Mengenal Sekolah yang Didirikan Kartini, Berawal dari Surat-suratnya

ADVERTISEMENT

Mengenal Sekolah yang Didirikan Kartini, Berawal dari Surat-suratnya

Anatasia Anjani - detikEdu
Kamis, 21 Apr 2022 14:30 WIB
Hari Kartini
Ilustrasi Kartini.Foto: Getty Images/iStockphoto/Andry Djumantara
Jakarta -

Hari ini, Kamis (21/04/2022) merupakah hari kelahiran R.A Kartini. Kartini merupakan salah satu pelopor pendidikan untuk perempuan yang juga mendirikan Sekolah Kartini.

Perjuangan Kartini terekam dalam surat-suratnya yang kemudian dibukukan berjudul Habis Gelap Terbitlah Terang. Di dalam surat-suratnya ia mengungkapkan kaum wanita perlu diberikan kebebasan agar bisa maju.

Ia juga menuliskan pengajaran dan pengetahuan sangat penting untuk kaum wanita, terutama para ibu yang menjadi pusat kehidupan rumah tangga. Mereka perlu memiliki wawasan yang luas, agar dapat mendidik anak-anaknya dengan baik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Melansir dari buku Sejarah untuk SMP dan MTs, usaha Kartini pertama adalah mendirikan sebuah tempat belajar untuk para gadis di rumahnya. Tempat pendidikan para gadis ini bertujuan memberi pelajaran membaca, menulis, dan berhitung. Selain itu juga ada bekal keterampilan memasak, menjahit, dan kerajinan tangan.

Perjuangan Pendirian Sekolah Kartini

Melansir dari laman Kemenkeu, Sekolah Kartini berdiri berkat bantuan orang Belanda bernama Conrad Theodore van Deventer. Ia merupakan tokoh politik etis yang terkesan dengan tulisan-tulisan Kartini yang sejalan dengan cita-cita Devanter sendiri, yaitu mengangkat derajat bangsa pribumi secara rohani dan ekonomis serta memperjuangkan emansipasi mereka.

ADVERTISEMENT

Pada tahun 1912 dibentuklah komite yang bertugas merumuskan pendidikan perempuan Jawa. Komite ini dijalankan dengan orang-orang yang dekat dan menyukai visi-visi Kartini, di antaranya yaitu Abendanon dan Deventer.

Di tahun itu juga diresmikan Yayasan Kartini dengan Conrad Theodore van Deventer sebagai ketua pertama. Keuangan Yayasan ini berasal dari penjualan kumpulan surat-surat Kartini.

Pihak Yayasan Kartini mendirikan sekolah wanita yang diberi nama Sekolah Kartini di Semarang pada tahun 1912. Di tahun pertamanya, Sekolah Kartini menampung sekitar 112 orang siswa dengan lama pendidikan dua tahun.

Sekolah ini lalu semakin meningkat seiring berjalannya waktu. Awalnya Sekolah Kartini ditujukan untuk anak-anak bangsawan. Pengurus dan pengajarnya juga diisi oleh perempuan-perempuan Belanda.

Namun kebijakan ini perlahan berubah ketika Sekolah Kartini memperluas jaringan ke berbagai daerah. Pada akhirnya Sekolah Kartini tidak lagi didominasi oleh anak-anak perempuan bangsawan.

Di Jakarta sendiri, Sekolah Kartini didirikan di bawah Vereeniging Bataviasche Kartinischool (Perhimpunan Sekolah Kartini Batavia). Sekolah ini lalu menjadi jaringan sekolah pertama yang mau menampung anak-anak tidak mampu untuk masuk ke Sekolah Kartini.

Perhimpunan tersebut memasukkan anak-anak perempuan dari kalangan menengah ke sekolah Kemadjoean Istri School yang dikategorikan sebagai sekolah pribumi kelas dua.

Pada tahun 1928, dalam semangat Kebangkatan Nasional akhirnya guru-guru pribumi dapat masuk ke dalam pengurus dan pengajar di Sekolah Kartini. Selamat Hari Kartini!




(atj/nwy)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads