Bulan Ramadan adalah momentum yang tepat untuk memperbaiki diri menjadi pribadi yang pandai bersyukur. Salah satunya dengan qanaah.
Prof Nasaruddin Umar menjelaskan, istilah qanaah berasal dari bahasa Arab yang artinya merasa cukup atas apa yang diberikan Allah SWT kepada kita.
"Qanaah itu artinya merasa cukup terhadap apa yang ada. Qanaah adalah merasa cukup terhadap apa yang Allah berikan kepada kita," ucap Prof Nasaruddin Umar dalam Mutiara Ramadan detikcom, Jumat (22/4/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Orang yang qanaah akan merasa kecukupan dalam segala kondisi. Namun sebaliknya, orang yang tidak qanaah akan merasa kurang dan tidak puas atas apa yang telah diberikan oleh Allah kepadanya.
Sebagaimana disebutkan dalam sebuah riwayat yang berasal dari Ibnu 'Abbas RA, ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda:
لَوْ أَنَّ لاِبْنِ آدَمَ وَادِيًا مِنْ ذَهَبٍ أَحَبَّ أَنْ يَكُونَ لَهُ وَادِيَانِ ، وَلَنْ يَمْلأَ فَاهُ إِلاَّ التُّرَابُ ، وَيَتُوبُ اللَّهُ عَلَى مَنْ تَابَ
Artinya: "Seandainya seorang anak Adam memiliki satu lembah emas, tentu ia menginginkan dua lembah lainnya, dan sama sekai tidak akan memenuhi mulutnya (merasa puas) selain tanah (yaitu setelah mati) dan Allah menerima taubat orang-orang yang bertaubat." (Muttafaqun 'alaih. HR. Bukhari & Muslim).
Ketidakpuasan tersebut oleh Prof Nasaruddin Umar diibaratkan seperti orang yang tinggal di rumah mewah bak istana tapi merasa tinggal di rumah sakit.
"Rumah sakit itu kan banyak pintunya, bersih ya kan, tapi isinya rumah sakit itu apa? ya orang sakit. Coba, nggak pernah akur dengan suami istri, anaknya pun juga berantem terus. Bahkan sampai pembantunya banyak itu cakar-cakaran satu sama lain," lanjut Imam Besar Masjid Istiqlal ini.
Sebaliknya dengan orang yang qanaah, walaupun tinggal di rumah sederhana, dia akan merasa seperti tinggal di surga.
Mengapa bisa? Selengkapnya Mutiara Ramadan Nasaruddin Umar: Istana Isi Neraka Vs Gubuk Isi Surga tonton DI SINI.
(kri/lus)