Eksotisme wisata Tanah Barak tetap menjadi magnet bagi wisatawan selama libur panjang Idul Fitri. Meski sempat ditutup sementara akibat longsor, objek wisata ini kembali ramai dikunjungi setelah dibuka kembali pada Februari 2025.
Objek wisata yang terletak di Desa Kutuh, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, Bali, ini mulai diserbu wisatawan sejak hari pertama Lebaran. Seperti yang terlihat pada Kamis (3/4/2025) sore, pengunjung memadati area tebing untuk berfoto-foto dan menikmati keindahan alam.
Jalan yang membelah tebing menciptakan panorama yang memukau. Lokasi ini menjadi favorit karena gugusan tebing tinggi yang menjulang megah, serta pemandangan yang masih satu kawasan dengan Pantai Pandawa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah seorang pengunjung, Tasya, baru pertama kali datang ke Tanah Barak bersama keluarganya. Ia rela datang jauh-jauh dari Tangerang karena penasaran setelah melihat berbagai video viral mengenai tempat ini.
"Cuman karena ramai ya, untuk foto pribadi di sini kurang maksimal. Tapi overall, semuanya bagus. Tebingnya yang tinggi ini yang cantik, instagramable sih," ungkap perempuan asal Tangerang Selatan itu saat ditemui di lokasi.
Kunjungan Meningkat, Pengelola Beri Jaminan Keamanan
Pengelola Objek Wisata Tanah Barak, Ni Luh Hepi Wiradani, mengungkapkan bahwa jumlah kunjungan rata-rata mencapai 10 ribu orang per hari. Lonjakan pengunjung mulai terlihat sejak sehari setelah Idul Fitri.
"Meskipun ada di sekitar area Pantai Pandawa, tapi tidak semua orang ke pantai. Ada yang langsung ke Tanah Barak sehingga kunjungan ke objek ini lebih tinggi dibandingkan kawasan lainnya," ujarnya.
Meski sempat terjadi longsor pada Februari 2025, wisatawan tetap antusias berkunjung. Hepi menambahkan bahwa Desa Adat Kutuh telah bekerja sama dengan Universitas Udayana untuk melakukan kajian keamanan tebing dan masih menunggu hasilnya.
"Tapi kami memastikan untuk sementara ini kawasan tebing Tanah Barak masih aman dikunjungi. Untuk meyakinkan pengunjung, ada tambahan fasilitas berupa perlindungan asuransi jiwa," katanya.
Pengunjung dikenakan biaya Rp 30 ribu untuk tiket shuttle menuju lokasi. Harga tersebut sudah termasuk asuransi dan welcome drink.
"Kami menerima masukan dari beberapa pihak bahwa dulu lalu lalang kendaraan masih diperbolehkan. Namun, kini kami menerapkan sistem shuttle agar tidak ada lagi pengunjung yang membawa kendaraannya ke lokasi, sehingga suasana lebih nyaman untuk berfoto-foto," pungkas Hepi.
(dpw/dpw)