Berdasarkan laporan dari Persatuan Internasional untuk Konservasi Alam (IUCN), saat ini terdapat lebih dari 42.000 spesies hewan yang terancam punah. Bahkan ada sejumlah spesies yang telah dinyatakan punah belum lama ini.
Kepunahan bukan sesuatu yang hanya terjadi pada hewan di masa lalu, tetapi juga menghantui binatang masa kini. Menurut ilmuwan, apalagi saat ini kita tengah mengalami kepunahan yang sebagian besar diakibatkan oleh aktivitas manusia. Spesies terancam punah harus dilindungi dan perlu dibantu regenerasi populasinya agar tidak benar-benar musnah.
Lantas, apa saja spesies hewan yang terlanjur punah itu?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hewan yang Belum Lama Punah
Berikut daftar hewan yang baru-baru ini punah berdasarkan laporan IUCN, dikutip dari situs International Fund for Animal Welfare (IFAW):
1. Katak Kabut Gunung
- Tahun Resmi Dinyatakan Punah: 2021
Katak kabut gunung (Litoria nyakalensis) termasuk hewan endemik Australia yang habitatnya di hutan dan lahan basah dataran tinggi. Para peneliti mengungkap kepunahan spesies ini karena efek jamur chytrid Batrachochytrium dendrobatidis (Bd).
Jamur tersebut melenyapkan populasi amfibi dengan menginfeksi dan merusak kulit mereka. Hingga kini, Bd diperkirakan telah berperan dalam menurunkan drastis jumlah 501 spesies amfibi. Penyebaran jamur ke seluruh dunia diyakini melalui aktivitas manusia.
2. Burung Po'ouli
![]() |
- Tahun Resmi Dinyatakan Punah: 2019
Burung po'ouli (Melamprosops phaeosoma) ditemukan di Hutan Maui, Hawaii pada 1973. Keberadaannya di wilayah yang relatif terbatas membuat populasinya lenyap karena degradasi habitat yang semakin parah akibat pemangsaan tikus dan persaingan dengan spesies burung lain.
3. Ikan Dayung Tiongkok
![]() |
- Tahun Resmi Dinyatakan Punah: 2019
Sebelum punah, ikan dayung Tiongkok (Psephurus gladius) dinobatkan sebagai salah satu ikan air tawar terbesar di Bumi. Kebinasaannya dikarenakan penangkapan ikan yang berlebihan dan akibat pembangunan bendungan di tempatnya ditemukan yaitu Sungai Yangtze, China.
4. Salamander Sungai Jalapa
- Tahun Resmi Dinyatakan Punah: 2019
Keberadaan salamander sungai Jalapa (Pseudoeurycea exspectata) terakhir terlihat pada 1976. Beberapa dekade berikutnya, spesies ini tidak terlihat lagi dan dinyatakan binasa. Musnahnya spesies salamander satu ini dampak perusakan habitat dari aktivitas manusia seperti penebangan, pertanian, dan akuakultur di negara asalnya, Guatemala.
5. Katak Emas
![]() |
- Tahun Resmi Dinyatakan Punah: 2019
Dinamakan katak emas (Incilius periglenes) karena warnanya yang mencolok. Katak yang berasal dari Kosta Rika ini punya siklus reproduksi intrinsik yang berkaitan dengan jumlah curah hujan lingkungannya.
Larvanya yang diletakkan di bawah tanah hutan kerap kali naik ke atas tanah akibat hujan lebat yang tiba-tiba. Di sisi lain, hujan tak menentu sehingga katak tidak terhidrasi. Perubahan iklim tersebut membuat katak emas tidak dapat bereproduksi dengan baik dan menyebabkan kepunahan.
6. Kadal Pulau Christmas
- Tahun Resmi Dinyatakan Punah: 2017
Spesies terakhir kadal Pulau Christmas (Emoia nativitatis) mati di penangkaran pada 2014. Amfibi ini kemungkinan punah karena persaingan dan pemangsaan oleh spesies invasif.
Secara khusus, peningkatan populasi semut kuning dan masuknya ular serigala India ke Pulau Christmas pada 1980 dianggap menjadi faktor di balik penurunan dan kemusnahan kadal tersebut.
7. Melomania Bramble Cay
![]() |
- Tahun Resmi Dinyatakan Punah: 2016
Melomania Bramble Cay (Melomys rubicola) merupakan sejenis tikus yang hanya ditemukan di Bramble Cay, pulau antara Australia dan Papua Nugini.
Kepunahan spesies hewan pengerat kecil ini dianggap sebagai kepunahan mamalia pertama yang disebabkan oleh perubahan iklim ulah manusia. Populasi melomania Bramble Cay musnah akibat badai dan hilangnya vegetasi di pulau tersebut, terutama dampak perubahan iklim.
8. Kelelawar Pipistrelle Pulau Christmas
- Tahun Resmi Dinyatakan Punah: 2016
Alasan kepunahan kelelawar asal Pulau Christmas (Pipistrellus murrayi) ini tidak jelas. Sejumlah spesiesnya kehilangan habitat di pulau tersebut, tapi populasinya di hutan lain tetap saja menurun.
Sama seperti kadal Pulau Christmas, binasanya populasi kelelawar pipistrelle diyakini disebabkan oleh pemangsaan dan persaingan dengan spesies kelelawar lain.
9. Burung Pleci atau Burung Berkacamata Putih
![]() |
- Tahun Resmi Dinyatakan Punah: 2016
Tidak diketahui bagaimana burung berkacamata putih (Zosterops conspicillatus) atau burung pleci punah. Namun kebinasaannya dispekulasikan karena pemangsaan oleh ular. Spesies invasif lain mungkin juga berperan atas kepunahan burung ini, tetapi tidak ada konfirmasi pasti.
10. Kura-kura Raksasa Pinta
- Tahun Resmi Dinyatakan Punah: 2015
Sebelum kepunahannya, kura-kura Pulau Pinta (Chelonoidis abingdonii) terakhir dijuluki Lonesome George karena menjadi satu-satunya yang tersisa dari spesiesnya.
Sejak 1972, kura-kura raksasa yang bernama George ini dipindahkan ke pusat konservasi dan dirawat hingga 40 tahun. Berbagai upaya dilakukan untuk mengembangbiakkannya dengan kura-kura dari spesies lain. Sayangnya, telur yang dihasilkan tidak ada yang bertahan. Akhirnya, George mati pada 2012 dan spesies kura-kura Pulau Pinta binasa bersamanya.
(azn/row)