Dampak Positif dan Negatif Letak Geografis ASEAN, Siswa Wajib Tahu!

Nikita Rosa Damayanti Waluyo - detikEdu
Selasa, 15 Mar 2022 18:30 WIB
Dampak positif dan negatif letak geografis negara ASEAN. Foto: Google Maps
Jakarta -

Association of South East Asian Nation (ASEAN) adalah organisasi kerjasama negara-negara di Asia Tenggara dalam bidang politik, ekonomi, budaya, dan pendidikan. Terdapat 10 negara ASEAN saat ini yakni Indonesia, Malaysia, Thailand, Filipina, Singapura, Vietnam, Myanmar, Laos, Kamboja, dan Brunei Darussalam.

Kerjasama negara-negara ASEAN juga didasarkan pada kedekatan dan persamaan letak geografis. Hal ini memudahkan kerjasama dilakukan negara anggota ASEAN. Selain kemudahan kerja sama, terdampak dampak positif dan negatif dari letak geografis ASEAN. Apa saja?

Dalam Modul IPS Paket B Wajah ASEAN oleh Kemdikbud, letak geografis merupakan letak suatu kawasan dilihat di permukaan bumi sebenarnya atau ditinjau dari kawasan sekitarnya. Letak geografis Asia Tenggara berada di antara Benua Australia dan daratan utama Benua Asia serta Samudra Hindia dan Samudra Pasifik.



Letak geografis ini memudahkan negara-negara di ASEAN bekerja sama karena letaknya yang berdekatan. Letak geografis juga berpengaruh pada sumber daya alam dan ekonomi di kawasan ASEAN.

Dampak Positif Letak Geografis ASEAN

Sumber Daya Alam

Lokasinya yang berada di tengah dua samudra dan dua benua menyebabkan negara-negara ASEAN memiliki keberagaman sumber daya alam. Sumber daya alam negara ASEAN antara lain:

1. Hutan

Lebih dari 50% kawasan ASEAN ditumbuhi hutan. Hutan-hutan ini terdiri atas beberapa jenis, antara lain hutan hujan tropis (khatulistiwa), hutan monsun tropis, hutan belukar, hutan gunung, hutan pantai, dan hutan rawa.

2. Pertanian

Di negara-negara ASEAN, kecuali Singapura, Brunei Darussalam, dan Malaysia, lebih dari 50% penduduk bekerja di bidang pertanian. Jenis tanaman yang diusahakan dibedakan menjadi tanaman pangan dan tanaman perdagangan.

3. Bahan Tambang

Kawasan ASEAN menghasilkan berbagai bahan tambang. Bahan tambang dapat dibedakan menjadi jenis logam, nonlogam, dan bahan bakar.

Ekonomi

1. Pertanian

Kawasan ASEAN merupakan kawasan pertanian yang penting. Lebih dari 50% penduduknya bermata pencaharian sebagai petani. Sebagian besar penduduk di negara-negara Asia Tenggara bekerja di bidang pertanian, kecuali Malaysia (< 40%), Brunei Darussalam, dan Singapura (<10%).

2. Perikanan

Penduduk ASEAN banyak yang tinggal di dekat sungai dan danau, serta sepanjang pantai. Kegiatan penduduk di daerah tersebut umumnya sebagai nelayan atau peternak ikan.

Ada dua jenis perikanan di Asia Tenggara, yaitu perikanan darat dan perikanan laut. Perikanan darat dilakukan di sungai, danau, kolam, dan sawah. Kegiatan perikanan darat di danau salah satunya dilakukan penduduk di Danau Tonle Sap, Kamboja.

Perikanan laut dilakukan di laut bebas. Nelayan memiliki perahu penangkap ikan dengan jaring. Ikan hasil tangkapan dan peternakan, seperti tuna dan udang galah dari Thailand, Filipina, dan Indonesia diekspor.

3. Hasil Tambang

Berbagai jenis bahan tambang terdapat di kawasan Asia Tenggara. Bahan tambang penting seperti minyak bumi, batu bara, dan tembaga diusahakan oleh industri pertambangan. Penduduk juga dapat melakukan kegiatan penambangan emas, timah, batu bara, dan minyak bumi dalam skala kecil.

4. Hasil Hutan

Kawasan Asia Tenggara memasok kayu tropis kebutuhan dunia. Jenis pohon seperti mahoni, eboni, ulin, dan jati tumbuh di hutan hujan tropis Asia Tenggara. Sebagian besar hasil kayu, baik hasil gergaji dan gelondong diekspor ke Jepang dan Amerika Serikat.

5. Kegiatan Industri

Di kawasan Asia Tenggara terdapat banyak industri yang menghasilkan berbagai jenis barang. Industri di kawasan Asia Tenggara dibagi menjadi industri besar dan kecil. Industri besar seperti pabrik mobil dan elektronik membutuhkan tenaga kerja yang ahli dan terampil. Industri kecil seperti industri kerajinan banyak dilakukan penduduk Asia Tenggara.

Sebagai contoh, kerajinan tikar dan tas anyaman dilakukan penduduk Filipina, kerajinan payung dilakukan penduduk Thailand, sementara kerajinan batik dan ukiran dilakukan penduduk Indonesia. Hasil kerajinan dapat dijadikan souvenir dan dijual kepada wisatawan.

Dampak Negatif Letak Geografis ASEAN

1. Rawan Bencana Alam

Kawasan Asia Tenggara dilalui dua sirkum (jalur atau rangkaian gunung api), yaitu Sirkum Pasifik dan Sirkum Mediterania. Kedua sirkum ini dipengaruhi oleh pergerakan lempeng tektonik. Menyebabkan negara-negara ASEAN rentan mengalami bencana alam seperti tsunami dan gunung meletus.

2. Perdagangan Ilegal

Kemudahan akses jalur darat, laut, maupun udara menyebabkan mudahnya melakukan perdagangan ilegal, seperti narkoba.

Dalam jurnal International Regime-Building in ASEAN: Cooperation against the Illicit Trafficking and Abuse of Drugs oleh ISEAS Yusof Ishak Institute, kawasan Asia Tenggara termasuk ASEAN, memiliki jumlah black economy yang tinggi.

Black economy adalah kegiatan ekonomi ilegal seperti korupsi, jual-beli hewan liar, dan penggelapan pajak. Disebutkan dalam jurnal yang sama bahwa penyelundupan hewan liar menjadi sebab transmisi virus Covid-19.

Itulah dampak positif dan negatif letak geografis ASEAN . Selamat belajar, detikers!



Simak Video "Video Kala Mentan Endus 'Mafia' di Balik Harga Beras Naik saat Stok Aman"

(twu/twu)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork