Induk sepakbola nasional, Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI), diminta untuk mengawasi transfer pemain asing menjelang Liga 1 2024/2025 bergulir. Pengawasan dilakukan agar Liga 1 Indonesia tidak merekrut pemain 'sampah'.
Permintaan pengawasan rekrutmen pemain asing diminta oleh pengamat sepakbola Budi Setiawan. Founder Football Institute itu meminta PSSI memperketat regulasi dan implementasi pemain asing.
"Jangan sampai Liga 1 hanya menjadi tempat 'sampah' bagi pemain yang sudah masuk usia uzur atau sudah tidak diminati klub-klub," kata Budi dilansir dari detikSport, Rabu (7/8/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Budi mengindikasi ada beberapa pemain asing tidak meyakinkan secara kualitas. Salah satu contohnya adalah Alan Bernardon yang direktur PSS Sleman.
Bernardon sebenarnya bermain untuk Cascavel-PR, klub Serie D Brasil sebelum bergabung PSS Sleman dalam satu musim kompetisi 2023/2024. Dia tercatat hanya bermain 180 menit atau dua kali penampilan di Cascavel PR
"Jika pemain dengan statistik seperti ini bisa bermain di Liga 1, lalu transfer knowledge apa yang mau diberikan kepada Liga 1? Bukankah lebih baik memberikan kesempatan kepada pemain lokal?" imbuhnya.
Budi menilai idealnya verifikasi pemain asing bukan hanya berdasarkan strata liga dan negara yang berlaku umum, tetapi juga minutes of played pemain asing tersebut. Tujuannya, menjaga kualitas pemain asing yang masuk ke Indonesia sehingga peningkatan kualitas Liga 1 bisa terwujud.
Artikel ini telah tayang di detikSport. Baca selengkapnya di sini!
(nor/gsp)