Desa Wisata 'Seribu Air Terjun' Didatangi 11 Ribu Turis Selama 2024

Manggarai Barat

Desa Wisata 'Seribu Air Terjun' Didatangi 11 Ribu Turis Selama 2024

Sui Suadnyana, Ambrosius Ardin - detikBali
Sabtu, 04 Jan 2025 00:30 WIB
Kolam di atas awan, salah satu spot  wisata di Desa Wisata Wae Lolos, Manggarai Barat, NTT. (Istimewa)
Foto: Kolam di atas awan, salah satu spot wisata di Desa Wisata Wae Lolos, Manggarai Barat, NTT. (Istimewa)
Manggarai Barat -

Sebanyak 11.015 wisatawan mengunjungi Desa Wisata Wae Lolos di Kecamatan Sano Nggoang, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) selama 2024. Jumlah itu berdasarkan catatan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Cunca Plias, pengelola Desa Wisata Wae Lolos.

"Grafik kunjungan wisatawan ke Desa Wisata Wae Lolos dari 1 Januari hingga 31 Desember 2024 mencapai 11.015 orang. Rinciannya, wisatawan lokal (domestik) 6.983 orang, wisatawan asing (mancanegara) 4.032 orang," kata Ketua Pokdarwis Cunca Plias, Robert Perkasa, Jumat (3/1/2025).

Wae Lolos dikenal sebagai desa wisata 'Seribu Air Terjun'. Sebab, banyak air terjun yang bisa dinikmati wisatawan di sana. Selain wisata alam, wisatawan juga bisa menikmati wisata budaya dan wisata rohani di Wae Lolos.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pokdarwis Cunca Plias yang dipimpin Robert mulai mengelola Desa Wisata Wae Lolos pada 24 Juni 2023. Data pada Juni-Desember 2023, terdapat 1.700 wisatawan berkunjung ke Desa Wisata Wae Lolos.

"Total wisatawan yang berwisata ke Desa wisata Wae Lolos sejak 24 Juni 2023 hingga 31 Desember 2024 sebanyak 12.715 orang. Rinciannya, wisatawan domestik 8.203 orang dan wisatawan mancanegara 4.512 orang," ujar Robert.

ADVERTISEMENT

Mayoritas wisatawan mancanegara yang datang Desa Wisata Wae Lolos berasal dari Jerman, Belanda, dan Perancis. Ada pula turis Ceko, Singapura, Malaysia, Inggris, Amerika Serikat, Afrika Selatan, China, dan Jepang.

Robert mengatakan lonjakan kunjungan ke Desa Wisata Wae Lolos membawa dampak positif terhadap perekonomian masyarakat setempat. Pendapatan masyarakat di sekitar Desa Wisata Wae Lolos ikut terdongkrak.

"Popularitas desa ini sebagai destinasi wisata alam dan budaya yang unik menjadi pendorong utama kemajuan ekonomi masyarakat," ungkap Robert.

Keindahan pemandangan alam, termasuk air terjun, sungai jernih, dan hutan tropis yang lebat menjadi faktor peningkatan kunjungan turis ke Desa Wisata Wae Lolos. Selain itu, wisatawan juga tertarik dengan kebudayaan dan tradisi masyarakat setempat, termasuk upacara adat dan kerajinan tangan.

Tak hanya itu, aktivitas outdoor atau luar ruangan juga menjadi daya tarik wisatawan ke Desa Wisata Wae Lolos. Terdapat banyak aktivitas yang bisa dilakukan para turis, seperti treking, berkemah, dan eksplorasi alam yang menarik bagi pecinta petualangan.

Keberadaan Desa Wisata Wae Lolos di lokasi yang strategis juga menjadi pemicu melonjaknya kedatangan turis. Desa Wisata Wae Lolos dekat dengan tempat wisata populer lain, seperti Labuan Bajo dan Taman Nasional (TN) Komodo. Pengalaman autentik berinteraksi langsung dengan penduduk lokal juga menjadi pemantik datangnya para turis.

Kemudian, peningkatan infrastruktur seperti aksesibilitas dan fasilitas pendukung membuat perjalanan menuju Desa Wisata Wae Lolos lebih nyaman. Pokdarwis bersama masyarakat setempat terus meningkatkan fasilitas wisata, seperti jalur treking yang aman, area parkir, dan spot-spot foto ikonik, termasuk kolam di atas awan dan air terjun Cunca Plias.

