Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Buleleng Gede Dody Sukma Oktiva menyebut tujuan dibuatnya empat titik masuk (entry point) menonton lumba-lumba, yakni untuk mengakomodasi wisatawan grup yang menggunakan kendaraan bus besar. Sebab selama ini, wisata menonton lumba-lumba di Buleleng belum ada akses dan fasilitas bagi kendaraan besar seperti bus.
"Selama ini wisatawan keluarga atau mandiri yang banyak, baik itu domestik atau mancanegara. Sedangkan untuk wisatawan grup yang tur dari Jawa, kami belum menyediakan lokasi yang pasti dengan sarana prasarana yang memadai," kata Kadispar Buleleng Gede Dody Sukma Oktiva, dikonfirmasi Senin (22/5/2023).
Dody menyebut di masing-masing lokasi akan dibangun fasilitas yang memadai untuk wisatawan. Seperti tempat parkir yang luas, toilet, hingga ruang ganti.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Parkir bus dan akses bus yang memadai disiapkan sekarang. Supaya bus besar nanti bisa mudah memanuver," jelasnya.
Dody menyebut entry point ini akan menyasar wisatawan domestik yang sebagian besar berasal dari kalangan pelajar dan mahasiswa yang datang secara rombongan menggunakan bus.
"Semakin banyak kami punya akses bus, harapannya semakin banyak wisatawan grup rombongan bus besar yang bisa kami akomodir," jelasnya.
Ia pun menargetkan entry point ini segera dibuat pada akhir Mei 2023. Sementara, untuk pemasarannya sudah mulai dilakukan awal Juni di Jawa.
"Untuk harga tiketnya belum disepakati. Nanti akan didiskusikan lagi bersama keempat desa. Harga tiket masuknya nanti sama merata, itu belum termasuk paket wisata menonton lumba-lumbanya," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Buleleng akan menjadikan empat pantai sebagai entry point wisata menonton lumba-lumba. Keempat lokasi tersebut, di antaranya Pantai Binaria Lovina, Pantai Celuk Agung, Pantai Penimbangan, dan Pantai Happy Tukadmungga.
(nor/bir)