Detikers tentunya mengetahui hukum newton, bukan? Sosok yang mencetuskan hukum newton ini tidak lain adalah Sir Isaac Newton, fisikawan dan matematikawan asal Inggris.
Namun, tanpa adanya Émilie du Châtelet, mungkin teori newton tidak cukup mendunia seperti yang kita ketahui sekarang. Mengapa bisa demikian?
Baca juga: Tentang Newton dan Kalkulus |
Émilie du Châtelet mempopulerkan Hukum Newton
Di zaman Émilie du Châtelet masih hidup, perempuan dikesampingkan dari bidang fisika. Namun, dirinya mampu menjadi seorang fisikawan, penerjemah, hingga filsuf.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengutip dari Space, buku karya Du Châtelet's yang paling berpengaruh adalah 'The Foundations of Physics'. Buku ini diterbitkan pada 1740 dan disusun berdasarkan karya Isaac Newton.
Du Châtelet's juga menerjemahkan buku 'Principia' di mana Newton menjabarkan hukum gravitasi dan gerak, tidak lama sebelum Du Châtelet's meninggal di 1749. Pada terjemahannya ini, dirinya tidak cuma menerjemahkan tulisan Newton ke dalam bahasa Prancis, namun juga memperluas aspek matematikanya.
Perempuan ini juga mendapat kredit atas sumbangsihnya mempopulerkan ide-ide Newton, khususnya terkait dengan gravitasi di Prancis dan sekitarnya.
Émilie du Châtelet dan Voltaire
Pengaruh seksisme dalam bidang ilmiah yang ada saat itu adalah tantangan bagi para ilmuwan perempuan. Du Châtelet mampu sukses di bidang sains karena status sosialnya serta dukungan para laki-laki yang ada di hidupnya.
Dirinya menikah dengan Marquis Florent-Claude de Châtelet-Lomont pada tahun 1725. Sayangnya, karya-karya Du Châtelet kerap diabaikan untuk menyorot hubungannya dengan filsuf terkenal, Voltaire.
Dalam bukunya 'The Foundations of Physics' sendiri, kurang dari setengahnya fokus membahas tentang apa yang kita kenal sekarang sebagai fisika Newton. Di sana juga ada topik-topik lainnya seperti karakteristik pengetahuan dan waktu.
Baca juga: Mengenal Tentang Hukum Newton |
Pada bagian pembukaan buku tersebut, Du Châtelet mendeskripsikan karyanya sendiri. "Fisika adalah bangunan raksasa yang melampaui kekuatan satu orang," kata dia.
"Beberapa meletakkan batu di sana, sedangkan yang lain membangun seluruh sayap. Tetapi, semuanya harus membangun di atas fondasi-fondasi kokoh yang diletakkan untuk bangunan raksasa itu di abad terakhir, melalui geometri dan pengamatan. Dan saya ada di antara mereka," tulis sosok yang mempopulerkan hukum newton ini.
(nah/row)