa dalam menyongsong 100 tahun Indonesia Emas yang maju, mandiri dan berdaulat.
Patut kita syukuri sebagai sebuah bangsa yang majemuk, Pancasila dan nilainilai yang dikandungnya menjadi bintang yang memandu kehidupan bangsa agar sesuai dengan cita-cita pendirian negara. Keberadaan Pancasila merupakan anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa untuk bangsa Indonesia. Di dalam Pancasila terkandung nilai-nilai luhur yang menjunjung tinggi nilainilai inklusivitas, toleransi, dan gotong royong. Keberagaman yang ada merupakan berkat yang dirajut dalam identitas nasional "Bhinneka Tunggal Ika".
Dalam momentum yang sangat bersejarah ini, saya mengajak komponen bangsa di mana pun berada untuk bahu membahu membumikan nilai-nilai Pancasila ke dalam setiap aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Sebagai meja statis, Pancasila terbukti mampu mempersatukan kita dalam menghadapi beragam gelombang tantangan dan ujian sejarah, sehingga sampai dengan saat ini Indonesia tetap berdiri kokoh dan tangguh sebagai bangsa yang besar. Sedangkan sebagai leitstar dinamis, Pancasila merupakan bintang penuntun yang membawa Indonesia pada gerbang kemajuan dan kemakmuran di era globalisasi teknologi dan informasi sekarang ini.
Pancasila harus senantiasa kita jiwai dan pedomani agar menjadi ideologi yang bekerja, yang dirasakan kehadiran dan manfaatnya oleh seluruh tumpah darah Indonesia. Selain regulasi yang berlandaskan pada semangat dan jiwa Pancasila, kita juga perlu keteladanan yang tercermin dari etika, integritas, dan karakter para pemimpin dan rakyat Indonesia.
Perkembangan situasi global yang ditandai kemajuan teknologi komunikasi yang begitu pesat menjadi tantangan tersendiri bagi bangsa Indonesia. Pancasila diharapkan menjadi filter agar bangsa Indonesia tidak mengalami disorientasi di masa depan. Pesatnya kemajuan teknologi informasi saat ini yang ditandai dengan masifnya penggunaan teknologi dan ponsel pintar (smartphone) dalam mengakses informasi melalui beragam media harus dapat dimanfaatkan secara bijaksana untuk menyiarkan konten-konten dan narasi positif yang mencerminkan aktualisasi nilai-nilai Pancasila di tengah kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Lebih dari itu, saya mengajak kepada seluruh komponen bangsa untuk mengarusutamakan Pancasila dengan metode dan cara-cara kekinian dalam menyongsong bonus demografi yang akan menempatkan kaum milenial dan Gen-Z sebagai pelaku utama pembangunan bangsa.
Dengan semangat Pancasila yang kuat, saya yakin seluruh tantangan yang akan dihadapi bangsa Indonesia akan dapat diatasi. Terlebih, di tengah krisis global yang terjadi, Indonesia berhasil menjaga stabilitas ekonomi, sosial, dan politik. Keberhasilan tersebut tentu merupakan sumbangsih gotong royong seluruh anak bangsa dengan ideologi Pancasila sebagai fondasi dasarnya.
Kita juga patut bersyukur dan bangga bahwa bangsa Indonesia telah terbukti menjadi bangsa yang dewasa, dewasa dalam berdemokrasi, berbangsa, dan bernegara. Kita harus bersyukur dan berbangga telah melewati Pemilihan Umum yang demokratis secara aman dan damai demi tegaknya kedaulatan rakyat, konstitusi serta persatuan dan kesatuan bangsa.
