Pelaksanaan salat Jumat terakhir di tahun 2021 akan jatuh pada hari ini, Jumat (31/12/2021) sekaligus bertepatan dengan pelaksanaan salat Jumat di akhir tahun ini. Momen khutbah Jumat dalam salat Jumat kali ini menjadi momen yang tepat untuk mengulas kembali fenomena tahun baru dalam pandangan Islam.
Untuk itu, detikcom menukil naskah lengkap khutbah Jumat akhir tahun 2021 dengan Fenomena Umat dan Dampak Negatif Tahun Baru yang dikutip dari publikasi Kumpulan Naskah Khutbah Jum'at terbitan Kementerian Agama.
Teks Khutbah Jumat Akhir Tahun 2021
Jamaah Jum'ah yang dimuliakan Allah SWT.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tidak terasa umur pemberian Allah kepada kita telah berkurang seiring dengan pergantian hari, minggu dan bulan. Kini kita berada di awal tahun baru yang merupakan momen penting terhadap orang yang menyikapinya. Satu ilustarsi yang menggambarkan kepada kita di mana seekor lalat bersama keluarganya memutuskan untuk pindah ke dalam telinga seekor gajah.
"Tuan Gajah, kami sekeluarga bermaksud pindah ke telingamu. Tolong dipertimbangkan apakah kami bisa pindah atau tidak? Kami harap minggu depan sudah dapat kami terima kabarnya," tutur lalat. Gajah yang bahkan tidak sadar akan kehadiran si lalat hanya bersikap tenang-tenang saja, hingga setelah menunggu selama satu minggu, lalat pun masuk ke telinga gajah, karena yakin bahwa si gajah pasti tidak keberatan.
Sebulan kemudian ibu lalat berpendapat, telinga gajah bukan tempat sehat untuk hidup sehingga dia mendesak suaminya untuk keluar dari telinga gajah. Lalat jantan meminta kepada istrinya untuk bersabar dan mau tetap tinggal di telinga gajah ini sekurang-kurangnya satu bulan, sebab ia tidak ingin menyinggung perasaan gajah. Akan tetapi, istri si lalat terus memaksa. Akhirnya, lalat jantan mengatakan dengan sangat hati-hati maksud kepindahannya kepada gajah.
"Tuan Gajah, kami bermaksud pindah ke tempat lain. Ini tentu saja bukan karena Anda, sebab telinga Anda itu luas dan hangat. Ini hanya karena istriku lebih senang hidup bertetangga dengan temannya di kaki kerbau. Kalau Anda keberatan kami pergi, beritahukanlah dalam waktu satu minggu ini,"
Sang Gajah kembali tidak berkata apa-apa, maka lalat pun pindah rumah dengan hati tenang. Perpindahan berlangsung dari tahun ke tahun, tetapi alam tampaknya tidak menggubris proses perpindahan tersebut. Hari berganti hari, minggu berganti minggu, bulan dan tahun terus berputar, alam seakan seperti gajah dalam ilustrasi di atas seakan-akan tidak tahu dan tidak mau tahu.
Jamaah Jum 'ah yang dimuliakan Allah SWT.
Manusia yang terkadang berubah-ubah dalam merespon pergantian tahun. Ada yang penuh sujud syukur ketika memasuki detik-detik pergantian tahun, ada yang penuh dengan sorak sorai dan pesta, ada pula yang terlelap dalam buaian kenikmatan semu mumpung malam tahun baru.
Di pihak lain, begitu banyak orang yang duduk dalam keheningan untuk melihat dengan jernih seraya mengharap bimbingan Yang Maha Kuasa dalam memasuki tahun depan. Fenomena yang terjadi, ketika memasuki perpindahan tahun, terompet bersiap untuk ditiup dengan sorak-sorai dan gemuruh. Selang beberapa jam kemudian, sampah-sampah hasil pesta malam tahun baru yang berserakan tampak di belantara lapangan dan jalan-jalan.
Bukankah ini menunjukkan bahwa peristiwa pergantian tahun hanya merupakan fenomena sesaat yang memberikan kenikmatan dalam hitungan menit. Itulah sebabnya orang secara tidak sadar telah menghamburkan sekian banyak uang untuk menikmati perpindahan tahun tersebut.
Bukan tahun barunya yang penting, tetapi bagaimana setiap manusia mulai menata ulang sikap mentalnya untuk memasuki tahun baru. Tahun baru berarti memiliki cara pandang yang baru dan suci dalam upaya dan usaha memperoleh sesuatu yang baru. Tahun baru juga berarti mengasah kompetensi diri dengan metode yang baru untuk meraih jenjang karir yang baru.
Jangan sampai seperti seorang pembelah kayu yang terus menerus menyia-nyiakan waktu dan tenaganya untuk membelah kayu dengan kapak tumpul, karena tidak punya cukup waktu untuk berhenti dan mengasah kapak itu.
Jamaah Khutbah Jumat Akhir Tahun 2021 yang dimuliakan Allah SWT.
Tahun baru bermakna menemukan jati diri yang sesungguhnya tentang makna kehidupan dan arti hidup sehingga hidup ini dapat memberi manfaat bagi semua.
Menjelang pergantian tahun, sebagian umat Islam, lebih khusus generasi muda larut dalam kegembiraan. Meniup terompet sambil keliling kota, menunggu detik-detik pergantian menjadi keharusan. Bahkan dilanjutkan sampai pagi. Begadang semalam suntuk, berpesta, bernyanyi, menyalakan api unggun bahkan sampai ditemani minuman keras, menjadi penghias biar enjoy semalam suntuk. Demi tahun baru!
Fenomena ini menjadi kebiasaan, di semua kota besar di dunia. Termasuk Indonesia yang penduduknya mayoritas muslim. Sebagai sarana saling mengingatkan, fenomena ini penting untuk di cermati. Kenapa? Karena lebih besar kerusakannya dibanding manfaatnya. lihat saja, mulai dari mubazir waktu dengan tidak tidur semalam suntuk hanya untuk hura-hura, sampai mubazir uang dengan membeli terompet yang kemudian dibuang.
Bukan saja menghabiskan uang pribadi namun juga membuat repot Dinas Kebersihan lewat para prajurit pembersih jalannya. Ditambah lagi rawannya aksi kerusuhan dan kecelakaan. Dan yang lebih mengerikan bila kesempatan tersebut digunakan untuk pesta minum-minuman keras dan pesta narkoba atau juga pergaulan bebas.
Karena di kalangan muda untuk memeriahkan sesuatu yang istimewa bagi kekasih di tahun baru, (maaf) dari ciuman sampai kehormatan (Naudzubillah, semoga Allah melindungi anak-anak kita, aamiin). Allah dengan tegas melarang hal-hal di atas dengan alasan apapun. Perhatikan ayat Al Qur'an berikut,
إِنَّ الْمُبَذِّرِينَ كَانُوا إِخْوَانَ الشَّيَاطِينِ ۖ وَكَانَ الشَّيْطَانُ لِرَبِّهِ كَفُورًا
Artinya: "Sesungguhnya orang-orang yang pemboros itu adalah saudara setan dan setan itu sangat ingkar kepada Tuhannya." (QS. Al Isra: 27).
kemudian dalil berikut,
وَلَا تَقْرَبُوا۟ ٱلزِّنَىٰٓ ۖ إِنَّهُۥ كَانَ فَٰحِشَةً وَسَآءَ سَبِيلً
Artinya: "Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk." (QS. Al-Isra: 32).
Jamaah Jum'ah yang dimuliakan Allah SWT.
Sudah selayaknya kita berpikir kritis, dari manakah perayaan tahun baru ini, agar kita tidak menjadi orang-orang yang mengekor kebiasaan umat lain. Rasulullah tegaskan dalam haditsnya,
"Sungguh kalian akan mengikuti tradisi orang-orang sebelum kalian selangkah-demi selangkah, hingga kalian masuk lubang biawak sekalipun kalian akan ikut memasukinya,"
Para sahabat bertanya, "Maksudnya Yahudi dan Nasrani?"
"Lalu siapa lagi," jawab Rasulullah. (HR Muslim).
A.D. El Marzedeq dalam bukunya Parasit Aqidah menuliskan penanggalan Romawi diambil oleh Nasrani Eropa pada tahun 1582 M. Paus Gregorius yang merubah kalender Yulian untuk kemanfaatan gereja. Tanggal 1 Januari dijadikan sebagai hari Tahun Baru Masehi (Kristen). Kaum Nasrani Eropa biasa merayakannya di gereja-gereja dengan sambutan-sambutan, kebaktian, khutbah, dan menyalakan lilin. Diluar gereja mereka saling kunjung mengunjungi, bersalam-salaman dan mengucapkan selamat.
Sebagian dari mereka menari, menari, minum arak dan meniup terompet. Jadi jelas terlihat bahwa perayaan tahun baru masehi ada kaitannya dengan ibadah agama kristen. Maka Natal dan tahun baru adalah satu paket.
Jamaah Jum'ah yang dimuliakan Allah SWT.
Akhirnya, marilah kita sambut tahun baru ini dengan rasa syukur serta mengharap taufiq, hidayah Allah, agar perjalanan kita senantiasa tetap sesuai dengan tuntunan yang diridhoiNya. Hendaknya kita jadikan tahun barn ini sebagai neraca perbandingan amal usaha. Kita renungkan kembali lembaran amal usaha tahun lalu, kita koreksi kekurangan dan kesalahannya dengan niat menambah serta memperbaikinya pada tahun yang kita hadapi.
Tegasnya tahun barn harus kita jadikan titik tolak peningkatan amal kebaikan, juga sebagai akhir dan penyesalan segala tingkah salah. Akhirnya marilah kita ikhlaskan niat, untuk menjalani hidup dengan senantiasa berpegang teguh pada tuntunan Allah agar kita dapat merasakan kebahagiaan dunia dan kenikmatan akhirat.
Semoga naskah lengkap khutbah Jumat akhir tahun 2021 di atas dapat bermanfaat ya, sahabat hikmah.
(rah/lus)