Tips agar Resolusi 2022 Tercapai Sepanjang Tahun

Trisna Wulandari - detikEdu
Jumat, 31 Des 2021 20:30 WIB
Tips agar resolusi 2022 tercapai. Foto: Thought Catalog on Unsplash
Jakarta -

Tahun Baru bisa mendorong keinginan membuat resolusi 2022, mulai dari rencana perubahan dalam hidup sehari-hari sampai daftar tujuan setahun ke depan. Namun, merawat resolusi sepanjang tahun umumnya lebih susah daripada membuatnya di awal tahun.

Menurut firma manajemen waktu FranklinCovey, bahkan sepertiga pembuat resolusi tidak bisa bertahan sampai akhir Januari, seperti dilansir dari New York Post.

Lantas, bagaimana cara agar resolusi 2022 terlaksana?

Tips agar resolusi 2022 tercapai

1. Susun resolusi yang tepat

Penulis The Power of Habit Charles Duhigg mengatakan, susun resolusi yang bisa dilakukan dan bermakna buat kamu. Jangan buat resolusi berdasarkan apa yang orang lain (atau masyarakat) harapkan. Buat resolusi yang lebih jelas dan spesifik, realistis, terukur, relevan dengan kondisi diri, dan punya tenggat waktu.

2. Susun perencanaan

Jika kamu ingin mengubah sebuah kebiasaan, coba pecah jadi akar kebiasaannya, rutinitas yang terjadi, dan reward atau hadiah yang terasa. Contoh, kebiasaan yang ingin diubah yaitu terlalu sering mengecek Twitter. Kebiasaan ini salah satunya berakar dari rasa terisolasi.

Duhigg menjelaskan, dengan muncul kebiasaan mengecek Twitter, muncul pula reward merasa terhubung atau connected. Untuk mengubahnya, susun perencanaan seperti bicara dengan teman di dunia nyata, atau membuat pertemanan baru di dunia nyata.

3. Sesuaikan dengan kesukaan

Duhig mengatakan, jika pakaian lari buatmu akan bikin lebih semangat, beli dan gunakan. Jangan keluar dari rumah pada pagi hari yang sudah dijadwalkan untuk lari tanpa pakaian tersebut, lalu mulai lari di sekitar rumah.

Reward yang diberikan juga harus dekat dengan kesukaan sehari-hari agar otak menangkapnya sebagai rutinitas yang ingin dilakukan. Contoh, mandi dengan sabun yang cocok dengan nyaman, atau makan makanan hangat setelah lari, atau makan sepotong coklat, dan memanjakan diri dengan perasaan bangga yang bisa diperkuat dengan mencatat rekam pencapaian lari setiap hari.

"Jika tidak, otak tidak akan menerima kebiasaan tersebut," jelas Duhigg.

4. Jangan menghukum diri

Duhigg mengatakan, sesuaikan resolusi agar tidak malah jadi seperti menghukum diri Contoh, jika seseorang berlari di pagi hari, lalu terburu-buru mandi untuk berangkat sekolah, kuliah, dan kerja, mungkin ia akan jadi berkeringat dan tidak nyaman lagi beraktivitas.

Di sisi lain, resolusi juga perlu memungkinkan rintangan yang tak terhindarkan muncul. Psikolog Pauline Wallin mengatakan, setiap rencana resolusi harus mencakup ruang untuk kesalahan.

"Akan ada saat-saat ketika kamu akan berkata, 'Saya akan mengacaukan segalanya dan saya akan mulai lagi besok.' Jangan mencaci diri sendiri. Fokus pada apa yang kamu lakukan baik untuk diri sendiri daripada kesalahan apa yang kamu buat," katanya.

5. Melompati rintangan resolusi

Pauline mengatakan, pecah tujuan jadi tujuan-tujuan kecil agar tidak cepat frustrasi dengan progres yang terasa lambat. Contohnya yaitu menambah jarak lari beberapa ratus meter setiap minggu.

Dosen Psikologi New York University Gabriele Oettingen mengatakan, makin positif seseorang memandang resolusinya, makin dekat ia untuk mewujudkannya. Di samping itu, mewujudkan resolusi bersama-sama juga mendukung rasa positif ini.

6. Sampaikan resolusi

Dosen informasi operasi dan keputusan Wharton School of the University of Pennsylvania Katherine Milkman mengatakan, beritahu satu-dua orang tentang resolusi ini dan minta mereka untuk menanyakan pencapaiannya secara berkala. Hal ini melatih diri untuk berkomitmen pada diri sendiri dan secara publik.

7. Kurangi pengaruh buruk

Hindari tempat atau benda yang biasa mengganggu terwujudkan resolusi. Jika teman juga menjadi tantangan dalam mewujudkan resolusi, beranikan diri untuk tegas menolak dan tetap berkomitmen pada resolusi. Jika perlu, sampaikan juga resolusi yang ingin dituju, agar teman tersebut bisa dengan baik mendukung.

Jika gagal dalam mengusahakan resolusi 2022, jangan menyalahkan diri sendiri, ya. Perlu diingat, kamu tidak sendiri. Milkman mengatakan, orang pada dasarnya memang kesulitan untuk melakukan hal-hal yang diketahui baik untuk kita karena biasanya jatuh pada kepuasan instan yang tidak cukup baik.

Ia menekankan, resolusi juga tidak harus terpaku pada tahun baru. Jika gagal tahun ini, mulai lagi besok, hari Senin, akhir pekan, atau kapanpun ingin mulai mencoba. Semangat mewujudkan resolusi 2022 ya, detikers!



Simak Video "Video: Budaya dan Tradisi di Indonesia untuk Sambut Tahun Baru Islam"

(twu/row)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork