.webp)
Meski tergolong tradisional, ayunan Jantra di Desa/Kecamatan Mengwi, Badung, ini masih seru buat dicoba. Ayunan yang sudah ada sejak sekitar tahun 1994 ini terbukti masih diminati warga.
Ayunan ini pun digemari anak-anak dari usia 7 tahun sampai belasan tahun. Bagi sebagian anak-anak, naik ayunan Jantra menjadi momen yang ditunggu-tunggu.
Sebab mereka hanya bisa menaiki wahana itu pas saat momen hari raya, seperti Galungan dan Kuningan, Nyepi, dan tahun baru. Apalagi, pengelola hanya membuka wahana itu dari pukul 10.00 sampai 18.00 Wita saja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti pada momen Umanis Kuningan atau sehari setelah hari raya Kuningan, Minggu (13/8/2023) sore, tampak sejumlah anak gadis menunggu di luar pagar. Mereka sudah menyiapkan sejumlah uang agar bisa menaiki wahana.
Saat tiba giliran, anak-anak itu masuk dengan membayar Rp 5.000 untuk satu menit putaran. Terdapat delapan kursi ayunan untuk kemudian diputar dengan searah dan berlawanan jarum jam. Uniknya, pergantian putaran mengandalkan tanda bel besi yang dipukul.
Campur aduk ekspresi anak-anak tampak saat ayunan diputar. Antara takut bercampur penasaran. Sejumlah anak bersorak, sebagian lagi tertawa saat sanak-saudara mereka menonton dari bawah.
Sama seperti di daerah lain, ayunan Jantra masih memanfaatkan tenaga manusia. Empat orang pria dewasa berdiri di atas poros atau sumbu pemutar untuk mendorong tiang-tiang ayunan.
"Ayunan ini memang dipertahankan tradisionalnya. Karena itu istimewanya. Kalau soal aman, kami jamin aman," kata Made Sandra, salah satu petugas ayunan, ditemui Minggu sore.
Ayunan Jantra di Desa Mengwi berlokasi di sebelah selatan objek wisata Taman Ayun. Tepatnya di kawasan Banjar Alangkajeng Mengwi. Sandra menyebutkan, wahana ini dikelola kelompok Taman Amerta Sari.
Dia tak menampik, wahana ayunan yang murni memanfaatkan kayu gelondongan ini bikin masyarakat luar Mengwi penasaran. Lantaran sudah terkenal lewat media sosial.
"Tapi untuk bisa naik hanya di hari-hari tertentu. Libur tahun baru, Galungan dan sehari setelahnya, Kuningan, dan sehari setelahnya, terakhir Nyepi dan sehari setelah Nyepi," pungkas Sandra.
(hsa/gsp)
