Afriyanti menjelaskan profesi guru di matanya adalah seseorang yang belajar tanpa henti. Tak hanya mengajar, guru juga selalu mendapat ilmu baru dari siswanya.
Untuk mencapai cita-citanya, perjuangan Afriyanti dimulai saat kuliah. Ia memilih Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris, di Universitas Negeri Gorontalo dan lulus di tahun 2020.
Setelah lulus, langkahnya langsung tertuju untuk mengikuti program Pendidikan Profesi Guru (PPG) tetapi saat itu belum ada pengumuman terkait pendaftarannya. Sehingga ia memutuskan untuk lanjut studi S2.
Pada tahun 2022 akhirnya Afriyanti mengikuti PPG Prajabatan Gelombang 1 di Universitas Negeri Gorontalo. Saat mengikuti program ini, ia mengaku banyak pengalaman yang didapatkan.
"Bisa dikatakan pengalaman perkuliahan selama kurang lebih 8 bulan tersebut bisa saya dapatkan bertahun-tahun jika tidak mengikuti PPG Prajabatan," ungkap Afriyanti dikutip dari laman Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
PPG Prajabatan Mengubah Banyak Hal
Afriyanti mengakui PPG Prajabatan mengubah banyak hal dalam dirinya. Terutama dalam proses menghadapi siswa di praktik belajar mengajar.
Kemampuannya menghadapi siswa diasah dalam mata kuliah social emotional learning. Mata kuliah ini membuatnya belajar cara mengontrol diri dan situasi serta sadar akan situasi lingkungan sosial yang dihadapinya.
"Saya merasa ketika dihadapkan dengan situasi siswa yang sulit, saya merefleksikan kepada diri saya: ternyata ini yang dirasakan oleh guru saya dulu," ungkapnya.
Dengan demikian, untuk menghadapi hal itu Afriyanti kini selalu berupaya mendekati siswanya. Dengan demikian, ia bisa mengenal karakter dan kepribadian siswa-siswanya.
Setelah selesai mengikuti PPG Prajabatan, Afriyanti melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di SMA Negeri 3 Gorontalo dan SMP Negeri & Gorontalo. Perannya adalah mengajar beberapa siklus, membuat RPP, media pembelajaran, dan bahan ajar.
Tapi pengalaman ini memang tak bisa dilewati dengan mudah. Contohnya, ketika Afriyanti akan mengajarkan materi Recount Text kepada siswanya dengan pendekatan berbasis budaya.
Pada saat itu, Afri mengalami kesulitan menemukan video yang cocok untuk menjadi media pembelajaran. Namun, akhirnya ia mengingat bahwa selama mengikuti PPG Prajabatan ia pernah mempelajari Computational Thinking sehingga membuat Afriyanti mencoba membuat animasi dari nol.
"Saya sebelumnya tidak pernah menggunakan program animasi. Jadi, saya belajar dulu selama 2 hari tentang penggunaan program tersebut. Ketika sudah bisa, saya lanjutkan membuat media pembelajaran sesuai yang siswa butuhkan."
"Saya kemudian menggunakan konten-konten yang ada di daerah saya, misalnya video animasi yang bercerita tentang pengalaman saat berada di tempat wisata," ungkapnya.
Usaha ini nampaknya mendapatkan hasil yang memuaskan karena siswa langsung paham mengenai apa itu Recount Text. Bahkan bahan ajarnya juga dipakai guru-guru lain dan beberapa diantaranya minta dilatih agar memiliki media pembelajaran yang lebih baik dan canggih.
Dengan demikianlah PPG Prajabatan sangat mengubah hidup Afriyanti. Ia menyampaikan program ini adalah pilihan yang tepat meski sangatlah sulit, tapi hasil yang baik akan didapatkan setelah tantangan dan rintangan dapat dilalui.
"Buat calon guru yang ingin mengikuti PPG Prajabatan, kalian ada di pilihan yang tepat, karena dalam program pendidikan guru ini kalian bisa memaksimalkan kemampuan dan kualitas diri sebagai guru dan sebagai individu," tutupnya.
Diketahui pendaftaran PPG Prajabatan gelombang 2 tahun 2023 ditutup 9 September 2023. Pengumuman hasil seleksi administrasi akan dilakukan pada tanggal 18 September 2023.
(pal/pal)