Gadhiza menuturkan postur tubuh kawan-kawannya dengan Timnas Korsel tidak berbeda jauh. "Postur (tubuh) ada beberapa yang masih nggak kalah jauh dari kami, cuma dari permainan mereka bisa dibilang (yang berbeda)," terangnya seusai pertandingan, di Gianyar, pada Kamis (9/5/2024).
Garuda Pertiwi, julukan Timnas U-17 Putri, dicukur oleh Korea Selatan dengan skor 0-12 di Stadion Kapten I Wayan Dipta. Hasil ini menjadi kekalahan kedua Indonesia dalam dua pertandingan awal di Piala Asia U-17 Wanita 2024.
Sebelumnya, Indonesia dicukur Filipina pada pertandingan pertama dengan skor 1-6. Kekalahan kedua kali tersebut membuat Garuda Pertiwi berada di peringkat ketiga Grup A.
Gadhiza menerangkan ia dan kawan-kawannya kurang berkomunikasi dengan baik. Anak asuh pelatih Mochizuki Satoru tersebut masih bingung siapa yang harus mengambil bola. "Kami juga kurang fokus," tutur penganggum kiper Kepa Arrizabalaga Revuelta itu.
Gadhiza bermain sebagai kiper sejak menit pertama sampai di menit ke-68. Ia lalu digantikan Diva Edelweiz. Meskipun, malam ini dia kerepotan menghadapi serangan pemain Korsel, akan tetapi dia berhasil menepis satu tendangan penalti.
Gadhiza bercerita saat jeda laga dari babak pertama atau setelah kebobolan lima gol, para pemain saling memberi motivasi dan dukungan untuk bangkit di babak kedua. Namun, Garuda Pertiwi tetap tak bisa membobol gawang Korsel dan dicukur 0-12.
Gadhiza mengatakan timnya akan melakukan yang terbaik di satu laga tersisa menghadapi Korea Utara (Korut). "Untuk Korut ya lakukan saja yang terbaik di akhir match nanti kalau ada rezekinya kami bisa dapat poin," imbuhnya.
(gsp/gsp)