Di Balik Suara Tokek Rumah yang Acap Dimaknai Mistis

ADVERTISEMENT

Belajar dari Pakar

Di Balik Suara Tokek Rumah yang Acap Dimaknai Mistis

Hellen Kurniati - detikEdu
Jumat, 31 Mei 2024 18:00 WIB
Hellen Kurniati
Hellen Kurniati
Peneliti bidang herpetofauna. Mendalami bioakustik amfibia dan reptilia di Pusat Riset Biosistematika dan Evolusi/bioakustik herpetofauna BRIN
10 Aksi Netizen Makan Tokek Hidup hingga Sate Babi, Berujung Tewas!
Ilustrasi tokek Foto: Istimewa
Jakarta -

Tokek rumah dengan nama ilmiah Gekko gecko adalah reptilia yang tidak asing bagi masyarakat Indonesia.

Kehadiran tokek rumah di dalam atau di sekitar rumah kadang luput dari perhatian. Karena reptilia ini tidak bersifat eksotik, sangat umum dijumpai dan kemunculannya tidak menjadi perhatian penghuni rumah dari aspek tingkat kebuasannya.

Bila dibandingkan dengan reaksi penghuni rumah dengan kehadiran ular akan sangat berbeda. Ular tentu saja akan membuat heboh seisi rumah, walaupun yang hadir jenis ular kawat yang tidak berbisa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tokek rumah atau Gekko gecko.

Dari sifat tokek rumah yang biasa-biasa saja dan tidak menarik perhatian banyak orang, ada fakta dari kehidupan tokek rumah yang banyak mempengaruhi cara berpikir orang awam, yaitu dari suara yang dilepaskannya. Nama tokek diambil dari suaranya "tokeeek..... tokeeek".

Penghuni rumah yang rumahnya didiami tokek rumah umumnya bereaksi senang mendengar suara tokek rumah bila dibandingkan dengan suara cicak. Penghuni rumah umumnya kurang senang mendengarnya, karena suara cicak mempunyai latar belakang cerita yang tidak baik.

ADVERTISEMENT

Harapan yang muncul waktu mendengar suara tokek rumah

Individu jantan dan betina dewasa tokek rumah dapat mengeluarkan suara. Suara individu betina terdengar lebih lembut dibandingkan suara individu jantan.

Suara dari individu jantan yang membuat manusia yang mendengarkannya akan berhalusinasi. Sebagian besar responden yang diwawancarai suka kepada suara tokek rumah dan menghubungkannya dengan kepercayaan akan datangnya rejeki ke rumah mereka.

Kepercayaan pada mitos ini tidak hanya terjadi di Indonesia, masyarakat India juga memercayainya.

Pikiran yang timbul saat mendengar suara tokek rumah umumnya adalah menghitung "untung" atau "rugi" pada setiap pekikan yang dikeluarkan.

Jumlah pekikan dalam satu rangkaian dapat berjumlah ganjil atau genap. Satu rangkaian suara dengan jumlah pekikan 7 dipercaya tokek rumah tersebut akan membawa banyak keberuntungan kepada penghuni rumah.

Jumlah 7 pekikan memang sangat jarang dilepaskan. Cara berpikir ini membuktikan manusia secara umum menyukai suara tokek rumah, dan menimbulkan pikiran positif bagi yang mendengarkannya.

Telaah gelombang suara tokek rumah

Tipe gelombang suara tokek rumah ada dua tipe, yaitu tipe nada puls (pulse) dan tipe nada murni (note). Suara diawali dengan rangkaian suara nada puls yang cukup panjang, kemudian dilanjutkan dengan suara pekikan yang terdiri atas 2 nada murni.

Nada murni pertama beramplitudo tinggi dan yang kedua beramplitudo rendah.

Osilogram dan audiogram gelombang suara tokek rumahOsilogram dan audiogram gelombang suara tokek rumah Foto: Hellen/BRIN

Kemungkinan besar mengapa suara tokek rumah disukai penghuni rumah karena suaranya merupakan rangkaian dari dua tipe gelombang tersebut dengan amplitudo yang turun naik, jadi akan terdengar seperti bernyanyi.

Frekuensi suara tokek rumah termasuk rendah. Di mana frekuensi paling rendah sekitar 500 Hertz dan yang paling tinggi sekitar 4000 Hertz.

Bila dilihat dari rentang frekuensi suara, suara tokek rumah merdu terdengar, karena tidak melengking dan tidak memekakkan telinga manusia.

Durasi interval antara satu pekikan suara dengan pekikan suara berikutnya relatif lama, sehingga akan terdengar seperti alunan lagu.

Bila melihat dari karakter suara tokek rumah seperti alunan lagu yang merdu, maka akan membuat manusia yang mendengarkannya merasa terhibur.

Suara itu juga bisa merangsang peningkatan rasa tenteram, senang dan tenang sehingga memicu manusia yang mendengarnya akan berpikir positif.

Mengapa tokek rumah bersuara?

Tokek rumah jantan melepaskan suara fungsi utamanya adalah sebagai penanda daerah teritorialnya kepada jantan lain.

Tokek rumah jantan bersuara kapan saja. Suara dapat dikeluarkan pagi, siang, sore atau malam hari. Namun, hewan ini lebih sering mengeluarkan suara pada malam hari. Pasalnya tokek rumah bersifat nokturnal, yaitu beraktivitas pada malam hari.

Pemicu tokek rumah bersuara adalah terjadi perubahan suhu udara di lingkungannya terutama pada siang hari.

Suhu lingkungan yang menurun dan kelembaban udara naik biasanya tokek rumah akan bersuara di sarangnya. Kemudian kondisi dari udara panas dan kering kemudian berubah menjadi sejuk karena akan turun hujan juga akan memicu tokek rumah melepaskan suara.

Dari sifat tokek rumah seperti ini mengindikasikan tokek rumah akan memilih rumah dengan udara yang sejuk. Rumah yang dikelilingi banyak pepohonan biasanya kerap dijumpai tokek.

Udara sejuk dan suara merdu adalah faktor lingkungan yang disukai manusia. Suara tokek rumah yang merdu dan menggema di dalam rumah menandakan lingkungan di rumah tersebut nyaman.

Situasi yang nyaman pasti akan memicu pikiran positif pada penghuninya. Jadi makna mistis dari suara tokek rumah secara ilmiah merupakan interaksi lingkungan yang nyaman akan memicu alam pikiran manusia menjadi positif.

Hellen Kurniati
*Pusat Riset Biosistematika dan Evolusi/Bioakustik Herpetofauna




(pal/pal)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads