Sandiaga Nilai Bali Bakal Tetap Jadi Tujuan Wisnus Saat Libur Lebaran

Sandiaga Nilai Bali Bakal Tetap Jadi Tujuan Wisnus Saat Libur Lebaran

I Wayan Sui Suadnyana, Ni Made Lastri Karsiani Putri - detikBali
Senin, 25 Mar 2024 17:26 WIB
Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno dalam acara The Weekly Brief with Sandi Uno (WBSU), Senin (25/3/2024). (Ni Made Lastri Karsiani Putri-detikBali)
Foto: Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno dalam acara The Weekly Brief with Sandi Uno (WBSU), Senin (25/3/2024). (Ni Made Lastri Karsiani Putri-detikBali)
Jakarta -

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menilai Bali bakal tetap menjadi tujuan utama wisatawan Nusantara (wisnus) saat libur Lebaran. Hal ini juga berlaku saat libur Lebaran 2024.

"Ini mohon diperhatikan karena wisatawan Nusantara Pak Kadis (Pariwisata Provinsi Bali) sama pentingnya," kata Sandiaga di The Weekly Brief with Sandi Uno (WBSU), Senin (25/3/2024).

Menurutnya, spending money wisatawan Nusantara saat berada di Bali luar biasa. Sayangnya, Sandiaga tak merinci data spending money turis domestik di Bali.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sandiaga juga memprediksi jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali akan semakin meningkat. Terlebih pada Mei 2024 mendatang akan digelar World Water Forum (WWF) 2024 di Bali.

"(Dari WWF ini ada) 30 ribu lebih peserta dan keluarganya akan datang ke Bali. Jadi, kami targetkan mungkin tahun lalu (Bali) sudah berhasil melewati angka magic number 6 juta (kunjungan) dan tahun ini kami targetkan insya Allah bisa naik ke 7 juta," imbuhnya.

Sebelumnya, Asosiasi Agen Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Bali mendorong Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali untuk mengantisipasi kemacetan lalu lintas saat libur Lebaran. Salah satunya dengan mengeluarkan aturan agar wisatawan domestik (wisdom) yang hendak pelesiran ke Pulau Dewata tidak menggunakan mobil pribadi.

Ketua Asita Bali Putu Winastra optimistis jumlah wisatawan domestik (wisdom) yang melancong ke Bali saat libur Lebaran tahun ini meningkat. Menurutnya, selama ini banyak wisdom yang datang ke Bali menggunakan mobil pribadi.

"Maka teman-teman kami di Bali yang mempunyai (usaha) kendaraan pariwisata tidak berjalan optimal," kata Winastra di Nusa Dua, Kuta Selatan, Badung, Bali, Kamis (21/3/2024).

Winastra berharap pemerintah juga membuat regulasi agar bus-bus berukuran besar tidak melakukan perjalanan ke destinasi wisata yang akses jalannya sempit. Ia menilai bus-bus berukuran besar itu turut menimbulkan kemacetan di destinasi wisata.

"Harapan kami di Lebaran ini juga semakin banyak ada extra flight. Sehingga harga yang dijual maskapai tidak terlalu tinggi," imbuhnya.




(hsa/gsp)

Hide Ads