Asosiasi Agen Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Bali mendorong Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali untuk mengantisipasi kemacetan lalu lintas saat libur Lebaran. Salah satunya dengan mengeluarkan aturan agar wisatawan domestik (wisdom) yang hendak pelesiran ke Pulau Dewata tidak menggunakan mobil pribadi.
Ketua Asita Bali Putu Winastra optimistis jumlah wisatawan domestik (wisdom) yang melancong ke Bali saat libur Lebaran tahun ini meningkat. Menurutnya, selama ini banyak wisdom yang datang ke Bali menggunakan mobil pribadi.
"Maka teman-teman kami di Bali yang mempunyai (usaha) kendaraan pariwisata tidak berjalan optimal," kata Winastra di Nusa Dua, Kuta Selatan, Badung, Bali, Kamis (21/3/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Winastra berharap pemerintah juga membuat regulasi agar bus-bus berukuran besar tidak melakukan perjalanan ke destinasi wisata yang akses jalannya sempit. Ia menilai bus-bus berukuran besar itu turut menimbulkan kemacetan di destinasi wisata.
"Harapan kami di Lebaran ini juga semakin banyak ada extra flight. Sehingga harga yang dijual maskapai tidak terlalu tinggi," imbuhnya.
Ketua Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Bali Ida Bagus Agung Partha Adnyana setali tiga uang. Dia berharap agar wisatawan yang datang ke Bali tidak membawa mobil pribadi saat mendekati hari libur.
"Jangan sampai terjadi penumpukan di Pelabuhan Gilimanuk dan sebagainya. Atau inisiatif dari pemerintah daerah memberikan kuota berapa yang boleh masuk seperti itu. Diatur sajalah," kata Adnyana.
Sementara itu, Kepala Bidang Pemasaran Pariwisata Dinas Pariwisata Provinsi Bali Ida Ayu Indah Yustikarini mengaku telah berkoordinasi dengan Menteri Perhubungan dan Menparekraf terkait antisipasi kemacetan saat libur Lebaran. Ia berharap tak ada kemacetan seperti libur Nataru seperti terjadi pada akhir Desember 2023 lalu.
"Kami berharap (kunjungan wisatawan domestik saat libur Lebaran) sampai 17 ribu hingga 18 ribu," kata Indah.
(iws/nor)