Malaysia Disanksi FIFA, Indonesia Ikut Diseret

Malaysia Disanksi FIFA, Indonesia Ikut Diseret

Muhammad Robbani - detikBali
Sabtu, 27 Sep 2025 21:42 WIB
ZURICH, SWITZERLAND - DECEMBER 03: An illuminated FIFA logo sits on a sign at the FIFA headquarters on December 3, 2015 in Zurich, Switzerland. (Photo by Philipp Schmidli/Getty Images)
Foto: Philipp Schmidli/Getty Images
Denpasar -

Federasi Sepakbola Malaysia (FAM) tengah dijatuhi sanksi FIFA terkait kasus dugaan pemalsuan dokumen pemain naturalisasi. Sejumlah pihak di Malaysia menyebut ada unsur sabotase dari pihak luar dalam kasus ini.

Eks Presiden FAM yang juga pejabat setingkat Bupati Johor, Tunku Ismail Idris, menilai proses naturalisasi tujuh pemain sudah sesuai standar FIFA dan pemerintah Malaysia. Ia bahkan menyebut FIFA sebelumnya sudah memberikan persetujuan.

"Kenapa keputusan (FIFA) berubah sekarang? Apa yang mendasari keputusan mendadak seperti ini? Adakah entitas luar yang memengaruhi keputusan FIFA?," tulis Tunku Ismail.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Lalu, FIFA juga terlalu cepat mempublikasikan hal ini ke ranah publik meskipun proses banding belum selesai. Siapa yang ada di New York? Saya harap FAM segera mengajukan banding?" lanjutnya.

ADVERTISEMENT

Jurnalis olahraga Malaysia, Zulhelmi Zainal Azam, juga mengangkat isu serupa. "Ada rumor yang berkembang bahwa sejumlah negara lain mencoba sabotase timnas (Malaysia) atas kebangkitan Harimau Malaya. Entitas itu terlihat dekat dengan pucuk pimpinan FIFA," tulis Zulhelmi.

Indonesia Ikut Kena Tuding

Isu sabotase yang digulirkan pihak Malaysia ikut menyeret nama Indonesia. Sejumlah klaim sepihak dihubungkan dengan kedekatan Ketua Umum PSSI Erick Thohir dengan Presiden FIFA Gianni Infantino, serta pertemuan Infantino dengan Presiden RI Prabowo Subianto beberapa waktu lalu.

Tak hanya Indonesia, negara-negara ASEAN lainnya juga ikut terkena tudingan serupa di berbagai platform media sosial. Sebagian warganet Malaysia beranggapan kebangkitan Harimau Malaya membuat negara-negara Asia Tenggara lain khawatir kalah bersaing.




(dpw/dpw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads