Museum Manusia Purba Gilimanuk: Sejarah, Daya Tarik, Lokasi, Tiket Masuk

Jembrana

Museum Manusia Purba Gilimanuk: Sejarah, Daya Tarik, Lokasi, Tiket Masuk

Hanna Patricia M. Lubis - detikBali
Rabu, 12 Apr 2023 01:45 WIB
Koleksi Kerangka Manusia Purba di Museum Manusia Purba Gilimanuk, Kelurahan Gilimanuk, Kecamatan Melaya, (13/4/2022)
Koleksi Kerangka Manusia Purba di Museum Manusia Purba Gilimanuk, Kelurahan Gilimanuk, Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana, Bali. Foto: I Ketut Suardika/DetikBali
Jembrana -

Pulau Dewata memiliki banyak keindahan alam, seperti pantai, sawah, lembah, sungai, gunung, maupun air terjun. Tetapi, selain pesona alam, Bali juga memiliki tempat yang menyimpan banyak sejarah, salah satunya Museum Manusia Purba Gilimanuk.

Museum Manusia Purba Gilimanuk merupakan satu-satunya di Bali, yang memberikan pengalaman menarik untuk bisa mengenal lebih dekat peninggalan-peninggalan kuno dari kehidupan manusia zaman prasejarah.

Museum ini berfungsi multidimensional. Pertama, sebagai pusat dokumentasi budaya yang menyimpan dan memamerkan hasil penelitian arkeologi Gilimanuk. Kedua, pusat penelitian arkeologi untuk penelitian dan pelatihan arkeologi, media pendidikan agar generasi sekarang mengenal jati diri, budaya dan sejarah, dan rekreasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terakhir, sebagai pendorong pemberdayaan ekonomi masyarakat setempat, antara lain seni lokal, cenderamata, dan lain-lain. Jadi, berwisata ke Museum Manusia Purba Gilimanuk akan mendapatkan banyak pembelajaran. Yuk, mengenal Museum Manusia Purba Gilimanuk, seperti dirangkum dari berbagai sumber.

ADVERTISEMENT

Sejarah

Dilansir dari laman jembranakab.go.id, Prof. DR. R Soejono dan Prof. DR. T Jacob melakukan penelitian pada 1963. Dari hasil penelitian ditemukan ratusan rangka manusia yang diperkirakan hidup pada akhir masa prasejarah dengan ciri-ciri ras Mongoloid. Kemudian, diambil langkah penyelamatan atas temuan tersebut.

Dari kegiatan ekskavasi pertama yang dilaksanakan hingga 2013, terkumpul hampir 140-an set rangka manusia dan berbagai macam benda di dalam kuburnya. Temuan-temuan tersebut bersifat arkeologis setelah dilaksanakan tes radiocarbon dating, yang menunjukkan terdapat kehidupan manusia purba di situs purbakala Gilimanuk.

Sementara, dilansir dari laman museum.co.id, Pemerintah Kabupaten Jembrana pun mendirikan museum di lingkungan Asri, Kelurahan Gilimanuk, Kecamatan Melaya, menggunakan anggaran tahun 1993/1994. Museum tersebut untuk menyimpan, merawat, dan mempublikasikan hasil temuan situs Gilimanuk, yang diberi nama Museum Manusia Prasejarah Gilimanuk.

Seluruh koleksi Museum Manusia Purba Gilimanuk merupakan hasil temuan situs Gilimanuk. Terkecuali, beberapa peralatan seperti kapak-kapak batu yang berasal dari beberapa daerah situs purbakala di Bali.

Daya Tarik

Museum ini sangat cocok untuk wisata edukasi dan dimanfaatkan para peneliti untuk menggali informasi kehidupan masa lampau. Museum Manusia Purba Gilimanu menyimpan berbagai koleksi benda-benda purbakala dari zaman prasejarah akhir yang diperkirakan pada zaman Perundagian, yakni tahun 600 Sebelum Masehi sampai 800 Masehi.

Barang-barang koleksi tersebut, di antaranya periuk, perhiasan batu, tempayan, perunggu, kendi, mangkuk, tajak, sarkofagus, dan macam-macam bekal kubur. Maka dari itu, museum ini menawarkan wisata menarik karena bisa mengenal lebih dekat peninggalan-peninggalan kuno dari zaman prasejarah dan kerangka-kerangka manusia.

Lokasi

Museum Manusia Purba Gilimanuk berlokasi Jalan Rajawali, Gilimanuk, Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana, Bali. Memakan waktu sekitar tiga jam 48 menit dari Bandara Ngurah Rai ke museum ini, dan dapat ditempuh dengan motor atau mobil.

Jam Operasional

Museum Manusia Purba Gilimanuk buka setiap hari Senin-Jumat, hari Sabtu dan Minggu libur. Jam buka mulai pukul 08.00 Wita-16.00 Wita.

Tiket Masuk

Tidak ada tiket masuk Museum Manusia Purba Gilimanuk. Tapi, pengunjung bisa memberikan donasi seikhlasnya. Donasi ini untuk mempertahankan atau menjaga kelangsungan dan fasilitas museum.

Fasilitas

Museum Manusia Purba Gilimanuk sudah dilengkapi dengan fasilitas lengkap. Mulai dari area parkir, area kumpul, hingga kamar mandi atau toilet. Selain itu, ada tempat istirahat, juga terdapat banyak tempat makan dan restoran di sekitar museum.

Artikel ini ditulis oleh Hanna Patricia M. Lubis peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(Ronatal Siahaan/irb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads