Setiap muslim di muka bumi ini dikenakan kewajiban untuk mengamalkan ibadah kepada Allah SWT demi akhirat kelak. Salah satunya ibadah salat lima waktu yang disebut dalam surat An Nisa ayat 103,
اِنَّ الصَّلٰوةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِيْنَ كِتٰبًا مَّوْقُوْتًا
Artinya: "Sungguh, salat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman,"
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski demikian, Islam juga mengajarkan keseimbangan antara kewajiban akhirat dan dunia. Kewajiban untuk mengerjakan ibadah tidak lantas membuat seorang muslim melupakan kewajiban duniawinya.
Fenomena ini disebut oleh Prof Nasaruddin Umar dalam Mutiara Ramadan detikcom sebagai ahli tasawuf yang terpedaya. Mereka adalah orang yang terlalu sibuk melakukan ibadah dan hal lain yang sifatnya batiniah namun mengabaikan peranan dan tanggung jawab duniawinya.
"Ada orang (yang melakukan kegiatan) batin terus (atau) bersemedi terus, tapi dia tidak peduli keluarganya. Dia juga tidak peduli dengan kesehatannya. Nah, jangan seperti itu," kata Imam Besar Masjid Istiqlal tersebut pada Rabu (13/4/2022).
Ternyata, fenomena ini pun pernah terjadi di masa Rasulullah SAW. Prof Nasaruddin mengisahkan, ada seorang sahabat nabi yang menemui Rasulullah SAW dan berkata bahwa dirinya tidak pernah makan siang karena berpuasa dahr atau puasa terus menerus.
Mendengar hal itu, kata Rektor Institut Perguruan Tinggi Ilmu Al-Qur'an tersebut, Rasulullah SAW pun memberi tanggapan kepada salah seorang sahabatnya. Ia berkata:
"Saya nabi dan rasul, tapi saya tidak pernah berpuasa setiap hari. Beri waktu badanmu untuk mencicipi makan siang. Kalau mau, ada puasa Senin Kamis atau puasa Daud,"
Pada momen lainnya, Rasulullah SAW kembali ditemui oleh seorang sahabatnya yang mengaku terus-menerus melakukan ibadah hingga lalai dalam memberikan hak untuk istrinya. Rasulullah SAW pun memberikan tanggapan serupa seperti pada sahabat sebelumnya.
Tidak sampai di situ, mantan Wakil Menteri Agama (Wamenag) pertama Indonesia ini juga menceritakan lagi kisah sahabat nabi lainnya yang larut dalam beribadah hingga melupakan tanggung jawab dunia. Sahabat tersebut mengaku tidak pernah tidur malam karena salat sepanjang waktu.
"(Rasulullah SAW menjawab), 'Saya nabi dan rasul, tetapi saya tidak melakukan hal seperti itu. Berikan kesempatan pada tubuh untuk beristirahat, mata untuk tidur walau untuk beberapa saat,'" cerita Prof Nasaruddin.
Untuk itulah, cendekiawan muslim ini mengingatkan umat muslim agar tidak lantas terlena dalam mengerjakan ibadah. Sebab, manusia di bumi ini memiliki tanggung jawab baik sebagai hamba maupun khalifah.
"Boleh beragama atau bertasawuf, tetapi jangan sampai terlena dan terkecoh. Ingat, tanggung jawab kita bukan hanya sebagai hamba, tapi kita juga punya tanggung jawab untuk sebagai khalifah," kata dia.
Prof Nasaruddin juga menjelaskan cara bagaimana menyeimbangkan diri dalam menjalankan kedua peran tersebut. Tonton Mutiara Ramadan Prof Nasaruddin Umar: Ahli Tasawuf yang Terpedaya DI SINI untuk informasi selengkapnya.
(rah/lus)