.webp)
Banyak hal yang mesti disiapkan saat pertama kali merencanakan jalan-jalan ke Bali. Meski terkesan sepele, detikers mesti menyiapkan dengan matang rencana liburan ke Pulau Dewata dengan melakukan riset kecil-kecilan.
Seperti misalkan meriset kondisi destinasi yang ingin dituju, termasuk mencari informasi mengenai harga tiket sampai menggali review pengunjung objek wisata yang akan dikunjungi. Ini untuk meminimalisir hal yang tak diinginkan dan liburan kamu sesuai rencana.
Simak cara keliling Bali untuk pemula berikut ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Menentukan Waktu Liburan
Penting tak penting untuk menentukan waktu liburan. Beberapa orang mungkin saja berangkat berlibur mendadak, bahkan ada yang terencana. Namun bagi kamu yang baru pertama kali ke Bali, tak ada salahnya menentukan waktu berlibur dengan matang.
Misalnya memperhatikan kondisi cuaca. Pilihlah bepergian di musim kemarau, antara April-Oktober. Detikers juga perlu memperhitungkan momen. Apakah memilih berangkat di momen liburan, atau sebaliknya. Lebih baik pilihlah waktu berlibur di luar high season dan momen libur nasional-hari raya.
Sebab momen ini akan dimanfaatkan oleh banyak orang untuk berwisata, sehingga tidak dipungkiri bakal memengaruhi quality time detikers bareng keluarga atau pasangan saat liburan. Selain itu, high season di Bali mulai Juni-Agustus dan Desember juga berpengaruh terhadap harga akomodasi dan tiket pesawat lebih mahal.
2. Mulai Catat Destinasi Tujuan
Setelah mantap memilih jadwal berlibur, penting bagi detikers untuk mencatat destinasi tujuan di Bali. Ada banyak pilihan destinasi menarik yang bisa dijamah, tapi harus disesuaikan dengan kemampuan, dan dengan siapa kamu berlibur. Apakah solo, bareng pasangan, teman, atau keluarga.
Kamu mungkin bisa menyusun itinerary atau rencana perjalanan kamu dalam daftar. Sebaiknya Detikers membagi rute perjalanan antara satu destinasi ke destinasi lainnya dan mengelompokkannya sesuai lokasi sehingga jarak tempuh dan pengeluaran biaya bisa lebih efektif.
Sebagai contoh, jika detikers memilih mengunjungi destinasi pantai, cobalah menyusun semua objek tujuan itu untuk dikunjungi dalam satu hari. Misalnya mengunjungi Uluwatu, Pantai Melasti, Pandawa, Nusa Dua, Kuta, Seminyak, hingga Canggu. Secara jarak akan lebih dekat karena sebagian besar berlokasi di Bali selatan. Jika memungkinkan untuk berkunjung ke destinasi lain, boleh dicoba.
3. Mencari Informasi Lalu Lintas
Kondisi lalu lintas di Bali umumnya sangat padat, bahkan di waktu tertentu bisa terjadi kemacetan. Kondisi ini dipengaruhi banyaknya warga beraktivitas memakai kendaraan pribadi. Kepadatan lalu lintas akan semakin parah ketika musim liburan tiba.
Karena itu, penting bagi detikers untuk mencari informasi mengenai kondisi lalu lintas di Bali. Hal ini juga penting untuk membantu kamu menentukan tujuan destinasi dan waktu berlibur sesuai dua saran di atas. Apalagi detikers bepergian dengan kendaraan pribadi.
Jika tidak memungkinkan, kamu bisa memilih menyewa kendaraan di Bali demi perjalanan yang lebih nyaman dan aman. Sebab transportasi umum di Bali masih terbatas. Ada banyak pilihan kendaraan sewa, atau menyewa kendaraan beserta sopir secara online atau offline.
4. Siapkan Budget dan Kebutuhan Tambahan
Setelah rencana perjalanan kamu tersusun, tiba saatnya untuk menyiapkan dana yang cukup untuk berangkat. Agar keuangan kamu tidak membengkak, penting bagi detikers untuk memutuskan hal-hal di atas secara bijak, baik menentukan waktu berlibur, tujuan, dan lain-lain.
Mengapa? Ini akan memengaruhi perencanaan keuangan liburan kamu bisa tepat guna, efisien atau tidak boros. Misalnya, jika memilih liburan di luar momen high season, otomatis detikers bisa leluasa bepergian ke mana saja, bahkan pakai kendaraan pribadi karena tidak macet. Harga-harga pun lebih ramah di kantong, misalnya harga akomodasi atau penginapan.
Sebagai saran, tetap lakukan riset harga akomodasi di berbagai aplikasi, untuk membandingkan harga penginapan, villa, atau hotel yang akan dipilih. Lokasi penginapan sebisa mungkin strategis dengan tempat wisata yang akan dituju. Termasuk mencari informasi tempat makan yang cocok.
Baca juga: Resep Mudah Membuat Bubuh Injin Khas Bali |
5. Kenali Adat dan Budaya Lokal
Mungkin sebagian pelancong masa kini, lebih mengenal Bali sebagai destinasi wisata glamor atau hedon dengan menjamurnya kafe, tempat hiburan malam, bahkan beach club. Tapi jangan lupa, Bali di masa lalu dikenal karena adat dan budayanya yang kuat.
Warga Bali, umumnya masih menjalankan tradisi budaya melalui beragam kegiatan adat dan agama sebagai cara menjaga keseimbangan alam. Di beberapa tempat dan kesempatan, detikers pasti akan melihat banyak kegiatan adat di desa-desa. Karena itu, ada beberapa ketentuan, atau norma yang mesti diperhatikan ketika berkunjung ke suatu tempat, terutama tempat suci.
Misalnya memakai pakaian sopan dan kamben ketika mengunjungi kawasan suci, tidak sembarangan memasuki area yang dilarang, tidak berlaku senonoh di tempat umum, dengan tetap hormat dan sopan dengan warga lokal.
6. Jangan Sepelekan 'Akamsi'
Kesan berbeda didapatkan ketika detikers berbaur dengan 'akamsi' atau anak kampung sini--istilah sebutan untuk warga lokal. Sebab, warga lokal lebih memahami situasi kondisi wilayah setempat. Beberapa informasi mengenai hal-hal yang boleh atau tidak boleh dilakukan, bisa didapatkan dari warga lokal.
Meski di era sekarang, semua informasi bisa didapat serba gampang, belum tentu informasi yang disajikan akurat. Soal rute tujuan wisata misalnya, bertanya dengan orang kampung setempat tak boleh dilewatkan untuk menghindari error atau kesalahan teknis ketika bepergian menggunakan peta digital.
Detikers juga bisa mendapatkan informasi penting lainnya dari pengelola akomodasi, atau pemandu wisata jika memakai jasa pemandu. Informasi tersebut juga mudah dan banyak didapat di berbagai kanal informasi online.
(nor/nor)
