12 Kebiasaan Keliru dalam Belajar Menurut Ahli, Perfeksionis Termasuk?

ADVERTISEMENT

12 Kebiasaan Keliru dalam Belajar Menurut Ahli, Perfeksionis Termasuk?

Novia Aisyah - detikEdu
Kamis, 25 Nov 2021 13:15 WIB
Anak Belajar
Foto: Getty Images/iStockphoto/pinstock

7. Menetapkan Target yang Tidak Efektif

Psikolog Albert Bandura telah melakukan penelitian selama 30 tahun dan menemukan, motivasi dan tujuan jangka panjang dapat dipertahankan dengan target yang jelas dan tujuan-tujuan kecil yang spesifik.

Psikolog klinis Alison Miller juga ikut menambahkan, tiap tujuan sebaiknya dihubungkan secara spesifik dengan hari-hari dalam seminggu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

8. Perfeksionisme

Dalam hal perfeksionisme, Miller mengatakan bahwa sikap ekspektasi yang terlalu tinggi pada diri sendiri dapat membuat seseorang kehilangan pengalaman penting dalam belajar.

Psikolog Stanford University Carol Dweck pernah mengungkapkan, orang yang punya mental untuk tumbuh dan fokus pada pembelajaran, bisa melakukan performa lebih baik daripada mereka yang hanya fokus pada performa dan merasa berharga hanya ketika mereka berhasil.

ADVERTISEMENT

9. Berasumsi Telah Mengingat Apa yang Sudah Dibaca

Sebuah analisis yang dirilis pada jurnal Memory and Language menyebutkan, kita tidak cukup bagus untuk menilai seberapa bagus kita dalam memahami sesuatu. Rasa familiar akan suatu materi tidak berarti kita bisa mengingatnya saat tes.

Jadi, Profesor Psikologi dari University of Virginia Daniel Willingham menyarankan, lebih baik kita menyampaikan ulang materi yang telah dipelajari ke orang lain atau melakukan tes untuk diri sendiri. Strategi ini untuk mengetahui apakah kita sudah belajar dengan cukup atau belum.

10. Tidak Beristirahat

Kesibukan memang sering membuat seorang pelajar atau mahasiswa merasa sulit mengambil waktu untuk beristirahat. Padahal, dalam jurnal Applied Psychology Volume 91 Nomor 4 menunjukkan, liburan bisa mengembalikan energi untuk bekerja.

Psikolog klinis Alison Miller mengatakan, ketika seseorang tidak melakukan istirahat tanpa rasa bersalah, kerap kali dia akan mendapat dampak buruk terhadap produktivitas dan mengalami burnout.

11. Mengonsumsi Minuman Berenergi

Stimulasi secara terus-menerus terhadap otak dapat mengakibatkan risiko ketergantungan. Minuman berenergi mengandung banyak senyawa yang buruk bagi tubuh dan bisa mengakibatkan kecemasan, insomnia, sakit kepala, bahkan henti jantung.

12. Manajemen Waktu yang Buruk

Manajemen waktu yang baik dapat membantu proses belajar yang lebih baik. Oleh karena itu, para pelajar sebaiknya mempunyai agenda untuk dapat meneyimbangkan belajar, istirahat, dan melakukan aktivitas lainnya.

Itulah beberapa kebiasaan buruk dalam belajar yang bisa menghambat perkembangan akademik. Hindari sebisa mungkin ya, detikers!


(nah/pay)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads