Peristiwa datangnya Lailatulqadar ini dijelaskan dalam Al-Qur'an surat Al Qadr ayat 1-5. Allah SWT berfirman:
اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِۗ لَيْلَةُ الْقَدْرِ ەۙ خَيْرٌ مِّنْ اَلْفِ شَهْرٍۗ تَنَزَّلُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ وَالرُّوْحُ فِيْهَا بِاِذْنِ رَبِّهِمْۚ مِنْ كُلِّ اَمْرٍۛ سَلٰمٌ ۛهِيَ حَتّٰى مَطْلَعِ الْفَجْرِ ࣖ
Artinya: "Sesungguhnya Kami menurunkan Al-Qur'an pada malam Lailatulqadar, tahukah engkau apakah malam Lailatulqadar itu ? Malam Lailatul Qadar itu lebih baik dari seribu bulan, pada malam itu turunlah malaikat-malaikat dan Jibril dengan izin Allah Tuhan mereka (untuk membawa) segala urusan, selamatlah malam itu hingga terbit fajar." (QS. Al Qadr: 1-5).
Selain itu, dalam surat Ad Dukhan ayat 3-6, Allah SWT juga menerangkan keagungan malam Lailatulqadar ini.
اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةٍ مُّبٰرَكَةٍ اِنَّا كُنَّا مُنْذِرِيْنَ فِيْهَا يُفْرَقُ كُلُّ اَمْرٍ حَكِيْمٍۙ اَمْرًا مِّنْ عِنْدِنَاۗ اِنَّا كُنَّا مُرْسِلِيْنَۖ رَحْمَةً مِّنْ رَّبِّكَ ۗاِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُۗ
Artinya: "Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan. Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah, (yaitu) urusan yang besar dari sisi Kami. Sesungguhnya Kami adalah Maha mendengar lagi Maha Mengetahui." (QS. Ad Dukhan: 3-6).
Menurut tafsir Kementerian Agama (Kemenag), malam yang diberkahi sebagaimana dimaksud pada ayat di atas adalah malam Lailatulqadar. Pada malam ini Dia telah menurunkan Al-Qur'an pertama kali dari Lauhul-Mahfuz ke langit dunia.
Sejumlah sumber menyebut malam Lailatulqadar turun pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadan. Pendapat ini didasarkan atas hadits riwayat Bukhari dan Muslim yang berasal dari Aisyah RA, dia berkata bahwa Rasulullah SAW beriktikaf di sepuluh hari terakhir bulan Ramadan dan beliau bersabda:
تَحَرَّوْا وفي رواية : الْتَمِسُوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِيْ الْوِتْرِ مِنْ الْعَشْرِ
Artinya: "Carilah malam Lailatulqadar di (malam ganjil) pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan." (HR. Bukhari & Muslim).
Ciri-ciri Malam Lailatulqadar
Tidak ada yang tahu persis kapan malam Lailatulqadar akan datang kecuali Allah SWT. Meski demikian, tanda-tanda malam penuh keberkahan ini dapat dilihat berdasarkan sejumlah hadits yang ada.
Dikutip dari buku Jaminan Mendapat Lailatul Qadar yang ditulis oleh Ahmad Sarwat Lc, berikut ciri-ciri malam Lailatulqadar:
1. Udara dan Suasana yang Tenang
Salah satu ciri Lailatulqadar adalah udara dan suasana terasa tenang. Pendapat ini merujuk pada hadits yang bersumber dari Ibnu Abbas RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda:
"Lailatulqadar adalah malam tentram dan tenang, tidak terlalu panas dan tidak pula terlalu dingin, esok paginya sang surya terbit dengan sinar lemah berwarna merah."
Ketenangan malam Lailatulqadar ini juga dijelaskan dalam hadits At Thabrani dalam Al-Mu'jam Al Kabir jilid 22 dengan sanad hasan.
"Lailatulqadar adalah malam yang terang, tidak panas, tidak dingin, tidak ada awan, tidak hujan, tidak ada angin kencang dan tidak ada yang dilempar pada malam itu dengan bintang (lemparan meteor bagi setan)."
2. Cahaya Mentari Redup
Dalam hadits lain, ciri-ciri malam Lailatulqadar adalah bila ada cahaya matahari lemah, cerah tak bersinar kuat esok harinya. Pendapat ini didasarkan atas hadits yang bersumber dari Ubay bin Ka'ab RA, bahwasannya Rasulullah SAW bersabda:
"Keesokan hari malam qadar matahari terbit hingga tinggi tanpa sinar bak nampan." (HR. Muslim).
3. Terkadang Terbawa dalam Mimpi
Malam Lailatulqadar juga terbawa dalam mimpi, seperti terkadang yang dialami oleh sebagian sahabat nabi.
4. Merasakan Lezatnya Ibadah
Ada suatu pendapat yang mengatakan bahwa ciri-ciri malam Lailatulqadar adalah apabila orang-orang yang beribadah pada malam tersebut merasakan lezatnya ibadah, ketenangan hati, dan kenikmatan dalam bermunajat kepada Allah SWT, tidak seperti malam-malam lainnya.
M. Quraish Shihab dalam bukunya yang bertajuk M. Quraish Shihab Menjawab 1001 Soal Keislaman yang Patut Anda Ketahui mengatakan, banyak riwayat terkait tanda-tanda datangnya malam Lailatulqadar diperselisihkan ke-shahihannya.
Terlepas dari itu, pendiri Pusat Studi Al-Qur'an itu menjelaskan, Lailatulqadar dilukiskan sebagai salam kedamaian sampai terbitnya fajar dan ini menjadikan hati seseorang yang mendapatkannya akan merasa damai dan tentram.
Pada malam Lailatulqadar, para malaikat akan turun dan menjadikan orang yang mendapatkannya selalu mengarah kepada kebaikan karena adanya bimbingan dari malaikat.
Meski demikian, ciri-ciri malam Lailatulqadar ini bukan sesuatu yang pasti dan dapat dirasakan oleh semua orang yang menghidupkan malam penuh berkah tersebut.
Imam Ath Thabari mengatakan, "Itu (tanda-tanda Lailatulqadar) tidak mesti, seorang muslim bisa saja mendapatkan malam mulia tersebut dan ia tidak melihat atau mendengar sesuatu dari tanda-tanda itu."
(kri/erd)