Apakah Multiverse Seperti di Film Spiderman Memang Ada? Ini Penjelasan Ilmiahnya

ADVERTISEMENT

Apakah Multiverse Seperti di Film Spiderman Memang Ada? Ini Penjelasan Ilmiahnya

Novia Aisyah - detikEdu
Kamis, 23 Des 2021 18:00 WIB
Pemandangan Spektakuler Alam Semesta
Foto: AP
Jakarta -

Film Spiderman-No Way Home memperkenalkan konsep multiverse dalam ceritanya. Apakah detikers memahami apa yang dimaksud dengan konsep tersebut?

Menurut Live Science, teori multiverse menjelaskan bahwa semesta kita termasuk dengan seluruh bintang dan galaksinya bisa jadi bukan merupakan satu-satunya semesta. Maka, bisa jadi jumlah semesta plus hukum fisikanya dan peradabannya sendiri adalah tak terhingga.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apakah Multiverse Memang Ada?

Mengutip dari Space, multiverse kini bukan sekedar kesenangan dalam dunia sci-fi. Ada sejumlah teori saintifik tentang adanya dunia paralel, meskipun teori multiverse ini tetap menjadi yang paling kontroversial.

Multiverse dan dunia paralel sering diperdebatkan dalam konteks saintifik lainnya, seperti teori mekanika kuantum, teori Big Bang, dan string theory.

ADVERTISEMENT

Teori Big Bang dan dan proses misterius inflasi menjadi beberapa alasan yang meyakinkan peneliti bahwa multiverse adalah hal yang mungkin, atau bahkan sangat mungkin.

Sekitar 13,7 miliar tahun lalu, semua yang kita ketahui ini adalah sebuah singularitas yang amat kecil. Lalu, jika menurut teori Big Bang maka singularitas ini meledak dan menggembung lebih cepat daripada kecepatan cahaya ke segala arah selama sepersekian detik.

Sebelum detik 10^-32 berlalu, semesta meledak hingga 10^26 kali ukuran aslinya di dalam proses yang disebut inflasi kosmik. Ini semua terjadi sebelum Big Bang, yang mana merupakan akibat dari inflasi tersebut.

Ketika inflasi ini mulai melambat, banjir materi dan radiasi pun muncul dan menciptakan bola api klasik Big Bang serta membentuk atom, molekul, bintang, dan galaksi yang memenuhi ruang angkasa.

Teori-teori Multiverse

Nah, berdasarkan teori fisikawan dari Tufts University Massachusetts, Alexander Vilenkin, inflasi di berbagai tempat tidak berhenti secara bersamaan.

Memang berdasarkan yang tercatat di Bumi, inflasi ini berhenti 13,8 miliar tahun lalu. Kendati begitu, inflasi kosmik masih berlanjut di area lain. Inilah yang dimaksud dengan teori eternal inflation.

Vilenkin juga pernah menulis untuk Scientific American di 2011 bahwa ketika inflasi berhenti di tempat tertentu, gelembung semesta baru akan terbentuk. Gelembung semesta-semesta ini tidak bisa berinteraksi satu sama lain karena mereka terus berekspansi atau mengembang tanpa batas.

Sementara itu, para ilmuwan lain melandasi ide mereka tentang dunia paralel berdasarkan teori mekanika kuantum. Dalam teori ini, multi keberadaan partikel kecil adalah hal yang sangat mungkin terjadi di waktu bersamaan. Sedangkan, sebetulnya manusia hanya mengobservasi satu kemungkinan saja.

Namun, teori dunia paralel berpendapat, setiap kali suatu keadaan atau hasil diamati, maka ada dunia lain di mana hasil kuantum yang berbeda menjadi kenyataan. Sehingga alam semesta alternatif ini bercabang menjadi jumlah yang tak terbatas.

Alam semesta alternatif itu benar-benar terpisah dan tidak memiliki perpotongan. Jadi, walaupun mungkin ada versi lain dari diri seseorang, orang tersebut tidak akan pernah mengetahuinya.

Teori lain juga menyebutkan, apabila semesta yang kita tinggali ini sifatnya selamanya, maka ada banyak sekali kemungkinan bahwa materi di alam semesta mengatur dirinya sendiri saat mereka berkumpul dan melintasi ruang angkasa yang tak terbatas.

Inti dari teori ini adalah, hidup seseorang bisa jadi mengalami pengulangan di tempat lain di semesta ini. Namun, astrofisikawan Ethan Siegel pada 2015 pernah berpendapat, jika semesta dimulai dari sebuah titik tertentu, maka versi lain diri seseorang kemungkinannya tentu tidak ada.

Ada salah satu teori terbaru dari para ilmuwan Perimeter Institute for Theoretical Physics Waterloo yang menambahkan, semesta sebelum terjadinya Big Bang sebetulnya dalam beberapa hal adalah gambaran dari semesta setelah terjadinya Big Bang.

Argumen yang Menentang Teori Multiverse

Meski ada sejumlah ilmuwan yang berpendapat multiverse adalah hal yang mungkin, beberapa argumen tidak sejalan juga ada. Misalnya, ada yang berargumen manusia tidak memiliki cara apapun untuk membuktikan teori multiverse.

Di samping itu para pihak yang tidak setuju juga berpendapat, hingga sekarang tidak ada bukti mengenai adanya multiverse.

Itu dia beberapa teori para ilmuwan sekaligus argumen yang menentang hal ini. Apakah multiverse menurut kalian memang ada, detikers?




(nah/faz)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads