Larangan Daki Gunung, Pengamat Pariwisata: Matikan Guide Lokal-Turis Turun

Round Up

Larangan Daki Gunung, Pengamat Pariwisata: Matikan Guide Lokal-Turis Turun

Rizki Setyo-Ronatal Siahaan - detikBali
Senin, 05 Jun 2023 08:25 WIB
Pengamat Pariwisata I Putu Anom mempertanyakan penolakan Gubernur Bali Wayan Koster terhadap kesebelasan Israel pada Piala Dunia U-20.
Foto: Dok. Istimewa Pengamat Pariwisata I Putu Anom.
Denpasar -

Sejumlah pengamat pariwisata mengkritik rencana Gubernur Bali Wayan Koster yang melarang pendakian gunung di Pulau Dewata. Larangan tersebut bakal berimbas pada turunnya jumlah wisatawan.

Pengamat Pariwisata I Gusti Ngurah Wisnu Wardana menuturkan penerapan larangan pendakian gunung di Bali akan membuat jumlah wisatawan yang pelesiran di Pulau Dewata menurun. "Apalagi, sekarang naik gunung sudah menjadi tren wisata adventure," tuturnya Minggu (4/6/2023).

Menurut Wardana, salah satu daya tarik mendaki gunung di Bali adalah kesucian tempat tersebut. Jika, gunung dilarang didaki, kesakralan gunung tak lagi menjadi objek wisata.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, Wardana melanjutkan, banyak warga sekitar gunung yang ekonominya bergantung dari para pendaki. "Mematikan guide lokal," tuturnya.

Pengamat Pariwisata I Putu Anom segendang sepenarian. Dia berharap Koster mengevaluasi pelarangan mendaki gunung jika kebijakan tersebut diterapkan.

ADVERTISEMENT

Menurut Anom, selain wisatawan, gunung juga didaki oleh pelajar dan mahasiswa. "Sejak kita kecil itu, mendaki gunung soal biasa," ujar Guru Besar Pariwisata Universitas Udayana (Unud) itu.

Menurut Anom, mendaki gunung merupakan bentuk ujian ketangkasan di kalangan pelajar dan mahasiswa. "Mendaki gunung sebagai salah satu uji kekuatan fisik," ungkapnya.

Sebelumnya, Koster berkukuh tetap melarang pendakian gunung di Pulau Dewata. Dia mengeklaim lebih banyak pihak yang mendukung kebijakannya itu dibandingkan yang menolaknya.

Koster berpendapat seharusnya pemandu pendaki gunung berpikir jangka panjang. Sebab, dengan menjaga kesucian gunung, pariwisata Bali akan berkelanjutan.

"Jangan cuma segelintir orang, hanya untuk sebagai pekerjaan pemandu ke gunung dan bukit, kita mengorbankan bagian besar daripada kepentingan pariwisata di Bali ini secara berkelanjutan," ungkap politikus PDI Perjuangan itu.




(gsp/hsa)

Hide Ads