Puasa Ramadan senantiasa melatih umat Islam untuk menahan segala hawa nafsu. Termasuk di dalamnya menahan amarah.
Ustaz Abdul Somad menyebut dalam sebuah riwayat, Rasulullah SAW pernah berwasiat kepada sahabatnya untuk tidak marah. Sebab, balasan bagi orang yang dapat menahan amarah adalah surga.
لاَ تَغْضَبْ وَلَكَ الْجَنَّةُ
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Artinya: "Janganlah kamu marah, maka surga bagimu." (HR. Ath Thabrani).
Ada beberapa cara untuk meredakan amarah yang diajarkan dalam Islam. Mulai dari berwudhu hingga mandi.
"Dalam Islam diajarkan ketika marah sedang berdiri kita dianjurkan untuk duduk. Di saat marah sedang duduk, kita dianjurkan untuk berbaring. Marah itu adalah bagian kobaran, kilatan, percikan api neraka. Maka padamkanlah dia dengan wudhu," kata Ustaz Abdul Somad dalam detikKultum detikcom, Jumat (8/4/2022).
"Maka begitu emosi kita tersulut, terasa dia ingin naik ke atas mendidik, menggelegak naik, dari jantung naik ke otak, mata memerah, emosi tak stabil, maka segeralah ambil wudhu," lanjutnya.
Ketika amarah belum juga mereda setelah berwudhu, maka Rasulullah SAW mengajarkan kepada umatnya untuk mandi.
Lebih lanjut Ustaz Abdul Somad menjelaskan, menahan amarah merupakan bagian dari takwa. Sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur'an surat Ali Imran ayat 133-134. Allah SWT berfirman:
۞ وَسَارِعُوْٓا اِلٰى مَغْفِرَةٍ مِّنْ رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمٰوٰتُ وَالْاَرْضُۙ اُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِيْنَۙ - ١٣٣ الَّذِيْنَ يُنْفِقُوْنَ فِى السَّرَّۤاءِ وَالضَّرَّۤاءِ وَالْكَاظِمِيْنَ الْغَيْظَ وَالْعَافِيْنَ عَنِ النَّاسِۗ وَاللّٰهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِيْنَۚ - ١٣٤
Artinya: "Dan bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhanmu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa,(yaitu) orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Dan Allah mencintai orang yang berbuat kebaikan."
Asal kata وَالْكَاظِمِيْنَ الْغَيْظَ dalam ayat di atas adalah menyimpan air dalam kulit kambing. Dikisahkan, orang Arab kala itu menggunakan kulit kambing qurban yang telah dijemur dan dibersihkan lalu dijahit sebagai tempat untuk menyimpan air. Wadah ini disebut girbah.
"Sebagaimana air tidak keluar dari kulit kambing karena jahitannya halus, begitulah amarah tidak keluar," ucap Ustaz Abdul Somad.
Selama bulan Ramadan ini umat Islam dilatih untuk mengendalikan amarah. Bahkan, disebutkan dalam sebuah riwayat, orang yang kuat bukanlah orang yang jago gulat, melainkan mereka yang mampu mengendalikan amarahnya.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم، قال: "لَيْسَ الشَّدِيدُ بِالصُّرُعة، وَلَكِنَّ الشَّدِيدَ الَّذِي يَمْلِكُ نَفْسَهُ عِنْدَ الْغَضَبِ".
Artinya: "Dari Abu Hurairah RA, dari Nabi SAW, yang telah bersabda: Orang yang kuat itu bukanlah karena jago gulat, tetapi orang kuat ialah orang yang dapat menahan dirinya di kala sedang marah." (HR Bukhari dan Muslim).
Selengkapnya detikKultum bersama Ustaz Abdul Somad: Tahan Amarah, Hati Tenang, Stres pun Hilang tonton DI SINI.
(kri/lus)