Pengunjung Pura Besakih Akan Dikenakan Tiket Kendaraan Listrik

Pengunjung Pura Besakih Akan Dikenakan Tiket Kendaraan Listrik

Ni Made Lastri Karsiani Putri - detikBali
Senin, 03 Jul 2023 21:49 WIB
Tampilan gambar dari The Weekly Briefing with Sandi Uno yang digelar secara online pada Senin (3/7/2023) malam. (Ni Made Lastri Karsiani Putri-detikBali)
Foto: Tampilan gambar dari The Weekly Briefing with Sandi Uno yang digelar secara online pada Senin (3/7/2023) malam. (Ni Made Lastri Karsiani Putri-detikBali)
Denpasar -

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno memaparkan terkait tarif layanan wisatawan di fasilitas kawasan suci Pura Agung Besakih, Karangasem, Bali, yang akan mengalami perubahan. Tarif layanan wisatawan itu akan dijual dalam satu pungutan tiket, yakni tiket masuk sekaligus kendaraan listrik.

"Angka tarif tiket masuk bagi wisatawan asing adalah Rp 60 ribu, dan wisatawan domestik Rp 30 ribu," ujar Sandiaga dalam acara The Weekly Briefing with Sandi Uno yang digelar secara online pada Senin malam (3/7/2023).

Menurutnya, tarif tersebut sudah termasuk dalam jasa sarung atau kamen dan juga pendampingan guide lokal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karcis layanan kendaraan listrik wisatawan asing adalah Rp 30 ribu tiap wisatawan satu kali antar dan untuk wisatawan domestik Rp 20 ribu," paparnya.

Namun, meski demikian dirinya tak mengungkapkan terhitung dari tanggal berapa kebijakan tersebut mulai berlaku.

ADVERTISEMENT

"Ini tentunya adalah bagian dari pada satu pungutan tiket yang kami harapkan memudahkan para wisatawan untuk berkunjung ke kawasan suci Pura Agung Besakih yang tentunya kami harus lindungi, lestarikan keagungannya, kesucian dan taksunya," terangnya.

Menurutnya, hal tersebut juga sesuai dengan visi pembangunan daerah Provinsi Bali, yakni Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui pola pembangunan semesta berencana menuju Bali era baru.

"Jadi, kami sangat yakin upaya untuk merumuskan kebijakan pengelolaan fasilitas ini adalah dalam konsep pariwisata yang berbasis budaya, berkualitas dan bermartabat," akunya.




(nor/gsp)

Hide Ads