Jika diperhatikan baik-baik, jemaah Indonesia yang melaksanakan ibadah haji banyak yang menggunakan gelang logam. Bukan sekadar penghias tangan, gelang ini jadi ciri khas dan identitas pribadi jemaah Indonesia.
Meskipun gelang ini sudah ada sejak lama, uniknya hanya jemaah dan petugas haji Indonesia yang mengenakannya. Negara-negara lain tidak ada yang menggunakan gelang logam serupa, oleh karenanya gelang itu disebut sebagai ciri khas jemaah dan petugas haji Indonesia.
"Gelang yang dipakai jemaah itu berisi identitasnya. Karena kita ketahui kebanyakan jemaah kita berasal dari daerah dan pelosok, sehingga untuk memegang dokumen selain yang menempel pada dirinya itu bisa jadi hilang, lupa atau terselip," ujar Sekretaris Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, M. Noer Alya Fitra sebagaimana dikutip dari laman resmi Haji Kemenag pada Minggu (3/7/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Noer menjelaskan, bahan baku logam sebagai pembuatan gelang haji dimaksudkan agar tetap awet meskipun terkena air, cahaya atau panas matahari. Sehingga gelang tersebut bisa tetap dipakai dan jemaah Indonesia jadi lebih mudah dikenali.
"Contoh jemaah meninggal karena mungkin suatu hal, kita gampang menganalisisnya dengan melihat gelangnya. Di gelang itu tercantum nama, nomor paspor, nomor kloter dan bendera Indonesia," tambahnya.
Tak hanya itu, pemerintah Arab Saudi juga akan lebih mudah mengenali ketika melihat nomor paspor di gelang. Pada sistem mereka, nantinya langsung keluar nama jemaah yang bersangkutan.
Sebelumnya, gelang jemaah haji Indonesia hanya berbentuk seperti gelang biasa tanpa kunci. Namun, karena satu kejadian di Mina tahun 2015 lalu, gelang yang mereka pakai terlepas akibat berdesakan sehingga sulit untuk diidentifikasi.
"Karenanya, setelah tahun 2016 dibuat gelang yang lebih baik, ada kuncinya. Diberi pengait untuk lebih menjamin gelang itu agar tidak lepas saat ada guncangan-guncangan dan sebagainya," jelas Noer.
Noer juga mengingatkan kepada jemaah untuk tidak saling menukar, meminjam ataupun melepas gelang haji sebelum sampai di tanah air.
(nah/nah)