Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf) Angela Tanoesoedibjo menantang Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), untuk merealisasikan kunjungan wisatawan ke Labuan Bajo lebih dari 500 ribu orang pada 2024. Adapun target kunjungan wisatawan ke destinasi pariwisata superprioritas (DPSP) tahun ini adalah 500 ribu orang.
Tantangan Angela itu secara khusus ditujukan kepada Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Manggarai Barat Fransiskus S Sodo pada kegiatan Komodo Travel Mart di Golomori Convention Center, Labuan Bajo, Jumat (7/6/2024). Fransiskus hadir mendampingi Angela pada kegiatan yang dihadiri hampir 200 operator tur dan agen travel dari dalam dan luar negeri.
"Kemarin saya dengar dari Pak Sekda bahwa tahun lalu sudah berhasil mencapai lebih dari 400 ribu kunjungan (wisatawan ke Labuan Bajo) dan ini saya hitung naik lebih dari 60 persen dari tahun sebelumnya, luar biasa sekali Pak Sekda. Tahun ini saya tanya mau berapa? Kalau nggak salah kemarin disebutkan kurang lebih 500 ribu. Kami tantang kalau bisa lebih tinggi lagi dari 500 ribu," kata Angela.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengatakan penetapan Labuan Bajo oleh pemerintah sebagai satu dari lima DPSP sebagai strategi pengembangan pariwisata Indonesia. Di Labuan Bajo, Angela melanjutkan, infrastruktur telah dibangun dan berbagai penataan telah dilakukan untuk mendukung pengembangan pariwisata daerah tersebut.
"Berbagai kegiatan mass event telah dilakukan seperti ASEAN Summit," ujar Angela.
Putri Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo ini mengatakan peningkatan kualitas pekerja pariwisata di Labuan Bajo perlu terus didorong untuk mendukung perkembangan pariwisata di daerah tersebut. Selain itu terus didorong investasi di Labuan Bajo.
"Kami terus mendorong peningkatan kualitas pekerja pariwisata. Di samping itu investasi terus didorong juga di Labuan Bajo dan sekitarnya. Supaya semakin memperkuat ekosistem pariwisata di sini baik akomodasi, aksesibilitas guna mendukung pariwisata supaya semakin baik," jelas Angela.
Ia melanjutkan pemerintah memiliki skema untuk meningkatkan pariwisata Labuan Bajo dan DPSP lainnya. Yaitu, membuat wilayah-wilayah khusus melalui Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) atau melalui wilayah yang dikelola oleh badan pelaksana otorita. Seperti di Labuan Bajo ada Parapuar, kawasan pariwisata yang dikelola Badan Pelaksana Otoritas Pariwisata Labuan Bajo dan Flores (BPOLBF).
(hsa/gsp)