5 Pola Hereditas pada Makhluk Hidup, Siswa Sudah Tahu?

ADVERTISEMENT

5 Pola Hereditas pada Makhluk Hidup, Siswa Sudah Tahu?

Afifah Rahmah - detikEdu
Kamis, 28 Apr 2022 19:00 WIB
Ilustrasi anak kucing
Foto: Pixabay/Jan-Mallander/5 Pola Hereditas pada Makhluk Hidup, Siswa Sudah Tahu?
Jakarta -

Hereditas adalah pola-pola pewarisan sifat yang diturunkan orang tua kepada anak-anaknya melalui DNA. Kamu mungkin menyadari warna kulit, mata atau bentuk rambutmu mirip Ayah atau Ibu. Nah, fenomena biologi itulah yang disebut dengan hereditas.

Dikutip dari Modul Biologi Kelas XII yang disusun oleh Elvi Julianida Daulay (2020), tidak semua makhluk hidup lahir mewarisi sifat induknya. Bisa terjadi penyimpangan sifat sehingga memicu perubahan fenotipe suatu makhluk hidup.

Contohnya kucing kaliko (kucing dengan tiga warna) yang mana warnanya berbeda dari kedua induknya. Hal ini terjadi karena penyimpangan sifat yang disebabkan pola hereditas pautan. Nah, apa saja pola-pola hereditas pada makhluk hidup yang perlu kita ketahui?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


5 Pola Hereditas pada Makhluk Hidup:

Hereditas terjadi karena berbagai faktor dan dapat dikenali dari beberapa pola-polanya. Adapun pola-pola hereditas pada makhluk hidup mencakup Tautan Gen, Pindah Silang, Gagal Berpisah, Determinasi Seks, dan Gen Letal. Simak penjelasannya berikut ini:

1. Pautan (linkage)

Pautan adalah proses ketika dua gen atau lebih yang terletak di kromosom yang sama, tidak dapat memisah dengan bebas ketika pembelahan meiosis. Hal ini karena gen-gen berada dalam keadaan tertaut sehingga diturunkan bersama-sama.

ADVERTISEMENT

Dalam hal ini, pautan terjadi pada kromosom tubuh (pautan gen) dan pautan seks. Contoh peristiwa pautan gen adalah Drosophila melanogaster.

2. Pindah Silang (Crossing Over)

Peristiwa ini merupakan pertukaran segmen kromatid yang bukan saudara dari sepasang kromosom homolog. Sederhananya, pindah silang adalah pemisahan dan pertukaran bagian kromatid dari sepasang kromosom homolog.

Beberapa faktor yang mendorong terjadinya pindah silang yaitu jarak antara gen-gen terangkai, suhu, umur, zat kimia, dan jenis kelamin. Pindah silang akan membentuk kombinasi parental dan kombinasi baru.

3. Gagal Berpisah (Non-disjunction)

Peristiwa gagal berpisah terjadi ketika satu kromosom atau lebih berpisah ke arah kutub yang berlawanan. Tepatnya ketika anaphase meiosis I dan meiosis II. Akibatnya, sel anak kelebihan atau kekurangan kromosom.

Pada manusia, gagal berpisah dapat mengakibatkan sindrom Down, sindrom turner, sindrom klinefelter, sindrom X tripel dan sindrom jacobs.

4. Determinasi Seks

Pola hereditas selanjutnya yaitu determinasi seks, apa itu? Determinasi seks adalah proses penentuan jenis kelamin pada makhluk hidup sesuai dengan kromosom kelamin (gonosom). Maka, berdasarkan susunan gonosom, tipe penentuan tersebut dibedakan menjadi empat yaitu XY, XO, ZW dan tipe haplo-diploid.

5. Gen Letal

Hereditas juga terjadi dengan pola gen letal. Pada dasarnya, gen letal adalah gen yang dapat menyebabkan kematian dalam keadaan homozigot. Sementara di keadaan heterozigot, seseorang dalam keadaan normal atau subletal.

Contoh gen letal yaitu gen yang memicu kelainan albino pada tanaman jagung. Hal ini mampu memunculkan sifat albino karena tidak terbentuk klorofil. Jika tidak ada klorofil, maka tanaman tersebut tidak dapat melakukan fotosintesis sehingga akan segera mati setelah berkecambah.

Jadi bisa disimpulkan bahwa hereditas pada makhluk hidup yaitu penurunan sifat yang dapat diketahui dari pautan, pindah silang, gen letal, gagal berpisah, dan penentuan jenis kelamin. Dengan begitu, kita dapat memahami perbedaan variasi dalam satu keturunan lewat pola pewarisan ini.




(faz/faz)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads