Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Bali Tjok Bagus Pemayun mengeklaim kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali tinggi meskipun aturan bebas visa kunjungan (BVK) 159 negara telah dicabut pada 7 Juni 2023. Jumlah kunjungan wisman ke Bali per harinya sebanyak 16 ribuan.
"Kalau kami lihat data trennya malah meningkat. Dari 1-7 Juni 2023 jumlah kunjungan wisman 16.238 ribuan. Tapi setelah 7 sampai 22 Juni 2023 kunjungan sudah mencapai 16.830 sekian," ujar Tjok, Selasa (4/7/2023).
Menurutnya, terjadi peningkatan kunjungan wisman sebesar 4 persen apabila berkaca pada data tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi, ini (pencabutan BKV) kan sebenarnya tidak berpengaruh karena dari 159 ada 92 layanan visa on arrival atau e-visa sekarang dan berbayar USD 35 atau setara dengan Rp 500 ribuan," jelasnya.
Tjok merinci adapun rata-rata jumlah kunjungan wisman ke Bali ketika BKV masih berlaku, yaitu sebanyak 14-15 ribuan per hari. Sementara, pasca pencabutan BKV, Dispar Bali mendata jumlah kunjungan wisman ke Bali per harinya sebanyak 16 ribuan.
"Kami lihat data jumlah kunjungan wisman dari Januari sampai 23 Juni 2023 sudah mencapai 2,2 juta. Target dari Kemenparekraf 4,5 wisman ke Bali tahun ini, saya optimis bisa capai target," paparnya.
Tjok mengungkapkan karakteristik wisman selama di Bali, yakni cenderung menggemari wisata pantai agar dapat berjemur. Kemudian, wisman juga banyak yang membidik desa-desa wisata seperti Desa WisataPenglipuran sebagai destinasi favorit selama di Bali.
Tjok juga mengaku banyak wisman yang sangat mengapresiasi dan menghormati kebijakan Do and Doesn't dari Pemerintah Provinsi Bali.
"Kami tentunya berharap wisatawan yang datang ke Bali tetap mematuhi apa yang tertera dalam SE. Termasuk kami juga mohon ke teman-teman komponen pariwisata agar menyampaikan kepada calon wisatawan tentang apa yang harus dan tidak boleh dilakukan di Bali," ucapnya.
(nor/hsa)