Kisah Sahabat Nabi yang Memiliki Sifat Jujur dan Adil, Siapa Dia?

ADVERTISEMENT

Kisah Sahabat Nabi yang Memiliki Sifat Jujur dan Adil, Siapa Dia?

Rahma Indina Harbani - detikEdu
Kamis, 31 Mar 2022 06:00 WIB
Kisah Teladan Sahabat Nabi
Ilustrasi Abu Bakar Ash Shiddiq, sahabat nabi yang memiliki sifat jujur dan adil semasa hidupnya. (Luthfy Syahban/detikcom)
Jakarta -

Sahabat nabi yang memiliki sifat jujur dan adil adalah Abu Bakar Ash Shiddiq RA. Gelar Shiddiq yang disematkan pada namanya menjadi bukti kejujuran beliau semasa hidupnya.

Abu Bakar diberi gelar Ash Shiddiq yang bermakna jujur dan benar tersebut karena selalu mengakui dan membenarkan kenabian Rasulullah SAW dengan segala kejujuran di hati. Sebab itu pula, Ash Shiddiq juga diartikan sebagai seorang yang jujur dalam hati dan lisannya.

Mengutip buku Abu Bakar ash-Shiddiq RA yang ditulis oleh Abdul Syukur al-Azizi, gelar tersebut erat kaitannya dengan perjalanan malam Isra Mi'raj yang dilakukan oleh Rasulullah SAW. Perawi Hakim meriwayatkan kisah dari istri Rasulullah SAW, Aisyah RA, dalam kitab Al Mustadrak mengenai awal mula pemberian gelar kepada Abu Bakar tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dikisahkan, saat itu, Rasulullah SAW telah melakukan perjalanan Isra ke Masjid Al Aqsa. Hingga pada pagi harinya, beliau menceritakan hal tersebut pada pengikut dan para penduduk Mekah.

Sayangnya, sebagian dari mereka yang diceritakan kisah Isra Mi'raj oleh Rasulullah SAW lebih memilih murtad dan berpaling untuk tidak mempercayai beliau. Bahkan, tidak sedikit kaum Quraisy yang justru memperoloknya.

ADVERTISEMENT

Seperti diketahui, Isra Mi'raj sendiri merupakan perjalanan Rasulullah SAW dari Masjidil Haram di Makkah ke Masjidil Aqsa di Palestina, sekaligus dari Masjidil Aqsa ke langit ke tujuh Sidratul Muntaha dalam satu malam. Mereka menuding tidak mungkin dapat dilakukan dalam waktu sesingkat itu.

Hingga kemudian, orang-orang tersebut menemui Abu Bakar. Mereka bertanya, "Apa pendapatmu tentang sahabatmu yang mengaku telah di-isra'-kan tadi malam ke Baitul Maqdis?"

Lalu, Abu Bakar RA kembali bertanya, "Apakah beliau benar mengucapkannya?"

"Ya, benar," jawab mereka.

Abu Bakar justru berkata pada orang-orang tersebut, "Bila beliau memang mengucapkannya, itu berarti beliau berkata benar,"

Merasa tidak puas, orang-orang itu pun kembali bertanya pada Abu Bakar, "Apakah kamu percaya bahwa ia mampu pergi ke Baitul Maqdis pada malam hari dan sebelum datang waktu subuh, ia telah kembali?"

Kemudian, Abu Bakar RA menjawab lagi, "Ya, benar. Bahkan, aku juga mempercayainya dalam hal yang lebih mustahil daripada itu. Aku senantiasa mempercayainya berkaitan dengan berita langit yang datang setiap pagi dan sore,"

Sejak saat itulah, sahabat nabi kelahiran Mekah ini mendapat gelar Ash Shiddiq. Hadits lainnya yang diriwayatkan dari Anas bin Malik RA, Ibnu Abbas RA, dan Ummu Hanni RA juga menceritakan hal serupa tentang asal usul gelar Abu Bakar Ash Shiddiq.

Di samping kejujurannya dalam membenarkan kenabian Rasulullah SAW, Abu Bakar juga dikenal sebagai sahabat nabi yang adil. Dikisahkan dalam Sirah Sahabat oleh Syaikh Muhammad Yusuf Al-Kandahlawi, Abu Bakar mengabarkan orang-orang untuk membagikan unta hasil sedekah. Beliau juga melarang seorang pun untuk masuk ke kandang unta sebelum diizinkan.

Namun, ada seorang lelaki yang melanggar aturan tersebut hingga Abu Bakar pun memukulnya sebagai hukuman. Usai pembagian unta sedekah selesai, Abu Bakar pun menghampiri lelaki tadi dan menyerahkan tali kekang padanya, "Balaslah!"

Umar bin Khattab yang melihat itu pun melarang hal itu karena dikhawatirkan menjadi kebiasaan. Hal itu pun lantas membuat Abu Bakar bertanya, "Lalu, siapa yang berani menanggung dosaku di hadapan Allah pada hari kiamat?"

Umar pun berkata pada lelaki tadi meminta dirinya untuk meridhai hukuman Abu Bakar padanya sebelumnya. Hingga akhirnya, Abu Bakar justru memberikan hewan tunggangan, permadani, dan lima dinar kepada lelaki tersebut.

Dua kisah di atas menjadi bukti bahwa Abu Bakar Ash Shiddiq benar-benar menjalani hidup sebagai seorang yang jujur dan adil. Dengan kisah ini, semoga kita semua dapat meneladani hal-hal baik yang dicontohkan oleh sahabat nabi tersebut ya, detikers.




(rah/erd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads