Objek wisata Alas Pala Sangeh atau Sangeh Monkey Forest menjadi salah satu destinasi wisata pilihan warga saat libur Tahun Baru 2025. Objek wisata yang berlokasi di Desa Sangeh, Kecamatan Abiansemal, Badung, itu terpantau ramai dikunjungi wisatawan, Rabu (1/1/2025) sore.
Salah satu warga Badung, Wayan Semara (38), memilih berkunjung ke Sangeh Monkey Forest saat libur tahun baru karena ingin menikmati suasana asri dan sejuk di kawasan itu. Apalagi mereka sekeluarga sudah lama ingin melancong melihat monyet-monyet lucu.
"Rumah saya di Nusa Dua. Saya asli Nusa Dua. Ya cari suasana baru ya, yang di sana (selatan) kan ramai. Kebetulan ini habis main ke Bedugul ajak keluarga, mampirlah," ucap Semara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jajang, warga Bandung, Jawa Barat (Jabar), mengajak istri dan empat anaknya berlibur ke Bali selama empat hari. Selain Sangeh, mereka juga jalan-jalan ke Kintamani dan Singaraja.
"Sangeh ini unik karena mirip seperti yang di Ubud. Saya pilih ke sini dibanding ke Uluwatu karena jauh aja. Kebetulan saya nginap di Ubud, tetapi sekalian pulang dari Lovina, mampir ke Sangeh," ucap Jajang.
Ini pengalaman keempat kalinya bagi Jajang berkunjung ke Sangeh. Beberapa kali sebelumnya, Jajang datang bersama rombongan saat momen study tour di sekolah menengah atas (SMA) tempatnya mengajar.
"Di sini uniknya kita bisa kasih makan monyet langsung. Kalau di tempat lain kayaknya nggak boleh ya. Monyetnya juga nggak yang agresif gitu, kalem aja. Senang sih karena gemas," cerita Jajang sambil foto-foto.
Sangeh Monkey Forest belakangan memang ramai dikunjungi, terutama saat puncak libur Natal dan tahun baru, beberapa waktu lalu. Saat itu jumlah kunjungan per hari bisa mencapai 2.000 orang.
Ketua Pengelola Alas Pala Sangeh, Ida Bagus Pujawan, mengatakan turis yang datang didominasi wisatawan domestik. Namun, wisatawan asing akan ramai datang saat hari biasa, bukan saat momen liburan.
"Eropa itu mendominasi karena mereka suka nature, suka alam. Kalau liburan seperti hari raya, libur Nataru, sudah pasti domestik," kata Pujawan.
Pujawan tak menyebutkan jumlah pelancong yang datang saat libur tahun baru. Menurut dia, jika dibandingkan tahun lalu, angka kunjungan saat libur Nataru 2024/2025 lebih sepi dibanding 2023/2024. Faktor cuaca sangat memengaruhi kunjungan.
"Kalau sudah mau hujan, langsung sepi. Masalah cuaca ini sangat pengaruh. Tahun lalu (2023) lebih ramai karena tidak ada hujan. Domestik (dan) asing ramai," terang Pujawan.
Di Sangeh Monkey Forest, kata Pujawan, juga terkenal dengan karakter monyet yang friendly, dan tidak banyak berulah terhadap pengunjung. Hal itu karena interaksi petugas maupun pengunjung dengan terus memberinya makanan, membuat monyet makin jinak.
"Itu kajian sederhana saya sejak awal. Makin terus diberikan makan, dia makin jinak. Jadi nggak ada monyet di Sangeh yang berulah misalnya barang bawaan tamu mau diambil. Itu nggak ada," ujar Pujawan.
(hsa/hsa)