Burung wiwik merupakan salah satu burung khas yang ada di Indonesia. Masyarakat Indonesia kerap menyebut burung wiwik dengan burung uncuing, sit Uncuing, kedasih (Sunda) atau emprit ganthil, dan darasih (Jawa).
Menurut mitos yang beredar, siulan burung wiwik pertanda petaka. Petaka tersebut seperti pertanda adanya kematian atau teluh yang merupakan ilmu hitam.
Namun apa hal tersebut benar-benar terjadi? Simak penjelasan yang dikutip dari akun Instagram IPB berikut ini.
Deskripsi Burung Wiwik
Menurut dosen IPB Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata Fakultas Kehutanan dan Lingkungan Ani Mardiastuti, mitos yang beredar mengenai burung wiwik tidak benar.
"Hal itu sama sekali tidak benar. Burung jantan bersuara untuk mencari pasangan. Dengan bersuara nyaring, khas, dan terus-menerus, maka burung betina akan mengetahui keberadaan burung jantan," ujar Ani yang dikutip dari akun Instagram IPB, Senin (31/1/2022).
Selain itu burung wiwik kelabu memiliki ukuran yang kecil, dengan panjang tubuh sekitar 20-24 cm, berwarna kelabu dan perutnya bewarna jingga-kuning. Sedangkan burung betina dan muda berwarna blirik atau burik. Burung wiwik juga merupakan anggota dari famili Cuculidae.
Ciri khas lain dari burung ini yaitu memiliki kebiasaan menitipkan telur kepada spesies burung lain. Keuntungannya yaitu burung ini tidak perlu membuat sarang dan mengasuh anaknya sendiri.
Adapun burung inang biasanya berasal dari burung perenjak, burung remetuk laut, cipoh kacat, ataupun burung-burung lainnya. Biasanya burung inang berukuran lebih kecil dari wiwik kelabu.
Kebiasaan Menitipkan Telur
Jika burung inang telah mengetahui salah satu telurnya sudah diganti oleh burung wiwik kelabu maka ia akan meninggalkan sarang. Namun jika tidak diketahui maka pasangan burung inang tetap akan mengerami burung hingga menetas.
"Sang piyik juga akan mencoba menjadi anak tunggal dengan menjatuhkan telur lain atau menggigit piyik lain hingga mati," tulis akun Instagram IPB.
Walaupun pada akhirnya pasangan inang tetap mengetahui piyak yang ada sarang mereka bukanlah anaknya. Kedua induk inang akan tetap memelihara anak tiri hingga dewasa dan siap meninggalkan sarang.
Pengembangbiakan Burung Wiwik
Burung wiwik dapat dikembangbiakkan, dalam ilmu ekologi burung dikenal dengan istilah brood parasitism (parasit anakan). Strategi ini merupakan strategi yang paling unggul karena melibatkan berbagai adaptasi.
Berikut adalah strateginya:
1. Burung wiwik harus mempelajari kebiasaan burung lain sehingga mengetahui waktu yang tepat untuk bertelur.
2. Karakteristik telur burung wiwik harus serupa dengan burung inang.
3. Memiliki kemampuan bertelur dalam waktu singkat agar tidak ketahuan burung inang.
4. Tumbuhnya insting piyik dalam menyingkirkan pesaingnya meski dalam keadaan sangat muda dan mata yang masih tertutup.
(atj/nwy)