4 Alasan Zebra Tidak Bisa Ditunggangi dan Dipelihara, Beda dengan Kuda

ADVERTISEMENT

4 Alasan Zebra Tidak Bisa Ditunggangi dan Dipelihara, Beda dengan Kuda

Novia Aisyah - detikEdu
Kamis, 11 Nov 2021 13:15 WIB
Lionel Walter RothschildΒ (1868-1937), Baron Rothschild kedua dengan kereta zebra (Equus burchelli) miliknya pada 1895. Kereta zebra tersebut dikabarkan rutin ia bawa menyusuri jalan London. Kegiatan Rotschild merupakan salah satu upaya penjinakan zebra.
Foto: Wikimedia Commons/The Picture Magazine
Jakarta -

Zebra sampai saat ini masih sangat jarang bisa dijinakkan, apalagi ditunggangi. Padahal, hewan tersebut masih satu keluarga Equidae serta satu genus Equus dengan kuda dan keledai.

Peneliti Richard Diamond mengungkapkan, upaya menjinakkan zebra menjadi hewan ternak maupun lainnya sejak dahulu sering gagal. Jadi, hewan ini tidak bisa ditunggangi atau dipelihara.

Penelitian memperlihatkan, usaha menjinakkan zebra biasanya dilakukan secara individual, setidaknya bukan dalam bentuk kawanan. Inilah yang membuat zebra terkadang dapat ditunggangi atau membawa kereta. Meski begitu, hal itu juga tidak bertahan lama atau bahkan permanen.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terkadang pula, zebra bisa kembali bersikap seakan belum mengenal manusia setelah dijinakkan.

4 Alasan Zebra Tidak Bisa Ditunggangi dan Dipelihara

1. Zebra Beradaptasi dari Perburuan di Masa Lampau

Dibandingkan kuda, zebra tidak terbiasa berada di dekat manusia. Dilansir dari jurnal Evolutionary Constraints on Equid Domestication: Comparison of Flight Initiation Distances of Wild Horses (Equus caballus ferus) and Plains Zebras (Equus quagga), penelitian Brubaker dan Coss menunjukkan zebra cenderung kabur dari manusia saat melewati batas 37 meter.

ADVERTISEMENT

Kecenderungan mereka menjaga jarak ini diperkirakan sebagai adaptasi perburuan zebra sejak sekitar 24 ribu tahun lalu. Penelitian etnoarkeologi mencatat, cerita rakyat setempat yang berkembang di abad 19 dan 20 mengisahkan perburuan zebra oleh suku pemburu-pengumpul makanan di timur dan selatan Afrika. Suku-suku tersebut memakai panah beracun untuk memburu zebra.

Brubaker dan Coss menjelaskan, pemanahan pada umumnya mengenai target dalam jarak 25-30 meter. Ini cocok dengan hasil studi mereka yang memperlihatkan batas jarak zebra dari manusia untuk kabur, yaitu sekitar 37 meter.

Pria di atas zebra yang dijinakkan tengah melompati pembatas di Afrika Timur sekitar tahun 1890-1923.Pria di atas zebra yang dijinakkan tengah melompati pembatas di Afrika Timur sekitar tahun 1890-1923. Foto: Wikimedia Commons/Library of Congress

2. Zebra Agresif dan Sulit Masuk Penangkaran

Zebra diketahui lebih agresif dari kuda, baik dalam mengantisipasi predator atau mempertahankan posisi sosialnya. Penelitian juga menemukan, zebra jantan gemar berkelahi dengan sesamanya dan mengintimidasi zebra betina.

Perilaku yang agresif ini membuat mereka sulit ditangkarkan dan didomestikasi ketimbang kuda. Sementara, kuda-kuda jinak, biasa digunakan dalam pengembangbiakan kuda dengan kuda liar betina. Jadi, sekarang ada banyak kuda jinak yang bisa bermanfaat bagi manusia.

3. Riwayat Zebra Menggigit Pemeliharanya

Jared Diamond dalam studinya di jurnal Nature mencatatkan, ada pembiak kuda asal Eropa yang tinggal di Afrika Selatan pada tahun 1600-an. Dia berupaya menjinakkan zebra.

Namun, upaya itu tidak lagi umum dilakukan beberapa abad setelahnya karena zebra tidak segan menggigit manusia yang ingin menjinakkannya dan tidak akan melepas orang tersebut sampai tewas.

Inilah membuat hewan zebra lebih sering menyebabkan kecelakan para penjaga kebun binatang dibanding harimau.

4. Zebra Punya Penglihatan Peripheral Lebih Baik

Studi menyatakan zebra berpenglihatan peripheral lebih baik daripada kuda. Penglihatan menyamping atau tepi ini membuat mereka lebih awas saat sisi kanan, kiri, atau belakang tubuhnya dilecuti.

Ketajaman penglihatan itu juga dapat mengakibatkan penunggang atau orang yang melecutinya jatuh karena zebra akan menghindar atau menyerang balik.

Inilah sejumlah alasan zebra tidak bisa ditunggangi dan dipelihara, meskipun mereka mirip dengan kuda. Jangan sampai mengganggu mereka ya, detikers!




(nah/nwy)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads