Indonesia dikenal sebagai salah satu negara megabiodiversitas, artinya memiliki keanekaragaman hayati yang sangat tinggi. Lebih dari 2.250 spesies dan 5.000 subspesies kupu-kupu ada di Indonesia.
Tercatat 650 spesies atau 30 % dari total spesies kupu-kupu Indonesia ini hanya ada di Indonesia atau endemik Indonesia, tidak ada di tempat lain di manapun di dunia.
Hal ini menempatkan Indonesia pada rekor teratas untuk negara dengan jumlah spesies kupu-kupu endemik terbanyak di dunia. Kita patut bahagia dan bangga dengan kekayaan alam Indonesia. Namun masih banyak yang belum diketahui tentang kehidupan dan distribusi kupu-kupu Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Minimnya data ini karena terbatasnya kapasitas tenaga peneliti, anggaran yang terbatas, serta sulitnya akses ke banyak pulau.
Berita baiknya, keterbatasan ini dapat diatasi dengan terobosan baru berupa penggalangan partisipasi dari penggiat kupu-kupu (butterfly enthusiasts).
Minat dan perhatian penggiat kupu-kupu makin meningkat dalam 10 tahun terakhir. Mereka tergabung dalam grup
Facebook Kupu-Kupu Indonesia dan Komunitas Sahabat Kupu-Kupu Indonesia.
Penggiat kupu-kupu dapat dikatakan terlibat dalam sains warga (citizen science) yang potensinya dapat didayagunakan membentuk kekuatan masyarakat (people's power) yang hebat. Dengan partisipasi sains warga, data dapat terkumpul dari berbagai lokasi.
Data tersebut dapat melengkapi data spesimen museum, asalkan dapat diandalkan dengan foto dan data yang valid mengenai lokasi, waktu pengambilan foto, dan nama perekam foto.
Kemajuan teknologi telepon seluler dan kemudahan berkomunikasi melalui media sosial membuat akses masyarakat menjadi lebih terbuka dan menarik. Misalnya, aplikasi global seperti iNaturalist memungkinkan partisipan melaporkan data berbagai tumbuhan dan hewan.
Dengan visi untuk memperoleh data, memetakan distribusi kupu-kupu Indonesia, dengan memperhatikan kedaulatan data Indonesia, maka dikembangkanlah aplikasi Kupunesia.
Jika kalian senang kupu-kupu dan ingin tahu apa nama spesiesnya, artikel ini memperkenalkan aplikasi seluler (mobile App) Kupunesia. Peminat dengan berbagai latar belakang diundang untuk berpartisipasi sebagai kontributor.
Aplikasi Kupunesia
Aplikasi Kupunesia dapat diunduh secara gratis di Google Play Store pada telepon seluler sejak 1 November 2022. Bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia dan saat ini hanya tersedia dalam versi Android. Pengembangan versi iOS memerlukan biaya yang jauh lebih besar.
Nama Kupunesia merupakan singkatan dari "kupu-kupu" dan "Indonesia", seperti penamaan aplikasi Burungnesia.
Kupunesia mengadopsi kerangka kerja Burungnesia, dan dibuat atas izin dan dukungan pendiri Burungnesia, yang juga menjadi salah satu pendiri Kupunesia.
Aplikasi Kupunesia dapat terwujud karena dedikasi tim yang secara sukarela dan tanpa lelah bekerja mengumpulkan dan memverifikasi data, serta membangun halaman Panduan Identifikasi.
Panduan Identifikasi yang tersedia di aplikasi sangat berguna untuk mengenal spesies sebelum kontributor siap mengirimkan catatan observasi. Ada beberapa tampilan halaman dan fitur.
Data isian berupa lokasi pengamatan, nama pengamat (kontributor), catatan kondisi cuaca, koordinat lokasi pengamatan (yang biasanya otomatis tertera pada ponsel saat aplikasi digunakan), habitat, tanggal pengamatan, waktu pengamatan, tujuan
pengamatan, jenis dan jumlah kupu-kupu yang diamati beserta foto untuk validasi.
Data divalidasi oleh tim Kupunesia untuk keakuratan koordinat lokasi menggunakan bantuan ArcGIS Pro.
Penggunaan Aplikasi Kupunesia
Antusiasme sains warga sejak peluncuran aplikasi Kupunesia cukup menggembirakan, terlihat dari banyaknya peserta yang mendaftar.
Sains warga dari berbagai daerah di Indonesia telah menunjukkan ketertarikan dan membagikan foto kupu-kupu dan keterangan
observasinya di aplikasi.
Sama seperti para pendiri Kupunesia dan seluruh tim pendukung, mereka juga telah mendedikasikan waktunya secara sukarela dan menjadikan waktu santai mereka di alam lebih berharga bagi kupu-kupu.
Peran sains warga sangat besar dan signifikan untuk pengungkapan ilmu pengetahuan dan mengurangi biaya eksplorasi dan penelitian.
Kekuatan masyarakat ini melibatkan banyak sukarelawan untuk melakukan observasi pada skala dan resolusi yang mustahil dicapai oleh
seorang peneliti.
Akumulasi rekaman data kupu-kupu dari berbagai wilayah di Indonesia akan membuka jalan menuju pemetaan sebaran kupu-kupu Indonesia yang lebih lengkap.
Analisis data lebih lanjut dapat menunjukkan distribusi dan tren populasi yang dapat berkontribusi pada upaya konservasi dan pengelolaan kupu-kupu.
Penilaian status konservasi dan kelangkaan berbagai spesies kupu-kupu, atau aspek lain seperti pemetaan habitat kupu-kupu dan tanaman inangnya dapat diupayakan.
Selain aplikasi, kami juga memiliki grup WhatsApp di mana para anggota berbagi foto kupu-kupu yang mereka peroleh hari itu, meminta identifikasi atau sekadar berbagi keindahan dan menikmati.
Diskusi mengenai aspek lain seperti perilaku kupu-kupu dan tanaman inang sering dilakukan, yang memberikan manfaat bagi anggota grup.
Kami juga memiliki akun Instagram Kupunesia.id yang isinya membahas dunia perkupu-kupuan Indonesia, antara lain cara membedakan spesies, spesies kupu-kupu yang terancam punah, tanaman inang yang digunakan oleh kupu-kupu dan banyak lagi informasi berbentuk infografis lainnya.
Selain itu akun Instagram ini juga menjadi wadah bagi para pengamat kupu-kupu untuk berbagi cerita lewat foto yang telah mereka abadikan.
Arah baru pelibatan sains warga ini diharapkan mempercepat kemajuan pengetahuan tentang kupu-kupu Indonesia, misalnya dengan membuat Atlas Kupu-Kupu Indonesia seperti yang telah dilakukan untuk burung Indonesia.
Terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada semua penggiat kupu-kupu yang telah mengambil lompatan besar dalam sains warga dengan menyampaikan data observasi ke aplikasi Kupunesia.
Kami juga mengundang anda semua untuk bergabung bersama kami.
Co-author: Fariq Izzudien Ash Shidiq dan Imti Yazil Wafa dari Kupunesia, Malang, East Java, Indonesia.
(pal/pal)