Puluhan atlet terjun payung atau skydiving dunia bakal meriahkan langit Bali.
Mereka bakal melakukan aksi terjun payung di Pulau Dewata dalam event Bali International Boogie 2022 bertajuk 'Jump in Paradise'.
"Target peserta Jump in Paradise berasal dari mancanegara, di mana hingga saat ini telah terdaftar sejumlah 20 dari target 60 orang," kata Ketua Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) Bali Putu Sucahyadi saat konferensi pers di Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Kamis (12/5/2022)
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Sucahyadi, 20 orang peserta yang sudah terdaftar berasal dari Amerika Serikat, Australia, Belanda, Chili, Jerman, Kuwait, Mesir, Perancis, Qatar, Rusia, Seychelles, Ukraina, Uni Emirat Arab, United Kingdom dan sebagainya.
Tak hanya peserta dari berbagai belahan dunia, dari dalam negeri akan ada 10 penerjun Indonesia dari Persatuan Terjun Payung (PTP) Angkatan Udara yang merupakan anggota Komite Terjun Payung FASI dan para Instruktur dari Pusdik Kopasgat, Bandung.
Sucahyadi menjelaskan, Bali International Boogie 2022 merupakan kegiatan terjun payung (skydiving) non-kompetisi berskala internasional yang diikuti penerjun mancanegara dengan kualifikasi minimal intermediate sampai professional.
Ini merupakan pariwisata minat khusus olahraga dirgantara yang diharapkan dapat membangkitkan pariwisata dan ekonomi Bali pascapandemi.
Menurutnya, Bali international Boogie masuk dalam kalender resmi dari FASI Provinsi Bali yang berkolaborasi dengan Perkumpulan Olahraga Dirgantara (Ordirga) Singkawang Aerosport Club (SAC) dari Jakarta, Komunitas Terjun Payung Skydive Egypt (SE) dari Cairo, Mesir dan Melali Bali DMC sebagai mitra penyelengara dari Bali.
Pada tahun ini, Bali International Boogie berlangsung dari tanggal 20 hingga 27 Juni 2022 dengan mengambil tempat pendaratan di Pantai Mesari, Kelurahan Seminyak, Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung.
"Kegiatan penerjunan akan diselenggarakan antara tanggal 21 hingga 25 Juni 2022 dengan 15 kali penerjunan dalam 4 hari dan 1 hari sebagai cadangan apabila terjadi penundaan penerjunan akibat faktor cuaca," ungkapnya.
Sucahyadi menuturkan, Bali International Boogie 2022 memiliki berbagai tujuan, salah satunya sebagai wujud prΓΆmosi pariwisata Bali.
Kegiatan bekerja sama dengan stakeholder dibidang pariwisata dan ekonomi sehingga memberi dampak secara positif terhadap perekonomian masyarakat di sekitar tempat kegiatan.
"Ini sekaligus memperkenalkan terjun payung untuk dikembangkan menjadi wisata minat khusus di Bali sepersi halnya kegiatan paralayang yang sudah diselenggarakan di sejumlah wilavah di tanah air," ungkapnya.
Selain itu, Bali International Boogie 2022 juga memiliki beberapa sasaran utama. Pertama yakni membangkitkan soktor pariwisata Bali melalui sport tourism untuk mendukung ekonomi kreatif.
Kemudian yang kedua, event internasional itu diharapkan dapat meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali sebagai salah satu ujuan utama wisata minat khusus olahraga dirgantara di Indonesia.
Terkahir, Sucahyadi berharap Bali International Boogie 2022 dapat mengenalkan destinasi pariwisata Indonesia melalui publikasi kegiatan berskala lnternasional dan dokumentasi yang dilakukan oleh peserta skydiving.
(dpra/dpra)