Mengakhiri pidato ini, kami mengajak seluruh komponen bangsa untuk bersama-sama bergotong royong merawat anugerah Pancasila melalui peringatan Hari Lahir Pancasila 1 Juni. Kita harus bekerja sama dan berkolaborasi menjaga kerukunan dan keutuhan sebagai wujud pengamalan nilai-nilai Pancasila. Semoga peringatan Hari Lahir Pancasila ini dapat memompa semangat kita semua untuk terus mengamalkan Pancasila demi Indonesia yang maju, adil, makmur, dan berwibawa di kancah dunia. Semoga Allah Subhanahu wa Ta'ala Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan perlindungan dan petunjuk kepada kita semua untuk kejayaan bangsa dan negara Indonesia.
Selamat Hari Lahir Pancasila!
Terima kasih,
Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
SALAM PANCASILA!
Contoh Teks Pidato Upacara Hari Lahir Pancasila #4
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Salam sejahtera untuk kita semua,
Om swastiastu, Namo buddhaya, Salam kebajikan.
Hari ini, 1 Juni 2025, kita berkumpul bukan sekadar untuk mengenang tanggal bersejarah. Tapi juga untuk merenung: apakah Pancasila masih kita hayati, atau hanya kita hafal di luar kepala? Jangan-jangan, Pancasila hanya hidup di baliho dan pidato pejabat, tapi mati di lampu merah saat kita tidak mau antri.
Pancasila bukan benda keramat yang harus ditaruh di lemari kaca. Ia adalah jalan hidup yang seharusnya kita pakai setiap hari, baik dalam pikiran, ucapan, dan tindakan. Tapi kadang kita lebih sibuk memperdebatkan siapa paling Pancasilais, daripada berlomba menjadi yang paling jujur, adil, dan peduli terhadap sesama.
Bayangkan jika setiap sila itu menjelma manusia. Mungkin "Keadilan Sosial" sedang duduk termenung karena jarang diajak bicara. "Kemanusiaan" mungkin sedang luka, karena terlalu sering diabaikan oleh mereka yang lebih memilih ego daripada empati. Pancasila bukan slogan sakral; ia butuh ruang bernapas di tengah masyarakat yang makin terpolarisasi.
Mari kita hidupkan Pancasila mulai dari hal-hal kecil: menyapa tetangga, menolong tanpa pamrih, jujur meski tidak diawasi. Karena sejatinya, Pancasila itu bukan tugas negara semata, tapi kewajiban kita bersama. Jangan tunggu sempurna untuk berbuat baik. Mulai saja dengan satu sila, satu langkah, satu kebaikan.
Terima kasih,
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Salam Pancasila!
Contoh Teks Pidato Upacara Hari Lahir Pancasila #5
(sumber: amanat presiden RI Hari Lahir Pancasila 2023)
Bismillahirrahmanirrahim,
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Salam Sejahtera Bagi Kita Semua,
Om Swastyastu,
Namo Buddhaya,
Salam Kebajikan,
Salam Pancasila,
Saudara-saudara sebangsa & setanah air,
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, berkat rahmat-Nya, kita dapat berkumpul memperingati Hari Lahir Pancasila. Yang mengingatkan kita untuk terus mengamalkan nilai ideologi Pancasila, mengenang jasa para pendahulu, serta mensyukuri prestasi bangsa Indonesia berkat bimbingan Pancasila.
Di tengah krisis yang melanda dunia, termasuk krisis kesehatan, pangan, energi & keuangan, Indonesia termasuk satu dari sangat sedikit negara yang berhasil menanganinya. Kondisi ekonomi, sosial & politik kita stabil terjaga & bahkan semakin kokoh. Inflasi terkendali, investasi tumbuh & peluang kerja bertambah.
Semua ini adalah anugerah Tuhan Yang Maha Kuasa & hasil sumbangsih seluruh anak bangsa. Karena berkat persatuan & kesatuan kita, bangsa ini tangguh hadapi tantangan & mampu lakukan terobosan. Berkat kerja keras & gotong royong kita, bangsa ini berhasil semakin dipercaya & disegani masyarakat dunia.
Pondasi dari semua itu adalah ideologi Pancasila. Yang diwariskan oleh founding fathers kita, Presiden pertama Republik Indonesia, Ir.Soekarno. Ideologi ini yang menjadi jangkar dalam bermasyarakat, berbangsa & bernegara. Yang harus terus kita pegang teguh untuk memperkokoh kemajuan bangsa.
Saudara-saudara sebangsa & setanah air,
Saat ini, pemerintah & seluruh komponen bangsa terus berjuang untuk menghadirkan pembangunan Indonesia Sentris yang adil & merata. Bekerja keras membangun daerah pinggiran, wilayah perbatasan & pedesaan. Ini adalah perjuangan dari generasi ke generasi yang membutuhkan kesinambungan & keberlanjutan. Personil dalam pemerintahan bisa berganti. Tapi, perjuangan ini tidak boleh terhenti.
Keadilan & pemerataan, harus dipadukan dengan kesejahteraan. Itulah yang ingin diwujudkan melalui reformasi struktural, peningkatan kualitas SDM & hilirisasi industri. Kita ingin kekayaan alam negeri ini bermanfaat maksimal bagi kesejahteraan rakyat. Kita ingin mengolahnya dulu di dalam negeri, untuk buka lapangan kerja & dapatkan nilai tambah. Program besar lainnya yang juga dirancang demi pemerataan & kemajuan adalah pembangunan Ibu Kota Nusantara. Kita ingin masyarakat di luar jawa juga menikmati manfaat signifikan dari pembangunan. Sekali lagi, perjuangan ini belum selesai & harus dilanjutkan oleh para pemimpin pemerintahan ke depan.
Saudara-saudara sebangsa & setanah air,
Di tengah geopolitik dunia yang panas, Indonesia terus berusaha berkontribusi untuk perdamaian dunia. Menjadi titik temu & jembatan perbedaan. Memiliki prinsip & tidak berpihak pada kekuatan tertentu. Inilah Indonesia, yang tidak bisa didikte, tapi selalu ingin berkontribusi untuk dunia.
Ideologi Pancasila yang mengajarkan sikap toleran, keberanian & menghargai perbedaan, telah membuat kepemimpinan Indonesia diterima & diakui dunia. Presidensi G20 telah sukses kita laksanakan, negara yang berseteru, bahkan yang sedang berperang, bisa duduk bersama untuk mencari solusi damai. Keketuaan Indonesia di ASEAN, juga akan kita manfaatkan untuk membuat ASEAN semakin kokoh, bersatu & terus menjadi jangkar perdamaian & kemakmuran kawasan. Ini adalah bukti bahwa Pancasila bukan hanya utama untuk Indonesia, tetapi juga relevan untuk dunia.
Toleransi, persatuan & gotong royong adalah kunci membangun bangsa yang kokoh & menciptakan dunia yang damai & sejahtera. Oleh karena itu, saya mengajak kita semua untuk bergerak bersama, menolak ekstrimisme. menolak politisasi identitas & agama, serta menolak segala bentuk provokasi. Mari kita sambut pesta demokrasi dengan kedewasaan & suka cita dengan memegang teguh Pancasila.
Mari kita perjuangkan visi Indonesia 2045 menjadi Indonesia Maju, naik kelas dari negara berkembang menjadi negara maju, yang adil, sejahtera & merata, serta berwibawa dalam percaturan pergaulan dunia.
Selamat Hari Lahir Pancasila,
MerdekΠ° !!
Terima kasih,
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Om Shanti Shanti Shanti Om, Namo Buddhaya.
Contoh Teks Pidato Upacara Hari Lahir Pancasila #6
Teman-teman sebangsa dan setanah air,
Coba tarik napas pelan-pelan. Rasakan udara yang masuk. Lalu bayangkan, betapa beruntungnya kita bisa berdiri di atas tanah yang dulu pernah diperjuangkan dengan darah dan air mata. Kita tidak sedang hidup di negeri yang jatuh dari langit. Indonesia ini lahir dari ide, dari perlawanan, dan dari tekad besar untuk tidak tunduk. Dan di tengah perjalanan menuju kemerdekaan itulah, sebuah pemikiran agung lahir. Pemikiran yang hari ini kita sebut sebagai Pancasila.
Kita kembali ke satu Juni tahun seribu sembilan ratus empat puluh lima. Hari itu, suasana tidak sedang tenang. Jepang masih menjajah. Rakyat Indonesia masih menderita. Tapi di Gedung Chuo Sangi In di Jakarta, sejumlah tokoh bangsa berkumpul. Mereka sedang memikirkan masa depan negeri ini. Mereka ingin merdeka, tapi juga ingin berdiri di atas dasar yang kokoh. Maka berdirilah seorang pria kurus namun karismatik, Ir. Soekarno, dan menyampaikan pidato yang akan mengubah arah sejarah. Dalam pidato itu, ia tidak hanya berbicara soal dasar negara. Ia bicara soal jiwa bangsa. Ia memperkenalkan lima nilai, lima prinsip, yang dirumuskan bukan dari ruang kosong, tapi dari denyut kehidupan rakyat Indonesia sendiri.
Pancasila tidak datang dari luar negeri. Ia bukan teori Barat atau doktrin Timur. Ia lahir dari sawah, dari surau, dari hutan, dari pasar, dari rumah-rumah di sudut desa. Ia tumbuh dari nilai gotong royong yang sudah ada jauh sebelum Indonesia menjadi negara. Bung Karno hanya merangkumnya, memformulasikannya, dan menyusunnya agar menjadi dasar yang bisa diterima semua golongan. Dan itulah kejeniusan beliau. Ia tidak memaksakan satu ide. Ia menyatukan semua kebaikan yang sudah hidup di tengah rakyat. Maka ketika ia menyebut lima sila itu, sejatinya ia sedang menuliskan ulang hati nurani bangsa ini.
Kita mungkin sudah terlalu sering mendengar kata Pancasila. Kita hafal isinya. Kita tahu urutannya. Tapi yang perlu kita tanyakan hari ini adalah apakah kita masih menjalankannya. Karena Pancasila bukan mantra yang bekerja hanya dengan diucapkan. Ia hidup ketika kita memberi tanpa pamrih. Ia hadir saat kita menghormati mereka yang berbeda keyakinan. Ia menjadi nyata saat kita lebih memilih jujur daripada curang walau godaannya besar. Pancasila bukan bahan pidato semata. Ia seharusnya menjadi arah kompas dalam kehidupan sehari-hari. Dan jika saat ini bangsa kita sedang limbung, mungkin itu karena kompasnya tidak lagi kita pedulikan.
Mari, pada momen ini, kita tidak sekadar memperingati tanggal. Kita refleksikan ulang maknanya. Bukan dengan seremonial semata, tapi dengan membiarkan nilai-nilai Pancasila menyentuh kembali cara kita berpikir, bersikap, dan bertindak. Mari kita peluk kembali semangat satu Juni. Semangat untuk merumuskan hidup bersama. Semangat untuk mendahulukan kemanusiaan di atas kekuasaan. Semangat untuk menyatukan, bukan memecah. Karena kalau bukan kita yang menjaga Pancasila, siapa lagi? Dan kalau bukan sekarang, kapan lagi?
Terima kasih.
Salam Pancasila
Contoh Teks Pidato Upacara Hari Lahir Pancasila #7
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Hari ini, kita memperingati Hari Lahir Pancasila. Bukan sekadar mengenang pidato Bung Karno, tapi merenungi kembali makna lima sila yang selama ini mungkin hanya kita hafal, tapi jarang kita hayati sepenuh hati.
Pancasila bukan kumpulan kata indah yang ditulis untuk pajangan di dinding kelas. Ia adalah nilai-nilai hidup yang lahir dari akar budaya kita. Ia mengajarkan bagaimana menjadi manusia yang adil, beriman, dan tidak egois dalam hidup bermasyarakat.
Sila pertama mengingatkan kita bahwa hidup ini bukan soal kekuasaan, tapi soal iman dan ketundukan kepada Tuhan. Sila kedua mengajarkan bahwa manusia harus diperlakukan dengan hormat, apapun sukunya, agamanya, atau kedudukannya.
Sila ketiga adalah tentang persatuan, yang makin sulit dijaga di zaman ketika perbedaan dianggap ancaman. Padahal, dari perbedaan itulah bangsa ini kuat. Sila keempat memberi kita cara untuk bermusyawarah, bukan main hakim sendiri. Dan sila kelima menuntut kita berlaku adil, bukan hanya pada orang yang kita suka.
Makna Pancasila sesungguhnya sederhana: menjadi manusia Indonesia yang mau hidup bersama dengan cara yang beradab. Kalau semua orang mau menjalankan itu, Indonesia akan jauh lebih tenang, lebih jujur, dan lebih damai.
Maka di hari lahirnya ini, mari kita jaga Pancasila bukan hanya lewat upacara dan ucapan, tapi lewat tindakan nyata. Karena Pancasila bukan milik negara, tapi milik kita semua.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Contoh Teks Pidato Upacara Hari Lahir Pancasila #8
Bismillahirrahmanirrahim,
Wahai anak-anak bangsa yang penuh semangat, bangkitlah!
Jangan biarkan bara api perjuangan yang telah dinyalakan para pendahulu kita padam dalam dada kalian!
Satu Juni bukan sekadar tanggal dalam kalender. Itu adalah saat dimana pondasi negara ini diletakkan dengan gagasan besar bernama Pancasila. Sebuah petunjuk arah yang harus terus kita pegang erat agar Indonesia tetap utuh dan maju.
Pancasila mengajarkan kita bahwa berbangsa bukan hanya soal tanah air, tapi soal jiwa yang mengikat kita menjadi satu keluarga besar yang disebut Indonesia. Tanpa Pancasila, kita hanya akan jadi kumpulan pulau tanpa arah dan tujuan.
Lima sila bukanlah sekadar kata-kata indah di atas kertas. Mereka adalah prinsip hidup yang mengajarkan kita untuk percaya kepada Tuhan, menghargai sesama manusia, menjaga persatuan, bermusyawarah secara adil, dan hidup berkeadilan sosial.
Ketika kita memahami dan mengamalkan Pancasila, kita membangun jembatan dari masa lalu penuh perjuangan menuju masa depan yang gemilang. Masa depan yang tidak hanya maju dalam teknologi, tapi juga maju dalam hati dan akhlak.
Anak-anak muda, kalian adalah penerus estafet perjuangan. Jangan biarkan semangat persatuan terkikis oleh perbedaan. Jadikan Pancasila sebagai panduan hidup yang menguatkan langkah kalian menatap dunia.
Kita hidup di zaman yang penuh tantangan, namun juga penuh peluang. Dengan menghidupi nilai-nilai Pancasila, kita mampu menjawab semua tantangan itu dengan kepala tegak dan hati penuh keyakinan.
Mari kita buktikan bahwa kita bukan hanya generasi yang pandai bicara, tapi generasi yang mampu membawa perubahan nyata. Pancasila adalah senjata kita, persatuan adalah kekuatan kita.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Bangkitlah anak bangsa! Indonesia maju ada di tangan kalian!
Nah, itulah delapan contoh teks pidato upacara Hari Lahir Pancasila 1 Juni yang bisa kamu jadikan referensi. Semoga bermanfaat, ya, detikers!
(sto/ahr)
Komentar Terbanyak
Komcad SPPI Itu Apa? Ini Penjelasan Tugas, Pangkat, dan Gajinya
Ternyata Ini Sumber Suara Tak Senonoh yang Viral Keluar dari Speaker di GBK
Catut Nama Bupati Gunungkidul untuk Tipu-tipu, Intel Gadungan Jadi Tersangka