- Kuskus Kerdil
Kuskus merupakan spesies khas yang hidup di kawasan Indonesia Timur, termasuk di Sulawesi. Kuskus kerdil memiliki nama ilmiah Strigocuscus celebensis. Hewan ini merupakan endemik di Sulawesi Utara dan tidak bisa ditemukan di belahan bumi manapun.
Hewan marsupial alias memiliki kantung di bagian depan tubuhnya ini dikenal dengan hewan yang lucu. Ukurannya pun mini, hanya sekitar 29-38 cm saja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Status konservasi hewan ini rentan untuk punah. Hal itu diakibatkan oleh maraknya perburuan dan menyusutnya luasan hutan yang menjadi hewan berkantung ini.
- Burung Srigunting Jambul Rambut
Hewan khas pulau Sulawesi selanjutnya adalah Burung Srigunting Jambul Rambut. Namanya menjadi ciri utama burung ini, yaitu adanya jambul berupa bulu-bulu seperti rambut yang panjang di mahkotanya.
Burung ini banyak tersebar di sepanjang semenanjung Malaysia hingga ke Sulawesi, namun khusus di Sulawesi ada ciri pembedanya yaitu memiliki iris mata berwarna putih.
Burung yang memiliki nama ilmiah Dicrurus hottentotus ini masih bisa ditemukan dengan mudah di Sulawesi Utara dan statusnya belum terancam punah.
- Babirusa
Babirusa menjadi hewan khas pulau Sulawesi yang memiliki nama ilmiah Babyrousa celebensis. Ciri utama hewan omnivora ini adalah adanya cula atau gading yang muncul dari bagian samping mulutnya.
Cula ini adalah sisa-sisa peninggalan prehistoris dari leluhur babirusa. Hewan khas pulau Sulawesi ini hanya terdapat pada babirusa jantan. Sementara, pada babirusa betina tidak ditemukan cula serupa.
Cula ini sebenarnya adalah perpanjangan dari gigi taring bagian depan babirusa yang tumbuh panjang sampai melengkung ke atas. Saat ini, keberadaan babirusa di alam sudah sulit untuk dilihat, harus masuk ke dalam hutan di pedalaman Sulawesi dulu baru bisa bertemu mereka.
Perburuan oleh manusia jadi musuh utama mereka. Oleh IUCN, status konservasi satwa ini adalah terancam punah.
- Burung Rangkong
Sulawesi menjadi rumah bagi 2 spesies rangkong dari total 13 spesies yang ada di Indonesia. Dua spesies tersebut adalah julang sulawesi [Rhyticeros cassidix] dan kangkareng sulawesi [Rhabdotorrhinus exarhatus].
Keduanya memiliki ciri-ciri yang berbeda. Julang sulawesi memiliki panjang tubuh mencapai 104 cm dan berat mencapai 2,36 - 2,5 kilogram. Tubuh dan sayapnya berwarna hitam, ekor putih, sementara kakinya hitam. Rangkong jantan memiliki ciri balung berwarna merah tua, sedangkan betina berwarna kuning dengan ukurannya yang lebih kecil.
Sementara Kangkareng sulawesi atau kangkareng kerdil ukurannya hanya sebesar 53 cm. Ciri tubuhnya berwarna hitam, sementara ekor dan punggungnya hijau. Kangkareng jantan, muka dan tenggorokannya berwarna kuning sedangkan sang betina berwarna hitam.
Status Burung Rangkong Sulawesi sendiri telah masuk dalam daftar merah IUCN dengan kategori Rentan (Vulnerable). Statusnya juga dilindungi Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 106 tahun 2018 tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa yang Dilindungi.
- Musang Sulawesi
Musang sulawesi menjadi salah satu hewan khas pulau Sulawesi yang dikenal misterius. Hal ini dikarenakan keberadaannya yang cukup sulit dijumpai secara langsung di alam.
Hewan dengan nama lain Macrogalidia musschenbroekii atau Sulawesi Palm Civet dikenal sangat sensitif dengan kehadiran manusia. Hewan ini merupakan hewan nokturnal dan sebagian besar hidupnya dihabiskan di atas pohon.
Hewan ini pernah dijumpai melalui sebuah kamera di Taman Nasional Bogani Nani Wartabone [TNBNW] yang wilayahnya berada di Gorontalo dan Bolaang Mongondow, serta di kawasan Cagar Alam Tangkoko, Bitung, Sulawesi Utara.
Status hewan ini menurut IUCN adalah rentan punah. Hal ini dikarenakan populasi hutan primer yang menurun.
Bagaimana detikers? Beragam dan menarik sekali bukan hewan khas pulau Sulawesi?
(faz/pay)