Pentashih Mushaf Al-Qur'an Kementerian Agama (Kemenag) RI, Fahrur Rozi, mengatakan bahwa para ulama terbagi ke dalam tujuh mazhab atau haluan dalam menghitung ayat kitab suci umat Islam ini.
Ketujuh mazhab tersebut adalah Al-Madani Al Awwal, Al-Madani al-Akhir, Al-Makki, Asy-Syami, Al-Kufi, Al-Basri, dan Al-Himsi. Dari ketujuhnya, ada lima mazhab yang masih dianut para ulama dalam menghitung ayat Al-Qur'an.
"Dari tujuh pendapat di atas, dalam cetakan Al-Qur'an yang ada di seluruh dunia saat ini, penulis masih dapat menjumpai penggunaan hitungan ayat menurut lima mazhab, yaitu: Al-Madani Al-Awwal, Al-Madani Al-Akhir, Al-Makki, Asy-Syami, dan Al-Kufi. Sementara untuk al-Basri dan Al-Himsi, penulis belum menemukan," ucap Fahrur, seperti dikutip dari laman Kemenag, Sabtu (16/7/2022).
Jumlah Ayat dalam Al-Qur'an Menurut 7 Mazhab
Berikut jumlah ayat Al-Qur'an menurut tujuh mazhab yang ada:
1. Al-Madani Al-Awwal mengatakan jumlah ayat Al-Qur'an adalah 6.217 atau 6.214 ayat. Dalam beberapa versi cetak, jumlah yang banyak diikuti adalah 6.214 ayat.
2. Al-Madani al-Akhir mengatakan jumlah ayat Al-Qur'an adalah 6.214 ayat. Meski terdapat kesamaan hitungan jumlah ayat Al-Qur'an dengan pendapat kedua Al-Madani al-Awwal, namun tetap terdapat perbedaan antara keduanya dalam perincian penentuan ayat.
3. Al-Makki mengatakan jumlah ayat Al-Qur'an adalah 6.220 ayat.
4. Asy-Syami mengatakan jumlah ayat Al-Qur'an adalah 6.226 ayat.
5. Al-Kufi berpendapat jumlah ayat Al-Qur'an adalah 6.236 ayat. Hitungan Al-Kufi inilah yang diikuti oleh cetakan Al-Qur'an di Indonesia, dan seluruh cetakan Al-Qur'an di dunia yang menggunakan riwayat Hafs dari Imam 'Asim.
6. Al-Basri mengatakan jumlah ayat Al-Qur'an adalah 6.205 ayat.
7. Al-Himsi menetapkan bahwa jumlah ayat Al-Qur'an adalah 6.232 ayat.
Sebab Perbedaan Hitungan Ayat Al-Qur'an
Menurut Fahrur, perbedaan hitungan ayat bukan berarti hitungan yang lebih banyak telah menambah ayat atau sebaliknya yang lebih sedikit telah menguranginya. Namun, perbedaan terjadi karena cara penghitungan dari masing-masing mazhab berbeda.
Secara umum, penghitungan ayat Al-Qur'an didasarkan dari bacaan Rasulullah SAW yang didengar oleh para sahabat. Lalu, bacaan tersebut diajarkan secara berkesinambungan oleh para sahabat ke generasi berikutnya.
Perbedaan ini muncul tatkala mendengar bacaan dari Nabi SAW, tepatnya ketika beliau berhenti pada beberapa kata tertentu. Hal ini memunculkan perbedaan pendapat dari para sahabat apakah Nabi SAW sekedar waqaf atau berhenti karena akhir ayat.
"Sebagai contoh sederhana, ketika Rasulullah membaca: alif lam mim, zalikal kitabu la raiba fih, hudal lilmuttaqin; maka apakah ketika berhenti pada alif lam mim itu, Nabi sekedar berhenti (waqaf sejenak), atau itu merupakan akhir ayat. Di sinilah ulama berbeda," terang Fahrur.
Perbedaan mengenai penghitungan jumlah ayat Al-Qur'an juga terjadi pada surah Al Fatihah. Ulama sepakat bahwa surah ini terdiri dari 7 ayat. Namun, mereka berbeda pendapat apakah basmalah merupakan bagian dari surah Al Fatihah atau bukan.
Al-Kufi berpendapat bahwa basmalah adalah bagian dari surah Al Fatihah yang dihitung sebagai ayat pertama. Adapun, ayat ketujuhnya adalah "siratal lazina an'amta 'alaihim gairil magdubi 'alaihim walad dallin."
Sementara itu, pendapat lain mengatakan bahwa basmalah bukan termasuk bagian dari surah Al Fatihah. Sehingga, ayat pertama surah ini dimulai dari "al-hamdu lillahi rabbil 'alamin."
Contoh lain dari perbedaan penghitungan ayat Al-Qur'an juga terjadi dalam Ayat Kursi (surah Al Baqarah ayat 255). Dalam hitungan al-Madani al-Awwal, Ayat Kursi adalah ayat 253 surah Al Baqarah, sedangkan menurut hitungan Al-Madani Al-Akhir, itu terdapat pada ayat 253 dan 254 (menjadi dua ayat) surat Al Baqarah.
Selain itu, ada satu pendapat populer yang mengatakan jumlah ayat dalam Al-Qur'an adalah 6.666 ayat. Hitungan ini bersandar pada keterangan Syekh Nawawi al-Bantani dalam Kitab Nihayatuz-Zain fi Irsyadil-Mubtadi'in dan Wahbah az-Zuhaili dalam Tafsir Al Munir.
Namun demikian, keduanya mengatakan bahwa jumlah tersebut dimaksudkan untuk menunjuk kandungan ayat Al-Qur'an, bukan urutan jumlah ayatnya.
detikers kini bisa membaca al quran secara digital di Apps detikcom Quran Online.
(kri/erd)