Ini Amal yang Tidak Terputus Pahalanya Setelah Meninggal Dunia

ADVERTISEMENT

Ini Amal yang Tidak Terputus Pahalanya Setelah Meninggal Dunia

Rahma Indina Harbani - detikEdu
Senin, 07 Mar 2022 16:00 WIB
Muslim family worship during ramadhan
Ilustrasi anak sholeh, sebagai salah satu bentuk amal yang tidak akan terputus mekipun pelakunya meninggal dunia. (Getty Images/ibnjaafar)
Jakarta -

Amal yang tidak terputus pahalanya meskipun pelakunya meninggal dunia disebut dengan amal jariyah. Amal jariyah ini memiliki beragam bentuknya yang dapat disiapkan umat muslim semasa hidup sebagai tabungan amal di akhirat.

Amal jariyah biasanya cenderung mengarah pada amalan yang dapat mendatangkan manfaat bagi orang lain. Rasulullah SAW sendiri pernah bersabda dalam haditsnya sebagai berikut,

خَيْرُ الناسِ أَنفَعُهُم لِلنَّاسِ

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Artinya: "Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain." (HR Ath-Thabrani).

Sehubungan amal jariyah ini Allah SWT juga berfirman dalam surat Yasin ayat 12. Tujuan dari amal yang tidak terputus meski sudah meninggal semata-mata untuk meninggalkan petilasan dari orang yang bersangkutan.

ADVERTISEMENT

إِنَّا نَحْنُ نُحْيِي الْمَوْتَىٰ وَنَكْتُبُ مَا قَدَّمُوا وَآثَارَهُمْ ۚ وَكُلَّ شَيْءٍ أَحْصَيْنَاهُ فِي إِمَامٍ مُبِينٍ

Bacaan latin: Innā naḥnu nuḥyil-mautā wa naktubu mā qaddamụ wa āṡārahum, wa kulla syai`in aḥṣaināhu fī imāmim mubīn

Artinya: "Sungguh, Kamilah yang menghidupkan orang-orang yang mati, dan Kamilah yang mencatat apa yang telah mereka kerjakan dan bekas-bekas yang mereka (tinggalkan). Dan segala sesuatu Kami kumpulkan dalam Kitab yang jelas (Lauh Mahfuzh)."

Menurut buku Mendidik Anak: Membaca, Menulis, dan Mencintai Al Quran oleh Ahmad Syarifuddin, berikut ini adalah amal yang tidak terputus pahalanya meskipun pelakunya meninggal dunia bersumber dari keterangan hadits Rasulullah SAW. Mulai dari yang bermanfaat bagi orang tua hingga bagi orang lain di sekitar kita.

Jenis Amal Jariyah yang Tidak Terputus Pahalanya Menurut Hadits

1. Amalan tiga perkara utama

Amal jariyah terbagi ke dalam tiga kategori yakni, ilmu yang bermanfaat, sedekah jariyah, dan anak muslim yang mendoakan kedua orang tuanya. Sebagaimana disebut dalam hadits yang diceritakan oleh Abu Hurairah RA:

إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ وَعِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ وَوَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ

Artinya: "Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau doa anak yang sholeh." (HR Muslim).

2. Amalan yang bersifat situasional

Jenis amal yang tidak terputus pahalanya meskipun pelakunya meninggal dunia adalah amalan yang turut terikat karena sifatnya yang situasional. Setidaknya ada tujuh amalan yang masuk dalam kategori ini, di antaranya adalah sebagai berikut:

إِنَّ مِمَّا يَلْحَقُ الْمُؤْمِنَ مِنْ عَمَلِهِ وَحَسَنَاتِهِ بَعْدَ مَوْتِهِ عِلْمًا عَلَّمَهُ وَنَشَرَهُ وَوَلَدًا صَالِحًا تَرَكَهُ وَمُصْحَفًا وَرَّثَهُ أَوْ مَسْجِدًا بَنَاهُ أَوْ بَيْتًا لاِبْنِ السَّبِيلِ بَنَاهُ أَوْ نَهْرًا أَجْرَاهُ أَوْ صَدَقَةً أَخْرَجَهَا مِنْ مَالِهِ فِي صِحَّتِهِ وَحَيَاتِهِ يَلْحَقُهُ مِنْ بَعْدِ مَوْتِهِ

"Sesungguhnya amal dan kebajikan yang dapat menyusul orang mukmin setelah dia meninggal dunia di antaranya yaitu: ilmu yang disebarkan, anak sholeh yang dia tinggalkan, mushaf Al Quran yang dia wariskan, masjid yang dibangunnya, rumah tinggal pagi perantau yang dia bangun, sungai yang dia alirkan (irigasi), dan sedekah harta yang dikeluarkannya saat sehat dan hidup. Seluruh amal dan kebajikan ini akan menyusul orang mukmin sepeninggalannya dari dunia." (HR Ibnu Majah).

Dalam riwayat lain juga disebutkan mengenai 7 amalan lain yang masuk dalam kategori amal jariyah. Berikut bunyi haditsnya,

سَبْعٌ يَجْرِيْ لِلْعَبْدِ أَجْرُهُنَّ مِنْ بَعْدِ مَوْتِهِ وَهُوَ فِي قَبْرِهِ : مَنْ عَلَّمَ عِلْمًا ، أَوْ أَجْرَى نَهْرًا ، أَوْ حَفَرَ بِئْرًا ، أَوَ غَرَسَ نَخْلًا ، أَوْ بَنَى مَسْجِدًا ، أَوْ وَرَثَ مُصْحَفًا ، أَوْ تَرَكَ وَلَدًا يَسْتَغْفِرُ لَهُ بَعْدَ مَوْتِهِ

Artinya: "Ada tujuh amalan yang pahalanya tetap mengalir untuk seorang hamba setelah dia meninggal, padahal dia berada di dalam kuburnya: (1) orang yang mengajarkan ilmu agama, (2) orang yang mengalirkan sungai (yang mati) (3) orang yang membuat sumur, (4) orang yang menanam kurma, (5) orang yang membangun masjid, (6) orang yang memberi mushaf Al Quran, dan (7) orang yang meninggalkan seorang anak yang senantiasa memohonkan ampun untuknya setelah dia wafat." (HR Baihaqi).

Informasi mengenai amal yang tidak terputus pahalanya meskipun pelakunya meninggal dunia semoga dapat menjadi motivasi umat muslim untuk menyiapkan bekal tersebut. Sebab, amalan jariyah ini diharapkan dapat membantu memberatkan timbangan amal kebaikan di akhirat kelak.




(rah/row)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads