Ada seorang wanita bernama Urwi bin Uwais pada masa awal dinasti Bani Umayyah. Saat itu terjadi banjir besar yang menghilangkan tanda batas kepemilikan tanah.
Wanita ini mendzalimi Said dengan mencuri bagian tanahnya bahkan menuduhnya bahwa ia telah mengambil tanah milik wanita tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tuduhan tersebut disebarkannya pada masyarakat luas hingga terdengar sampai telinga Gubernur Madinah Marwan bin al-Hakam. Kemudian Marwan mengirim beberapa utusan untuk menyelesaikan sengketa tanah antara Said dan Urwi.
Namun, hari-hari berikutnya, tuduhan yang dilayangkan Urwi bin Uwais semakin menyusahkan Said bin Zaid. Said yang sedari dulu hanya diam saja kini mulai angkat bicara karena tidak tahan dengan tuduhan wanita tersebut.
Said bin Zaid berkata:
"Banyak orang telah menuduhku bahwa aku telah mendzalimi Urwi binti Uwais? Bagaimana bisa aku mendzaliminya sementara aku pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda, 'Barangsiapa mengambil sejengkal tanah dengan semena-mena, maka pada hari kiamat ia akan dikalungi (dengan tanah) dari 7 lapis bumi."
Kemudian Said pun berdoa kepada Allah:
"Ya Allah, wanita tersebut telah menuduhku, aku mendzaliminya. Maka jika ia telah berbohong atas tuduhannya tersebut, butakanlah matanya. Ceburkanlah ia di sumurnya yang ia sengketakan padaku, tampakkanlah kebenaranku sebagai cahaya bagi kaum Muslimin bahwa aku tidak mendzaliminya,"
Tidak berselang lama, ternyata doa Said bin Zaid https://www.detik.com/tag/inspirasi-sahabat-nabi terkabul, kedua mata Urwi bin Uwais buta dan sumur menjadi tempat peristirahatan terakhirnya.
Said pun bercerita ia melihat wanita tersebut meraba-raba tembok karena buta dan berkata:
"Aku terkena doa keburukan yang diucapkan oleh Said."
Kemudian, Urwi binti Uwais sedang berjalan di rumahnya. Ia berjalan melewati tepi sumur, lalu terjatuh ke dalam sana.
Seorang ulama besar, Imam Nawawi, mengomentari kisah ini seperti yang dikutip dari tulisan Sayyid Uthwah. Ia menyebut Said bin Zaid memang memiliki manqabah (keutamaan) berupa diterimanya doa.
Kemudian ia menambahkan bahwa mendoakan keburukan itu dibolehkan jika ditujukan pada yang berbuat dzalim dan menghina pemilik kemuliaan.
Kisah singkat Said bin Zaid membuktikan besarnya kekuatan jalur langit atau berdoa. Nah, semoga setelah membaca kisah tadi detikers nggak males lagi untuk berdoa, ya!
Simak Video "Video: Bahlil Lahadalia Salat Id di Masjid Ainul Hikmah Golkar"
[Gambas:Video 20detik]
(nwy/nwy)