Tahun baru identik dengan harapan baru dan kesempatan untuk memulai hal-hal positif dalam hidup. Salah satu cara populer untuk menyambut tahun baru adalah dengan membuat resolusi yang realistis dan bermakna.
Menurut Kamus Cambridge, resolusi adalah janji kepada diri sendiri untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu. Artinya, resolusi tahun baru berarti komitmen yang dibuat untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu, seperti memulai kebiasaan baik, menghentikan kebiasaan buruk, atau mencapai tujuan tertentu sepanjang tahun ke depan.
Untuk mewujudkan resolusi tahun baru, detikers lebih baik menuliskannya agar mudah fokus dan tetap termotivasi. Namun, membuat resolusi bukan hanya sekadar menulis daftar keinginan, tetapi juga memikirkan dan mempertimbangkan yang benar-benar bisa dilakukan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nah, artikel ini akan memberikan berbagai contoh resolusi tahun baru yang inspiratif. Jika detikers ingin membuat resolusi tahun baru sendiri, artikel ini juga dilengkapi dengan cara membuatnya. Yuk, disimak!
Contoh Resolusi Tahun Baru yang Inspiratif
Berikut adalah beberapa contoh resolusi tahun baru yang yang bisa dijadikan sebagai referensi:
Contoh Resolusi untuk Diri Sendiri
- Lebih konsisten merawat diri, baik secara fisik maupun mental, dengan menyisihkan waktu untuk istirahat, olahraga ringan, dan kegiatan yang membuat hati tenang.
- Meningkatkan keterampilan baru, seperti belajar bahasa, memasak, atau kemampuan digital untuk membuka peluang dan memperluas wawasan (sesuaikan dengan yang ingin detikers pelajari).
- Mengatur keuangan dengan lebih bijak, mulai dari mencatat pengeluaran, menabung rutin, hingga mengurangi belanja impulsif.
- Mengurangi kebiasaan buruk, seperti terlalu banyak bermain ponsel atau menunda pekerjaan, dan menggantinya dengan rutinitas yang lebih produktif.
- Lebih menghargai diri sendiri, dengan belajar tegas terhadap diri sendiri, menetapkan batasan, dan mengakui setiap kemajuan kecil yang dicapai sepanjang tahun.
- Membaca lebih banyak buku dalam setahun untuk memperkaya pengetahuan dan cara berpikir.
- Menghabiskan lebih banyak waktu dengan keluarga, meski hanya sekadar makan malam atau mengobrol singkat setiap hari.
- Mengatur pola tidur yang lebih sehat, dengan tidur dan bangun pada jam yang sama setiap hari.
- Mengurangi konsumsi gula dan makanan cepat saji, demi kesehatan jangka panjang.
- Memulai kembali hobi yang sempat tertunda.
- Mengurangi stres dengan rutin bermeditasi, menulis jurnal, atau melakukan pernapasan relaksasi.
- Menjadi pribadi yang lebih sabar, terutama saat menghadapi situasi sulit atau interaksi dengan orang lain.
- Membatasi waktu layar atau screen timee dan menggantinya dengan aktivitas yang lebih bermanfaat.
- Lebih terlibat dalam kegiatan sosial, seperti menjadi relawan atau membantu komunitas sekitar.
- Belajar mengelola emosi, dengan lebih memahami diri sendiri dan cara merespons kondisi tertentu.
- Meningkatkan produktivitas, dengan membuat to-do list harian atau mengelola waktu dengan lebih baik.
- Mengembangkan mindset positif, termasuk belajar bersyukur dan melihat hal baik dalam setiap situasi.
- Menjaga lingkungan, dengan mengurangi penggunaan plastik, mendaur ulang, dan menanam tanaman.
- Mengambil waktu untuk digital detox secara rutin agar pikiran lebih jernih.
- Berani keluar dari zona nyaman dengan mencoba hal baru dan membuka diri pada peluang yang sebelumnya dihindari.
Contoh Resolusi untuk Pelajar
- Belajar lebih teratur, dengan membuat jadwal harian agar tidak menumpuk tugas dan materi pelajaran.
- Meningkatkan kebiasaan membaca, baik buku pelajaran maupun buku pengembangan diri untuk memperluas wawasan.
- Lebih aktif di kelas, seperti berani bertanya, berdiskusi, dan ikut berpartisipasi dalam kegiatan sekolah.
- Mengurangi kebiasaan menunda tugas dengan mulai mengerjakan pekerjaan sekolah segera setelah diterima.
- Menjaga keseimbangan antara belajar dan istirahat, agar tetap sehat, bersemangat, dan tidak mudah stres.
- Membuat catatan belajar yang lebih rapi dan mudah dipahami agar materi cepat diingat.
- Mengikuti kegiatan ekstrakurikuler untuk mengembangkan minat dan bakat.
- Mengurangi waktu bermain gadget saat belajar supaya lebih fokus.
- Rajin mengerjakan latihan soal tambahan untuk memperdalam pemahaman pelajaran.
- Meningkatkan nilai di mata pelajaran tertentu yang selama ini dirasa sulit.
- Belajar manajemen waktu, seperti menentukan prioritas tugas harian.
- Membangun kebiasaan bangun lebih pagi agar punya waktu lebih banyak untuk persiapan.
- Mencari teman belajar untuk saling mendukung dan bertukar pengetahuan.
- Ikut lomba akademik atau non-akademik untuk menantang diri sendiri.
- Mengembangkan kemampuan public speaking, salah satunya dengan presentasi lebih percaya diri.
- Belajar teknik mencatat yang efektif, seperti mind mapping atau Cornell notes.
- Menjaga kesehatan tubuh, termasuk rutin olahraga ringan dan memperbaiki pola makan.
- Mengikuti kelas tambahan atau kursus singkat untuk menambah keterampilan baru.
- Mengurangi kebiasaan begadang, terutama menjelang ujian atau saat ada tugas.
- Membersihkan meja atau ruang belajar secara rutin agar suasana belajar lebih nyaman.
- Mengatur tujuan belajar jangka pendek dan jangka panjang supaya arah belajar lebih jelas.
- Belajar lebih disiplin dengan mematuhi jadwal yang sudah dibuat.
- Mengurangi rasa malas dengan membuat motivasi harian, seperti menulis kutipan semangat.
- Lebih menghargai diri sendiri, termasuk memberi jeda istirahat saat lelah.
- Meningkatkan kemampuan kerja sama, misalnya dalam tugas kelompok atau kegiatan sekolah.
Contoh Resolusi untuk Pekerjaan
- Meningkatkan keterampilan profesional melalui pelatihan atau kursus online.
- Mengatur waktu kerja lebih efisien agar tugas selesai sesuai deadline.
- Membangun jaringan profesional dengan aktif menghadiri seminar atau konferensi.
- Meningkatkan kemampuan komunikasi, baik lisan maupun tulisan.
- Belajar delegasi tugas agar tidak terlalu terbebani pekerjaan.
- Mencapai target kinerja tahunan dengan perencanaan yang jelas.
- Lebih proaktif dalam proyek tim, memberikan ide dan solusi yang konstruktif.
- Meningkatkan manajemen stres dengan teknik relaksasi atau olahraga ringan.
- Mendokumentasikan pencapaian kerja untuk evaluasi dan pengembangan karier.
- Menjaga keseimbangan kerja dan kehidupan pribadi agar tidak cepat burnout.
- Menerima kritik dan masukan dengan terbuka untuk memperbaiki diri.
- Mengurangi kebiasaan menunda pekerjaan dan menyelesaikan tugas tepat waktu.
- Menjadi mentor bagi rekan kerja junior untuk berbagi pengalaman.
- Mengembangkan kreativitas dalam menyelesaikan masalah di tempat kerja.
- Memperkuat kemampuan analisis data atau laporan sesuai bidang pekerjaan.
- Menjaga integritas dan kejujuran dalam setiap keputusan, agar reputasi profesional selalu terpercaya.
- Meningkatkan kemampuan negosiasi agar lebih percaya diri dalam diskusi profesional.
- Mengikuti perkembangan industri atau tren terbaru agar tetap relevan.
- Menjadi teladan disiplin dan profesionalisme bagi tim dan rekan kerja.
- Membuat target karier jangka panjang dan langkah nyata untuk mencapainya.
- Mengurangi gangguan digital saat bekerja, seperti media sosial atau notifikasi yang tidak penting.
- Menjaga motivasi kerja setiap hari dengan mengingat tujuan pribadi dan profesional.
- Menjadi pribadi yang memberi dampak positif di tempat kerja, dengan membantu rekan dan menciptakan lingkungan kerja yang menyenangkan.
Cara Membuat Resolusi Tahun Baru
Melansir dari laman Michigan State University, salah satu metode yang dapat digunakan untuk mencapai suatu tujuan, termasuk resolusi tahun baru adalah metode SMART. Metode ini merupakan sebuah kerangka yang digunakan untuk menyusun suatu tujuan atau resolusi dengan cara lebih terstruktur dan terukur.
Berikut penjelasan lebih lengkap mengenai metode SMART:
1. Specific (Spesifik)
Sebelum membuat resolusi, penting untuk mengetahui dengan jelas apa yang ingin dicapai pada tahun ini. Tujuan atau hal yang ingin dicapai sebaiknya dijabarkan secara spesifik.
Beberapa pertanyaan berikut bisa membantu detikers dalam membuat resolusi yang spesifik:
- Apa sebenarnya yang ingin dicapai?
- Mengapa memilih tujuan tersebut? (alasan yang spesifik, tujuan atau manfaatnya)
- Siapa saja yang terlibat?
- Di mana mewujudkan tujuan?
- Apa saja hambatan atau batasan yang penting untuk dipertimbangkan ?
Dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan ini, detikers bisa menentukan resolusi dengan lebih spesifik dan terarah.
Contoh: Daripada menuliskan resolusi "menabung lebih banyak", lebih baik ditulis lebih spesifik seperti "menabung Rp 2 juta setiap bulan selama setahun dengan menyisihkan 20% dari gaji atau uang saku". Resolusi seperti ini jelas, terencana, dan lebih mudah dicapai.
2. Measurable (Terukur)
Supaya resolusi bisa tercapai, penting untuk membuatnya terukur. Dengan membuat pengukuran yang konkret, detikers bisa mengetahui progress dalam mencapai tujuan tersebut.
Untuk membuat reolusi yang terukur, bisa dengan menjawab pertanyaan berikut:
- Berapa banyak atau seberapa besar yang ingin dicapai?
- Bagaimana aku tahu kalau tujuan itu sudah tercapai?
Contoh: Di bandingkan menulis "lebih rajin membaca", bisa ditulis "membaca satu buku per bulan selama setahun". Dengan begitu, detikers bisa memantau perkembangannya.
3. Achievable (Dapat Dicapai)
Poin ini menekankan untuk membuat tujuan atau resolusi yang realistis dan dapat tercapai. Jika membuat tujuan tanpa memperhatikan keahlian, kapasitas, kemampuan, serta perilaku yang dimiliki, bisa membuat tujuan tersebut sulit dicapai.
Membuat tujuan atau resolusi yang dapat dicapai yaitu dengan mencari tahu bagaimana tujuan tersebut dapat dicapai.
Misal: Jika detikers belum bisa berenang, maka tujuan untuk latihan berenang setiap hari mungkin terlalu berat. Sebaiknya, bisa dimulai dengan tujuan yang lebih realistis, seperti latihan berenang 2 kali seminggu.
4. Relevant (Relevan)
Penting untuk membuat resolusi yang relevan dan berarti dalam kehidupan pribadi. Jika tujuannya adalah berkarier, maka pastikan itu sesuai dengan minat dan keahlian.
Resolusi yang relevan dapat diketahui dengan menjawab pertanyaan berikut:
- Apakah tujuan ini benar-benar penting untuk dicapai?
- Apakah waktunya tepat untuk mulai mencapainya?
- Apakah tujuan ini sesuai dengan usaha atau kebutuhan lain yang sedang dijalani?
Contoh: Jika detikers membuat resolusi ingin ikut lomba lari maraton, padahal fokus utama tahun ini adalah mengembangkan bisnis online. Sebagai gantinya, resolusi yang lebih relevan bisa berupa "Saya akan mempelajari strategi pemasaran digital dan meningkatkan penjualan produk online untuk mendukung pertumbuhan bisnis saya."
5. Time-bound (Batas Waktu)
Tujuan atau resolusi harus dibuat dengan menentukan batas waktu yang jelas. Menetapkan batas waktu dapat membantu agar fokus dan mewujudkan tujuan tepat waktu, sekaligus mencegah tujuan tertunda karena kesibukan sehari-hari.
Untuk menentukan waktu dalam membuat resolusi, detikers dapat menjawab pertanyaan berikut:
- Kapan saya harus mencapai resolusi?
- Apa yang bisa saya capai dalam enam bulan ke depan?
- Apa yang bisa saya capai dalam enam minggu ke depan?
- Apa yang bisa saya lakukan hari ini?
Dengan menentukan batas waktu, setiap langkah menjadi lebih terarah dan memudahkan untuk tetap konsisten mencapai tujuan.
Misal: "Saya akan menabung 3 juta rupiah dalam 6 bulan dengan menyisihkan 500 ribu rupiah setiap bulan."
Itulah detikers contoh resolusi tahun baru yang bisa dijadikan referensi. Semoga membantu!
(alk/alk)











