Selain itu, pencapaian ini juga tidak terlepas dari kerja keras yang dilakukan Pokdarwis Cunca Plias dalam mempromosikan Desa Wisata Wae Lolos. Mereka memanfaatkan media sosial (medsos) dan digital marketing.

Pokdarwis Cunca Plias aktif mempromosikan potensi desa melalui platform medsos, seperti Instagram, Facebook, dan TikTok. Konten-konten kreatif berupa foto, video, dan cerita menarik dari wisatawan turut menarik perhatian publik.

Tak cuma itu, Pokdarwis Cunca Plias juga kolaborasi dengan pemengaruh (influencer) dan travel blogger untuk mempromosikan keindahan Desa Wae Lolos kepada pengikut mereka. Jurus tersebut menjadi strategi yang efektif dalam menjangkau pasar domestik dan mancanegara.

Pokdarwis Cunca Plias juga bekerja sama dengan jurnalis mempromosikan seluruh kegiatan kepariwisataan desa Wae Lolos. Mereka juga aktif berpartisipasi dalam pameran pariwisata dan acara promosi yang diselenggarakan di tingkat lokal dan nasional sehingga memperluas jangkauan promosi desa.

Diketahui Desa Wisata Wae Lolos berada di daerah pegunungan dan berjarak sekitar 32 kilometer (km) dari Labuan Bajo. Wisatawan hanya menghabiskan waktu sekitar satu jam perjalanan darat dari Labuan Bajo untuk menikmati keindahan ragam wisata alam di Wae Lolos. Wisatawan bisa menikmati spot-spot wisata di Wae Lolos sebelum atau sesudah berkunjung ke TN Komodo.

Sejumlah spot wisata yang bisa dinikmati wisatawan di Wae Lolos sebagian besar adalah air terjun, seperti Air Terjun Cuaca Meleng, Cunca Plias, Cunca Tiwu Galong, Cunca Ri'i, Cunca Liang Langgo, Cunca Wene, Cunca Wongka ata Cunca Niki, Cunca Wae Reha, Cunca Lolos, Bukit Toto Ninu, Gua Langgo, perkampungan adat Rangat hingga sumber air panas Wae Lua.

Air Terjun Cunca Ri'i jadi salah satu yang tersohor di Labuan Bajo. Spot wisata ini tergolong unik karena daya tariknya terletak pada kolamnya yang terletak di puncak air terjun tersebut. Kolam air terjun lazimnya berada di dasar pancuran air, yang terbentuk dari air yang terjun dari ketinggian. Di Air Terjun Cunca Ri'i, kolamnya justru di "ubun-ubun" air terjun tersebut. Air yang memancur ke bawah berasal dari kolam tersebut.

Berada di ketinggian sekitar 30 meter di puncak air terjun, spot wisata itu kemudian dikenal sebagai "Kolam di Atas Awan". Lokasinya tersembunyi di tengah hutan belantara.

Kolam ini menyerupai danau mungil di sebuah cekungan batu alam yang ada di kedua sisinya. Kolam di Atas Langit ini berukuran 6 x 5,5 meter dengan kedalaman 1,3 meter.

Kolam ini berada di ruang terbuka di tengah rindang pepohonan. Sinar matahari tak terhalang pepohonan, langsung menyinari permukaan kolam. Bisa jadi karena pantulan cahaya, kolam ini selalu berubah warna setiap waktu, tergantung cuaca. Siang hari, kolam ini berwarna biru langit karena matahari memancarkan cahaya ke atas permukaan kolam.

Mandi atau sekadar duduk-duduk di pinggir kolam memberi sensasi berkesan bagi wisatawan. Dari kolam ini puncak-puncak bukit dan gunung di kejauhan terlihat setinggi spot wisata tersebut. Bentangan alam dengan pemandangan menakjubkan bisa dilihat sambil mandi atau duduk di pinggir kolam tersebut.

Wisatawan yang berkunjung ke Desa Wisata Wae Lolos dipungut tiket masuk. Wisatawan Nusantara dipungut Rp 5.000 dan wisatawan mancanegara Rp 10.000. Jasa parkir kendaraan dipungut Rp 5.000 untuk motor dan Rp 10.000 untuk mobil.




(iws/dpw)

Hide Ads