.webp)
Masyarakat Indonesia di Lebanon memperingati Nuzulul Quran dengan perayaan khas Tanah Air, Kamis (21/4/2022) sore waktu setempat. Acara ini digelar menjelang sepuluh hari terakhir bulan Ramadan.
Peringatan Nuzulul Quran di Lebanon ini diselenggarakan atas kerja sama Kedutaan Besar (Kedubes) RI Beirut, Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Lebanon, dan Pengurus Cabang Istimewa (PCI) NU Lebanon.
Acara ini dibuka oleh Dubes RI Beirut Hajriyanto Y. Thohari. Dalam sambutannya, Dubes Thohari menjelaskan, tradisi memperingati Nuzulul Quran khususnya di bulan Ramadan sangat penting untuk menyegarkan kembali sejarah dan peristiwa turunnya Al-Qur'an.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menambahkan, Al-Qur'an adalah petunjuk oleh Allah SWT melalui ayat "hudan linnas" yaitu petunjuk bagi manusia. Kemudian di ayat lain diberikan penjelasan tambahan, yaitu manusia-manusia yang bertakwa "hudan lil muttaqin" artinya petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa.
"Oleh karena itu, hubungan antara manusia dengan Al-Qur'an, salah satunya adalah sebagai petunjuk kita," jelas Dubes Thohari dalam keterangan yang diterima detikEdu, Jumat (22/4/2022).
Ia berharap penyegaran kembali ingatan tentang Nuzulul Quran ini dapat dilakukan dengan mempelajari lagi ayat-ayat Al-Qur'an melalui sudut pandang atau cabang ilmu yang bermacam-macam sesuai dengan bidangnya. "Karena hubungan lain, antara manusia dengan Al-Qur'an adalah hubungan intelektual," tegasnya.
 Masyarakat Indonesia di Lebanon memperingati Nuzulul Quran dengan perayaan khas Tanah Air, Kamis (21/4/2022) sore waktu setempat. Foto: KBRI Lebanon |
Sebagai penceramah, hadir seorang ulama Lebanon, Imam Besar Masjid Al-Tabash, Syeikh Fawzi Al-Homsi yang menceritakan sejarah dan peristiwa Nuzulul Quran.
Dia juga menyampaikan kekagumannya dengan umat Islam khususnya tradisi dalam memperingati Nuzulul Quran yang selalu diperingati pada bulan Ramadan.
"Saya bangga dan kagum dengan tradisi ini. Seumur hidup, belum pernah menemukan tradisi peringatan bagus ini di kedutaan lain atau tempat-tempat dan negara-negara yang lain" ucap Syeikh Fawzi.
"Ini adalah tradisi yang sangat bagus, untuk mengenang saat-saat kita bersama dan kembali ke zaman Nabi, saat diturunkannya wahyu melalui Malaikat Jibril," tambahnya.
Lebih lanjut, dalam ceramahnya Syeikh Fawzi menjelaskan kabar gembira bagi orang Indonesia, karena Rasulullah SAW sangat memuji dan menyukai orang non-Arab yang sulit memahami bahasa Al-Qur'an yaitu bahasa Arab, namun tetap membaca dan mempelajarinya.
Peringatan Nuzulul Quran di Lebanon ini dihadiri oleh ratusan Warga Negara Indonesia (WNI) yang terdiri dari mahasiswa, pelajar, Pasukan Garuda TNI yang sedang bertugas sebagai penjaga perdamaian dunia di Lebanon, dan Keluarga Besar KBRI Beirut.
(kri/row)
