Kisah Penjual Nasi Karak di Pasuruan Wujudkan Mimpi Berangkat Haji

ADVERTISEMENT

Kisah Penjual Nasi Karak di Pasuruan Wujudkan Mimpi Berangkat Haji

Devi Setya - detikEdu
Minggu, 19 Jun 2022 08:00 WIB
Penjual Nasi Karak Pergi Haji
Moh Ilyas Penjual Nasi Karak Pergi Haji Foto: Kominfo Jatim Prov
Jakarta -

Jika Allah SWT sudah berkehendak maka tak ada yang tidak mungkin. Seperti perjalanan haji yang siap ditempuh Moh. Ilyas, seorang pria sederhana yang kesehariannya bekerja sebagai penjual aking atau karak nasi.

Dilansir dari situs resmi Kominfo Provinsi Jatim (17/6) Moh. Ilyas tergabung dalam jamaah haji Kloter 17 Kabupaten Pasuruan. Pria 48 tahun ini berhasil mewujudkan impiannya menunaikan ibadah haji.

Kisah inspiratif ini diceritakan oleh Moh. Ilyas sendiri yang berprofesi sebagai pengepul karak atau nasi kering (aking). Usaha beli - jual karak nasi ini dijalankan Ilyas sejak tahun 1995. Ia setiap hari berkeliling desa menggunakan sepeda sederhananya demi mencari nasi aking atau sisa nasi yang tak habis dikonsumsi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saat itu ketika saya mulai usaha jual beli karak, saya membeli karak masih seharga 500 rupiah per kilo, lalu saya jual kembali seharga 1.000 rupiah per kilo, jualan dengan naik sepeda onthel butut," kenang Ilyas di Asrama Haji Embarkasi Surabaya AHES Sukolilo.

Diakui Moh. Ilyas, keuntungan dari berjualan karak nasi ini tidaklah banyak. Ketika sedang berjualan, ada seorang pelanggan yang mengetahui bakat terpendam dari Moh. Ilyas.

ADVERTISEMENT

"Sambil jualan karak keliling-keliling, ada seorang pelanggan yang mengetahui kalau saya ini bisa ceramah, nyanyi juga bisa, akhirnya sama dia, saya diundang ke acara tasyakurannya, dari situ orang-orang tahu kalau saya bisa nada dan dakwah," ungkap Ilyas.

Dari profesi tambahannya ini ia bisa mendapatkan penghasilan lebih banyak. Dengan demikian ia pun bisa lebih sering menabung yang uangnya ia niatkan sebagai modal pergi haji

Pada tahun 2011, Moh. Ilyas bisa daftar naik haji dengan modal Rp 5 juta. Sementara sisa uang daftar haji ini ia pinjam dana talangan naik haji, meskipun diakui jadi lebih mahal ongkos naik hajinya.

"Modal saya untuk daftar haji cuma 5 juta, mana cukup uang segitu, akhirnya saya mendaftar lewat dana talangan, meskipun kalau dihitung-hitung, jatuhnya lebih mahal. Alhamdulillah sudah bisa saya lunasi," terangnya.

Kini ia menjadi salah satu jamaah haji yang berangkat tahun 2022 setelah dua tahun sebelumnya tak ada keberangkatan haji karena pandemi Covid-19. Moh. Ilyas merasa sangat bersyukur karena dari hasil kerja keras penjual karak nasi keliling selama ini, dia bisa berangkat haji

Diakui Moh. Ilyas, sepulangnya dari tanah suci nanti, ia akan tetap menjadi penjual karak nasi.

"Insya Allah setelah pulang hajipun, saya tetap jual karak nasi" terangnya. "Semoga menjadi Haji (karak nasi) Mabrur," pungkasnya.




(dvs/lus)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads