Desa Adat Kuta Buru Bule yang Ngaku Dilecehkan di Pantai

Desa Adat Kuta Buru Bule yang Ngaku Dilecehkan di Pantai

Sui Suadnyana - detikBali
Sabtu, 23 Apr 2022 10:57 WIB
Pecalang atau petugas keamanan adat Bali memasang pembatas jalan untuk menutup pintu masuk kawasan wisata Pantai Kuta di Badung, Bali, Sabtu (3/7/2021). Destinasi pariwisata utama di Pulau Dewata tersebut ditutup sementara selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat pada 3-20 Juli 2021 untuk menekan angka penyebaran kasus pandemi COVID-19. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/foc.
Pantai Kuta saat sepi di masa pandemi. (ANTARA FOTO/FIKRI YUSUF)
Badung -

Adanya video yang viral memperlihatkan seorang bule mengeluhkan gangguan dan merasa dilecehkan di Pantai Kuta, Badung, Bali, ditanggapi pihak Desa Adat Kuta selaku pengelola pantai. Pihak desa adat mengaku tengah memburu bule yang viral di media sosial tersebut. Desa Adat Kuta telah memohon kepada Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Badung untuk menelusuri video tersebut.

"Tiang (saya) sudah lapor ke Diskominfo. Tiang (saya) mau telusuri orang itu. Itu masih sedang dilacak, apakah bule itu masih ada di Bali atau sudah berangkat. Kalau masih ada di Bali tiang nanti lapor ke imigrasi," kata Bendesa Adat Kuta I Wayan Wasista kepada detikBali dikutip Sabtu (23/4/2022).

Wasista menegaskan, dirinya ingin mengetahui kejadian sebenarnya dari bule tersebut. Ia ingin meminta bukti kepada bule yang merasa terganggu akibat dipaksa oleh pedagang asongan di Pantai Kuta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tiang (saya) harus tahu ini kenyataannya di mana, mana buktinya Anda diganggu dan lain sebagainya. Tiang (saya) kan ingin menelusuri itu, jangan Anda membuat statement (pernyataan) yang tidak ada bukti," terang Wasista.

Di sisi lain, Wasista juga mengaku masih meragukan rekaman bule yang viral tersebut berada di Pantai Kuta. Sebab, bule tersebut merekam pembicaraannya saja, tanpa ada menyoroti kawasan Pantai Kuta dan pedagang asongan yang melakukan pemaksaan.

ADVERTISEMENT

"Kalau menurut tiang (saya), kalau mereka merasa diganggu oleh siapapun, pasti dia rekam orang itu, pedagang itu atau siapa dan sebagainya. Kalau mereka merasa terganggu pasti mereka merekam orangnya itu. Ini kan mereka tidak merekam. Jangan-jangan ini ada kepentingan lain ini," ungkapnya.

Sebelumnya, sebuah video yang beredar di media sosial viral Jumat (22/4/2022). Bule perempuan yang belum diketahui identitasnya itu mengeluh orang orang sekitarnya mengganggunya saat berjalan di Pantai Kuta, Bali.

Ia menyebut dirinya telah dilecehkan saat berjalan di pantai. Perempuan berkacamata itu menyebut Kuta adalah yang terburuk, dan ia berjanji bahwa ia tak akan pernah lagi kembali ke Kuta, bahkan ke Bali.

Dalam video singkat yang menyebar di Instagram itu, si bule berbaju putih menyebut, "Kuta is the worst" (Kuta adalah yang terburuk).

"People are harassing you when you walk on the beach (Orang orang melecehkanmu saat kamu berjalan di pantai)," kata dia.

Ia melanjutkan dengan berkata, "and It's annoying (dan itu mengganggu)."

Perempuan itu menyebut bahwa ia tidak mau lagi kembali ke Kuta. Ia bahkan menyebut bahwa ia tak mau lagi kembali ke Bali.

"I don't wanna come back to Kuta, or to Bali (Saya tidak mau kembali ke Kuta, atau ke Bali)," tegasnya.

"It's terrible, It is really terrible (Itu buruk, itu sangat buruk)," ia menambahkan.

Di akhir video, perempuan itu menyebut bahwa ia merasa beruntung karena ia akan pulang ke negaranya besok.

"I'm so glad that I am going home tomorrow (Saya beruntung karena saya akan pulang besok)," tutupnya.

Belum diketahui siapa perempuan itu dan kenapa perempuan itu mengeluhkan Kuta. Namun banyak yang menduga terkait dengan keberadaan pedagang yang memaksa pengunjung untuk berbelanja di kawasan pantai itu. Belum diketahui juga, kapan video itu dibuat.




(nke/nke)

Hide Ads