Kunjungan Wisatawan ke Alas Pala Sangeh Meningkat Dua Kali Lipat

Badung

Kunjungan Wisatawan ke Alas Pala Sangeh Meningkat Dua Kali Lipat

Agus Eka - detikBali
Jumat, 30 Des 2022 21:40 WIB
Wisatawan yang menghabiskan libur akhir tahun di Alas Pala Sangeh, Badung, Bali, Jumat (30/12/2022) sore.
Wisatawan yang menghabiskan libur akhir tahun di Alas Pala Sangeh, Badung, Bali, Jumat (30/12/2022) sore. Foto: Agus Eka/detikBali
Badung -
Sempat dihantam badai pandemi, objek wisata Alas Pala Sangeh di Desa Sangeh, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung, Bali, mulai ramai dikunjungi turis. Kunjungan meningkat saat memasuki momen liburan Natal dan tahun baru, tepatnya dua pekan lalu.

Libur akhir tahun ini mampu mendongkrak kunjungan ke Sangeh 150 hingga 200 pengunjung dalam sehari. Jika dibandingkan hari biasa, kunjungan hanya mencapai setengahnya per hari.

Ketua Pengelola Objek Wisata Alas Pala Sangeh Made Mohon mengatakan, liburan akhir tahun ini sangat mempengaruhi jumlah kunjungan. Ia merinci kenaikan kunjungan sudah terlihat sejak 18 Desember lalu, di mana pengunjung mencapai 215 orang.

Kemudian hingga 29 Desember lalu, tercatat kunjungan wisatawan rata-rata 150-250 orang dalam sehari. Selama dua pekan ini saja, jumlahnya sudah 2.209 orang, baik mancanegara maupun domestik/lokal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pantauan detikBali, Jumat (30/12/2022) sore, objek wisata Sangeh didominasi turis asing, dan beberapa turis domestik. Mereka memanfaatkan sisa waktu berlibur untuk melihat polah tingkah monyet jenis ekor panjang.

Keramaian terlihat di depan area Pura Pucak Bukit, salah satu objek ikonik Alas Pala Sangeh yang sudah ada sejak abad ke-17. Wisatawan mancanegara terlihat sangat senang melihat kawanan monyet bermain-main. Mereka sesekali melempar makanan ke monyet sambil memotretnya memakai kamera handphone.

ADVERTISEMENT

Ada pula turis yang mencoba berfoto. Meski awalnya takut karena khawatir diserang, ternyata monyet itu jinak terhadap pengunjung setelah sang joki memberinya beberapa butir kacang.

"Ya ini pertama kali ke Bali. Memang sengaja ke Sangeh karena kepingin lihat monyet, mumpung liburan tahun baru. Ada teman di Bali ngajak ke sini. Seru saja," ungkap Kiran, wisatawan asal Madiun, Jawa Timur, yang kebetulan diantar temannya asal Denpasar.

Begitu pula Wiwik asal Surabaya, yang datang bersama suami, Syahril dan anak-anak mereka. Keluarga ini mengaku baru pertama kali datang ke Sangeh, karena ingin memberi makan monyet secara langsung.

Wiwik juga mengaku takut karena monyet sempat meremas bahunya, namun akhirnya jinak. Keluarga ini mencoba berfoto bersama monyet, salah satu pengalaman yang ditawarkan pengelola objek wisata.

Wisatawan asal Barcelona, Spanyol, Maria Martynenko mengaku sudah empat kali berlibur akhir tahun ke Bali, dan selalu berkunjung ke Sangeh. Jika sebelumnya hanya bersama istri, liburan dua pekan ini mereka mengajak semua anggota keluarga. "Tanggal 4 Januari nanti kami pulang," ujar Maria.

Sensasi Memberi Makan Monyet

Made Mohon mengakui, sensasi memberi makan monyet adalah salah satu daya tarik objek wisata Sangeh. Ia bersyukur pengunjung masih antusias, sebab selama ini kesan objek Sangeh yang tidak aman dan tidak layak dikunjungi lama melekat sehingga membuat ragu para pengunjung.

"Sebetulnya monyet di Sangeh tidak galak kalau kita tidak mengganggu atau memancing, mengancam. Jika diberi makan, pasti jinak. Ini yang kami coba yakinkan ke wisatawan," ungkap Made Mohon.

Ia mengakui, monyet-monyet tersebut sempat kembali ke karakter aslinya yang galak karena pasokan makanan oleh pengelola dan stok yang ada di hutan menipis. Kawanan mulai berkeliaran ke rumah-rumah hingga jalanan. Saat kembali dibuka April 2022 pascapandemi, pengelola mulai berbenah.

Mereka intens memberi makan monyet-monyet yang hidup di kawasan hutan lindung seluas 10 hektare itu. Pengelola menyediakan anggaran hingga Rp 15 juta dalam sebulan untuk menyediakan pakan monyet.

Wisatawan lokal atau domestik cukup membayar tiket masuk Rp 15 ribu, sedangkan anak-anak hanya dikenakan tiket Rp 5 ribu per orang. Untuk wisatawan asing tentu berbeda, yakni Rp 30 ribu untuk dewasa dan Rp 15 ribu untuk anak-anak.

Lokasi objek wisata Sangeh ini berjarak sekitar 25 km dari Denpasar atau ditempuh dalam waktu 45 menit. Lokasinya berada di antara jalur Denpasar menuju arah Jembatan Bangkung, Desa Pelaga, Kecamatan Petang, Badung, dan bisa menuju wilayah Kintamani, Kabupaten Bangli.




(irb/gsp)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads