Orang yang berbuat ihsan disebut muhsin. Arti kata ihsan secara harfiah itu sendiri adalah berbuat baik. Rasulullah SAW pernah bersabda bahwa yang paling utama di antara orang yang beriman adalah orang yang memiliki akhlak baik. Berikut bunyi haditsnya,
أَكْمَلُ المُؤْمِنِينَ إِيمَانًا أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا
Artinya: "Mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling bagus akhlaknya." (HR Tirmidzi, Riyadlu Al-Shalihin: 278).
Ihsan juga dapat berarti berbakti dan mengabdikan diri kepada Allah SWT dengan dilandasi dengan kesadaran dan keikhlasan. Berbakti kepada Allah tersebut dapat berupa berbuat sesuatu yang bermanfaat, baik untuk diri sendiri maupun sesama manusia.
"Semua perbuatan itu dilakukan semata-mata karena Allah, seolah-olah orang yang melakukan perbuatan itu sedang berhadapan dengan Allah," tulis Drs H Masan AF, M Pd dalam bukunya bertajuk Pendidikan Agama Islam: Akidah Akhlak Untuk Madrasah Tsanawiyah Kelas VII.
Ihsan inilah yang dikatakan sebagai hasil akhir dari sebuah proses keimanan dan keislaman seseorang. Hingga ihsan disebut tingkatan iman yang paling tinggi.
Salah seorang nabi yang mencapai pada tingkatan ini adalah Nabi Yusuf AS, ia adalah orang yang berbuat ihsan sebagaimana diterangkan dalam surat Yusuf ayat 22,
وَلَمَّا بَلَغَ أَشُدَّهُ آتَيْنَاهُ حُكْمًا وَعِلْمًا ۚ وَكَذَٰلِكَ نَجْزِي الْمُحْسِنِينَ
Artinya: "Dan ketika dia telah cukup dewasa Kami berikan kepadanya kekuasaan dan ilmu. Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik (muhsin)."
Pada manusia, berikut ciri mereka yang berbuat ihsan
Orang yang berbuat ihsan dalam Al Quran dan cirinya
Setelah memahami penjelasan singkat mengenai ihsan, perkara utama yang dimiliki seorang muhsin. Perlu juga dipahami tentang penjelasan hingga ciri-ciri orang yang melakukan ihsan dalam Al Quran.
Telah banyak dalil yang termaktub dalam firmanNya, salah satunya bukti Allah SWT mencintai orang yang berbuat ihsan atau ihsan dalam surat Al Baqarah ayat 195,
وَأَنْفِقُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَلَا تُلْقُوا بِأَيْدِيكُمْ إِلَى التَّهْلُكَةِ ۛ وَأَحْسِنُوا ۛ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ
Artinya: "Dan infakkanlah (hartamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu jatuhkan (diri sendiri) ke dalam kebinasaan dengan tangan sendiri, dan berbuatbaiklah. Sungguh, Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik (muhsin)."
Sifat orang yang berbuat ihsan juga dijelaskan Allah SWT dalam surat Az Zariyat ayat 16-19. Berikut bunyinya,
(16) آخِذِينَ مَا آتَاهُمْ رَبُّهُمْ ۚ إِنَّهُمْ كَانُوا قَبْلَ ذَٰلِكَ مُحْسِنِينَ
(17) كَانُوا قَلِيلًا مِنَ اللَّيْلِ مَا يَهْجَعُونَ
(18) وَبِالْأَسْحَارِ هُمْ يَسْتَغْفِرُونَ
(19) وَفِي أَمْوَالِهِمْ حَقٌّ لِلسَّائِلِ وَالْمَحْرُومِ
Artinya: "mereka mengambil apa yang diberikan Tuhan kepada mereka. Sesungguhnya mereka sebelum itu (di dunia) adalah orang-orang yang berbuat baik (muhsin); mereka sedikit sekali tidur pada waktu malam; dan pada akhir malam mereka memohon ampunan (kepada Allah). Dan pada harta benda mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan orang miskin yang tidak meminta."
Berdasarkan dalil di atas, buku Mutiara Hadis Qudsi (hc) karya Ahmad Abduh Iwadh menarik kesimpulan ciri-ciri muhsin atau sebutan bagi orang yang berbuat ihsan, di antaranya sebagai berikut,
- Mengeluarkan infak dalam kondisi senang atau pun susah
- Menahan amarahnya ketika mereka mampu melakukannya
- Memaafkan kesalahan orang-orang yang menzalimi mereka
- Melakukan salat malam
- Orang yang berbuat ihsan akan meminta ampun pada waktu sahur.
(rah/row)